Night Flower - LuciRhe

Pengorbanan bagaikan suatu hal wajib yang takkan lepas dari kehidupannya sebelum dia menghembuskan nafas terakhir. Maukah iya berhenti?

Cultivation AU!

by Tsujima_

"SHIMEI!"

Mayat hidup dengan keadaan compang-camping terus berdatangan menghampiri mereka. Xu Mo dan Rhea tersudut dengan keadaan luka yang cukup parah. Padahal misi mereka sebenarnya hanya membantu memurnikan sebuah kuil di tengah hutan, tak disangka ada yang menjebak mereka dengan menempatkan puluhan bahkan ratusan mayat hidup di sekitar kuil yang akan terbangun jika energi spiritual dialirkan.

"Aku baik-baik saja."

"Kemarikan lenganmu."

Setelah hampir setengah jam berlari, mereka menemukan gubuk kecil. Gubuk kecil itu mereka masuki sementara dengan menempelkan beberapa jimat kuat di pintu. Xu Mo mengambil tangan kanan Rhea yang terluka dengan hati-hati, lalu sedikit demi sedikit mengalirkan energi spiritual. "Kita harus mundur, mereka terlalu banyak."

"Hutan ini dekat dengan pedesaan shixiong, apa kau gila!?"

Gebrakan dari luar kian bertambah, keduanya hanya bisa mengeluarkan keringat dingin. Walaupun mereka adalah salah satu kultivator terbaik di seluruh sekte, dengan jumlah mayat hidup sebanyak itu tidak akan mungkin mereka atasi tanpa mengorbankan nyawa.

"Shixiong, tinggalkan aku disini. Aku akan menahan mereka, kau panggil bantuan dari sekte."

Alis Xu Mo kian menurun tajam, "Jangan bercanda! Kau pikir aku terlalu lemah untuk melindungimu?!"

"Bukan itu masalahnya!! Nyawa banyak orang di desa itu dipertaruhkan, aku yakin bisa menahan ini."

Xu Mo memegang lengan kanan Rhea erat, sampai lukanya yang tadi baru tertutup terbuka lagi. "HENTIKAN SIKAP KERAS KEPALAMU! KAU DAN AKU AKAN PERGI DARI SINI.AKU TIDAK PEDULI DENGAN YANG LAIN!"

"SEJAK KAPAN KAU JADI EGOIS BEGINI XU SHIXIONG? TUGAS KITA ADALAH MELINDUNGI RAKYAT BIASA! APA KAU LUPA AKAN HAL ITU!?"

Di tengah perdebatan sengit itu, jimat yang ada di pintu terbakar. Seketika beberapa mayat menghambur ke dalam. Rhea menepis tangan Xu Mo, mengambil pedang dan menebaskannya cepat untuk memenggal para mayat hidup itu. Beberapa mayat yang lain melompat masuk, tetapi mereka langsung hancur oleh serangan pedang Xu Mo.

Mereka berdua akhirnya keluar, menyerang para mayat hidup itu untuk membuka jalan. Posisi mereka saling menjaga bagian belakang masing-masing, terus berusaha mengurangi jumlah mayat yang makin lama bukannya berkurang, malah bertambah karena energi kebencian yang dihasilkan kumpulan mayat hidup ini memenuhi seluruh hutan, membuatnya menarik yang lain untuk datang.

"Sial tak ada habisnya! Shimei ayo pergi-"

"RHEA! APA YANG KAU LAKUKAN??!?!!"

Kilatan cahaya putih meledak seketika, membuat sejenak penglihatan terasa buta. Itu adalah tanda inti spiritual pecah, yang membuat energi spiritual di dalamnya keluar membludak. Inti spiritual terletak di jantung, jika meledakkannya sama saja dengan bunuh diri.

Rhea meledakkan inti spiritualnya dan menggunakan kekuatan yang keluar itu dengan efektif, para mayat hidup berangsur angsur menghilang, menyisakan Xu Mo yang terpaku berdiri. Tubuh Rhea tumbang, wajahnya pucat dilengkapi darah yang keluar dari mulutnya. Sebelum tepat terjatuh ke tanah, Xu Mo lebih cepat menangkapnya dan membawanya ke pangkuannya.

"..... Kau puas sekarang?"

"Aku akan segera pergi, bisakah shixiong lebih lembut?"

Air menetes di atas wajah pucat Rhea, ia lalu memalingkan wajahnya melihat mata Xu Mo yang basah."Aku baru pertama kali melihatmu menangis."

Tangan Rhea perlahan terangkat, menghapus air mata Xu Mo. Ia menangkup tangan Rhea itu dengan tangan kanannya, lalu mengambil sesuatu di kantong qiankun-nya. Ia pun memasangkannya di rambut Rhea.

"Jepit rambut bunga violet ini cocok untukmu."

"Terima kasih..."

Xu Mo menundukkan kepalanya, memegang kepala belakang Rhea, lalu mengecup bibirnya sebentar. "Rhea, aku mencintaimu."

"Aku juga, mari kita bertemu di kehidupan selanjutnya."

Catatan :

Kantong Qiankun : Tempat untuk menyimpan barang para kultivator

Kultivasi : Ajaran agama Tao, tentang kekuatan tenaga dalam menurut kepercayaan di China pada jaman dahulu.

Kultivator : Orang yang berkultivasi

Sekte : Perguruan yang mengajarkan ilmu kultivasi

Shimei : Panggilan untuk adik seperguruan perempuan

Shixiong : Panggilan untuk kakak seperguruan laki-laki 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top