Suaramu. Bahkan suara nyanyian yang sangat ingin aku dengarkan, keluar dari mulutmu. Pagi itu, ketika Rain terbangun dan langsung memeluk sosok yang sangat ia cintai.

By AisakiRoRa

Hal yang Samatoki sukai selain lagu kesukaannya. Detak jantung sang gadis yang masih berdetak, deru nafas Rain yang terdengar ringan ketika mereka tidur, atau suara merdu Rain ketika bernyanyi. Namun, Samatoki lebih menyukai suara Rain ketika sang gadis memanggil namanya.

"Samatoki."

Begitulah ketika Rain memeluk Samatoki dari belakang, mengalungkan kedua tangan pada leher pemuda berambut putih. Samatoki tersenyum, menoleh ke samping sembari mencium pipi Rain lembut. Pagi itu, pelukan hangat memeluk mereka berdua dengan penuh kasih sayang.

"Ingin sarapan apa?"

"Hmm ... apa ya--" Balas Rain dengan suara pelan, kedua tangannya beralih menuju dua pucuk rambut Samatoki. Lantas, memainkan rambut pemuda tersebut.

"Aku tidak ingin sarapan."

"Lalu?"

"Aku ... ingin Samatoki."

Samatoki terkekeh mendengar jawaban Rain. Sang gadis mengerucutkan mulut, terlihat Rain tidak menyukai respon Samatoki. "Apa itu terlihat lucu?" gerutu Rain, namun tersirat nada manja di dalamnya.

Di atas permukaan kasur, Samatoki memperbaiki posisi duduknya. Agar bisa melihat Rain dengan jelas. Lalu, menekuk kedua kaki sembari menyuruh Rain duduk di pangkuannya. Rain pun tidak bisa menolak, ia dengan cepat duduk di pangkuan Samatoki--namun masih dengan wajah kesalnya.

"Tapi aku tidak bisa dimakan, kuso-onna."

"Siapa peduli? Aku hanya ingin Samatoki. Tidak lebih, hmph." Rain kesal, ia memalingkan wajahnya. Menatap jendela kamar yang terang walaupun masih tertutup oleh gorden jendela.

Samatoki menghela nafas pelan. Ia kemudian memainkan rambut panjang pirang Rain, dari mengelus nya hingga membuat rambut sang istri yang awalnya berantakan--makin berantakan. Tetapi, Rain tidak protes. Ia suka dibelai oleh Samatoki. Justru membuat rasa kesal Rain berkurang.

"Baiklah, apa yang kau inginkan?"

Rain terdiam sejenak. Sang gadis kembali menatap Samatoki, kemudian tersenyum. Senyuman yang sangat Samatoki sukai.

"Nyanyikan lagu untukku."

"Sepagi ini?"

"Ya. Karena aku sangat menyukai suaramu."