Play? - SenAi

Lelaki itu ingin "sedikit" bermain dengannya.

By cheesecakebox

"B-Bisakah kau berhenti? Aku masih banyak kerjaan!"

"Apa aku mendengar sesuatu?"

Tangan sang lelaki sibuk menyusuri rok sepanjang mata kaki Ainawa yang kini telah tersibak hingga ke paha. Sensasi geli yang diterima Ainawa saat tangan itu mengelus kakinya, merambat perlahan hingga ke paha dalam membuatnya merinding. Tubuh mungilnya hendak berontak, tetapi Senkuu sigap memegang kedua tangan hawa tersebut dan menekannya ke meja. Benak Ainawa memisuh setengah mati, berharap dia bisa lepas dari serangan dadakan saintis tak berperasaan itu tetapi kekuatannya tak sebanding dengan Senkuu.

Perlahan tangan lelaki itu menyusup ke pakaian dalam Ainawa, menciptakan hentakan spontan pada sang empunya. Kepalanya susah payah menoleh pada Senkuu yang ada di belakangnya, tetapi sang lelaki tak peduli dengan apa pun respon yang dilontarkan.

"M-Mau apa kau?!"

"Berisik," ketusnya. Jemarinya merambat hingga ke bagian sensitif milik Ainawa, sekali lagi membuat sang empunya merinding. "Bukankah bagian ini harus dirangsang, Ainawa?"

"H-Hah?"

Belum sempat ia berpikir, jari panjang milik Senkuu menyentuh gumpalan kecil itu membuat Ainawa mendesah spontan. Reaksi tersebut membuat seringai tipis terulas di wajah sang pria, lantas memainkannya di balik celana dalam putih Ainawa.

"Menurutmu, apa yang harus aku lakukan agar kau terangsang?" tanyanya. "Bukankah masih sakit jika seperti ini?"

"Mana kutahu!"

"Oh ya? Bukankah kau saintis biologi jenius?"

Perih sekaligus rasa aneh bak terangsang diterima. Ainawa tak bisa lagi berpikir jernih setiap kali Senkuu berbicara dan bertanya macam-macam padanya. Ia ingin berhenti, ia ingin Senkuu tak bermain-main dengan tubuhnya. Namun, ia merasakan sesuatu yang baru saja keluar dari kemaluannya. Di saat yang sama ia menahan bibirnya agar tidak mengeluarkan suara yang tak ingin didengarnya, tetapi refleks tubuhnya tak bisa berbohong. Sentuhan yang diberikan Senkuu pada tubuhnya, terlebih ia merasa "basah" pada bagian bawahnya dan lelaki itu yang tak berhenti dengan jarinya membuat Ainawa mati rasa.

Seringai tipis tak lepas dari wajah Senkuu, mendekatkan tubuhnya pada sang wanita dan berbisik tepat di telinga Ainawa. "Hei, apalagi yang harus kulakukan?"

Ainawa menggeleng cepat, merasa pasrah dan tak tahu apa yang harus dibuatnya. "T-Terserah!"

Jawaban yang terlontar dari mulut Ainawa membuat Senkuu tersenyum puas. Di ruang kerja yang hanya ada ia dan Ainawa membuatnya hilang akal. Ia ingin wanita itu menjadi miliknya, seutuhnya tanpa kurang apa pun. Lantas bibirnya mendekat pada leher jenjang Ainawa, menjilatinya sejenak dan menciumnya, lalu sedikit mengigit kulit mulus tersebut guna meninggalkan tanda bahwa Yousuka Ainawa adalah "miliknya". Ia tahu wanita itu akan begitu kesal dengannya, tetapi ia tak peduli. Senkuu tak ingin melepas apa yang telah disentuhnya.

"Suaramu ... aku ingin kau memanggilku, Ainawa." 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top