Just Say It! - SamaRain

Tanpa diucapkan pun harusnya Rain tahu perasaan Samatoki terhadap dirinya. Namun, sesekali ... ia juga ingin pria berambut putih itu mengatakan hal yang ingin dia dengar.

---

By Asakura_Haruka

"Hoi, kuso onna! Kenapa kau pulang sendiri tadi?!" Tanpa mengetuk pintu, Samatoki langsung mendobrak pintu kamarnya dan Rain. Emosi? Tentu saja. Ia sudah berbaik hati menjemput sang isteri dari kantornya. Tapi asisten Rain malah bilang kalau Rain pulang terlebih dahulu.

Rain yang baru selesai mandi untuk merefresh tubuh dan pikirannya hanya mendengus melihat Samatoki yang tidak terima atas perbuatannya.

"Memang kenapa kalau aku pulang sendiri? Aku sudah dewasa, bukan anak kecil."

"Hei, sudah jadi kebiasaanku untuk menjemputmu setiap pulang kerja. Dan itu tidak berubah walau kita sudah menikah," tukas Samatoki tidak mau kalah. Rain hanya mendecih dan melanjutkan mengeringkan rambut pirangnya menggunakan hairdryer.

Bohong sebenarnya. Samatoki sangat khawatir pada Rain. Mengingat wanita yang kini menyandang marga Aohitsugi itu agak takut dengan lelaki selain dirinya dan orang-orang terdekatnya.

Rain sendiri agak sedikit marah pada Samatoki yang tidak mau jujur dengan apa yang dia rasakan. Ia hanya ingin mendengar kalimat sederhana yang merupakan bentuk kasih sayang pria itu terhadap dirinya.

Dan uniknya, Samatoki tahu ada sesuatu yang tidak beres pada sang isteri dari tingkah lakunya. Mereka sudah hidup bersama bahkan sebelum sah sebagai suami isteri di mata hukum. Jadi Samatoki tahu semua gerak-gerik Rain walau wanita itu ... tsundere.

"Oi." Samatoki menahan tangan Rain saat wanita tersebut hendak menyisir rambutnya.

"Apa?" Rain masih memasang muka datar.

Tanpa aba-aba sang lelaki memeluk Rain. Membiarkan aroma lembut dari sang isteri yang baru selesai mandi, menginvasi indera penciumannya.

"Apa aku harus mengatakannya?" Bisik Samatoki. Rain mematung karena tindakan Samatoki yang tiba-tiba memeluknya.

"Aku mengkhawatirkanmu, bodoh! Jangan membuatku mengatakannya terus!"

"Kau yang bodoh! Jangan berteriak di telingaku, bodoh!"

"Aku tidak akan begini kalau kau tidak merajuk!"

"Aku tidak merajuk!"

"Sudah diam saja atau kubuat kau harus mandi lagi!"

"Hah?! Apa maksudmu ..." Rain mendongak dan melihat seringai Samatoki. Seketika itu, wajahnya memerah.

"SAMATOKI HENTAI!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top