Please Be My Partner - SenAi
Setiap kali dia datang,pasti ada cerita yang ingin disampaikan.
Senkuu sedang sibuk membereskan barang-barangnya setelah mengajari anak-anak di bawah tingkatannya. Kelas baru saja bubar selesai dan seharusnya ini adalah jam pulangnya. Masih ada banyak sihir yang harus dia teliti baik-baik di ruangannya, tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia telah berjanji untuk bertemu dengan Ainawa setelah kelasnya berakhir, sesekali bertemu dari sang Lady Yousuka.
Anggap saja Senkuu dan Ainawa sudah bertemu lama sejak masa kecil mereka dan keduanya memiliki hubungan interaksi yang sangat erat. Ainawa mendukung Senkuu dalam studinya sejauh ini dan terkadang Senkuu datang menemani Ainawa hadir ke dalam beberapa acara penting bangsawan. Hanya saja, ada suatu kasus yang membuat mereka terputus komunikasi selama beberapa tahun sampai Senkuu menjabat posisi great mage di Menara. Sejauh ini keduanya hanya dengar kabar masing-masing lewat cerita rekan-rekan atau orang-orang yang mereka kenal.
Senkuu berjalan keluar dan mendapati sosok seorang perempuan mengenakan gaun berwarna hijau toska berenda dan rambutnya diikat kuda poni, supaya rambutnya yang panjang itu tidak berantakan. Perempuan itu berdiri di luar menara, menunggunya dengan sabar. Hanya saja, Senkuu menaikkan satu alisnya, mencari-cari keberadaan para pelayan atau penjaga yang seharusnya melindungi Ainawa.
"Um, Ainawa?" sapa Senkuu ragu. Dia juga agak bingung dengan tingkah Ainawa yang tidak seperti biasanya.
"Sudah, sudah. Jangan pikirkan tentang para penjaga." Ainawa tersenyum tipis, mendekati Senkuu.
"Tetap saja. Kamu kan memiliki jabatan bangsawan! Ah, kau ini!"
"Tenang, tenang," Ainawa memegang bahu Senkuu, "mereka ada di luar gate Menara, kita ke tempatku naik kereta kuda."
=====
Keduanya kini berada di halaman belakang kediaman Yousuka, duduk di atas kursi taman dan ditemani beberapa cemilan di atas meja. Mumpung cuaca cerah, mereka bisa menikmati pemandangan sambil berbincang bersama.
"Jadi, ada masalah apa?" tanya Senkuu, menatap Ainawa dengan kedua manik merahnya.
"Sebenarnya, aku mau kamu ikut ke Imperial Ball minggu depan. Sampai saat ini belum ada lelaki yang mau menjadi pendampingku. Jadi, mungkin kamu mau menemaniku nanti? Dan para penyihir seperti kalian tidak ada masalah dengan menjadi pasangan noble, kan?" tanya Ainawa, meremas pelan rok panjangnya.
Senkuu terdiam sejenak, mencerna kalimat Ainawa. Pertanyaan retorik, tapi dia menyukai inisiatifnya.
"Tentu saja. Aku akan usahakan hadir untukmu."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top