Kecil - KiyoSoph
Apakah ini semua mimpi? Atau tidak?
By Healerellik
Sophie tahu benar bahwa dia sering stress karena pekerjaan. Tahu juga dia ujung-ujungnya akan melampiaskan itu kepada Kashuu di pengujung hari. Namun, sepertinya untuk kali ini, dia harus menunda semuanya.
Sebab yang dia temukan di kamar mereka adalah bocah lelaki yang asyik mengemut ibu jari.
"Haha, aku pasti terlalu lelah sampai melihat ada Kashuu kecil di depanku." Tawa hambar Sophie terdengar, sebelum dia memutuskan untuk mengambil posisi menyamping di sisi bocah tersebut.
"Aku dulu cuma pernah lihat Kashuu seperti ini dari album fotonya. Ternyata malah terbawa sampai mimpi, mana terlihat begitu nyata juga," gumam Sophie, lantas menutup mulutnya yang menguap. Si bocah lelaki hanya menatap bingung.
"Kashuu pulang telat ya? Memang sih, jadwalnya padat ..."
Hanya itu sebelum Sophie menutup mata dan langsung terlelap. Kantor yang begitu hectic ditambah tugasnya di akademik kampus membuat energinya terkuras habis. Jadi menurutnya wajar dia sampai berhalusinasi melihat ada sosok bocah Kashuu.
Tidak sampai semenit, Sophie segera terperanjat bangun begitu pipinya ditepuk berulang kali. Dia berniat untuk mengomeli si pelaku, tapi kala yang dia dapati adalah wajah bundar dengan pipi tembam menatapnya heran, dia justru menepuk pipinya sendiri.
"Masa ... bukan ... mimpi?" Sophie terbata setelah merasakan nyeri pada pipinya. Dia langsung menangkup pipi tembam itu, kemudian menatap dalam-dalam manik merah bak kelereng tersebut.
"Kashuu? Kau benar-benar Kashuu?" tanyanya tidak percaya.
"Chuu? Achuu," ujar Kashuu kecil menirukan kata yang dia dengar. Jemari kecilnya memegang pergelangan tangan Sophie, kemudian tertawa pada wanita di depannya itu.
Sophie melepas tangkupannya, menggosok mata setelah itu, ditutup dengan pijatan pada keningnya. Bagaimanapun otak si puan keras mencari, dia sama sekali tidak menemukan jawaban atas apa yang terjadi. Lebih mudah jika menganggap itu semua adalah mimpi.
"Opi?" Si bocah merangkak, kemudian bertumpu pada lutut Sophie agar dia bisa mendekatkan wajah mereka.
'AAA—TERLALU IMUT!' Sophie menutup mulut, walau tahu teriakan batinnya tidak akan terdengar. Baiklah, keimutan bocah berumur 2,5 tahun itu terlalu kuat untuk menjadi mimpi.
"Opi?"
'Dia sungguh mengenaliku? Berarti benar Kashuu ...'
"Iya?" Sophie menanggapi panggilan kedua. Manik ungunya menatap lembut pada sosok yang muat di pelukannya itu. Kashuu membalas dengan menunjuk mulutnya yang terbuka kecil.
"Achuu ... mu mam ..."
"Mam? Kashuu lapar? Mau makan?" Anggukan Kashuu pun dibalas usapan lembut pada kepalanya. Setelah menyuruh si bocah untuk diam di kasur, Sophie segera beranjak dan menuju dapur. Selama itu pula dia memikirkan apa yang sekiranya bisa dia berikan kepada Kashuu.
Beberapa menit kemudian ...
"Semoga Kashuu suka dengan bubur ini," gumam Sophie yang mendorong pintu pelan. Dia membawa nampan berisikan semangkuk bubur halus dan segelas susu. Beruntung dia memiliki bahan untuk membuat itu semua.
Wanita itu tertegun sejenak, sebelum mengukir senyum lebar melihat apa yang terjadi. Kashuu rupanya sudah tertidur dengan posisi setengah tengkurap. Sophie pun meletakkan nampannya di nakas terdekat, kemudian naik ke atas kasur. Segera dia memperbaiki posisi Kashuu sekaligus mengambil tempat untuk dirinya.
Sophie sudah tidak peduli betapa absurdnya malam ini. Dia hanya tahu bahwa Kashuu kecil ada dalam pelukannya sampai dia terlelap juga.
*****
Dering alarm membuat kelopak mata Sophie terbuka malas. Enggan mematikan benda itu, dia hanya mengeratkan lengannya pada sesuatu yang dia kira adalah Kashuu kecil. Namun, rasa geli yang dia rasakan di bawah dagu membangkitkan inderanya serentak.
"A—??" Sophie kehilangan kata-kata, sebab yang dia lihat bukan lagi wajah bulat nan tembam semalam, melainkan wajah dengan rahang tegas yang mendongak kepadanya dengan mata tertutup.
"Sophie? Kau bangun? Tidur saja lagi, ini akhir pekan kok ..." gumam Kashuu sebelum kembali membenamkan wajahnya pada dada si puan, sekaligus mengeratkan pelukannya pada pinggang lawan yang baru disadari oleh Sophie.
"Kashuu? Kau benar Kashuu?" Menolak saran tersebut, Sophie justru menangkup wajah suaminya. Dilihat dengan saksama, sampai kelopak tersebut memperlihatkan manik merahnya.
"Iya, ini aku, Sayang. Kau masih setengah sadar ya? Dari tadi malam mengigau terus lho. Tanya aku terus. Kau mimpi buruk kah?" tanya Kashu beruntun. Wajahnya antara masih mengantuk dan khawatir. Membuat Sophie memilih untuk bungkam—yang dianggap Kashuu adalah persetujuan—hingga si lelaki kemudian menenangkan dengan mengelus punggungnya pelan.
'Hah .... Berarti itu semua mimpi dan aku mengigau? Astaga ...' pikir Sophie lega. Dia akan menutup mata saat penciumannya menangkap sesuatu yang wangi secara samar. Yakin itu dari belakangnya, maka dia pun menoleh sekilas. Ekor matanya menangkap sesuatu di atas nakas sana, sebelum melebar heran; ada nampan lengkap dengan semangkuk bubur dan segelas susu.
'Eh?!'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top