Hypothesis - LuciRhe
Ini tak lebih dari hipotesis pada perasaanku untukmu.
by Kurogane_Luna
"Apa yang sedang ada di pikiran anda, Profesor Lucien?"
Netra ungu milik sang profesor yang awalnya menatap langit yang sedang menangis kini beralih menatap orang yang baru saja meletakkan tumpukkan kertas di meja kerja miliknya. Senyum tipis terlukis pada paras Lucien, matanya kembali fokus pada hujan rintik-rintik dari balik jendela. "Aku hanya sedang memikirkan sebuah hipotesis."
Asisten Lucien menatap sang pria dengan raut berbinar. "Apa anda sedang melakukan penelitian baru profesor?" Lucien terkekeh pelan melihat betapa semangatnya pemuda yang tengah menjadi lawan bicaranya ini. "Bisa dibilang seperti itu."
"Apa anda perlu bantuan, profesor?" Lucien hanya menggelengkan kepala, tak lupa dengan senyum tipis yang masih setia terbentuk di bibirnya. "Ini hanya hipotesis sederhana, untuk hal yang luar biasa."
***
"Hujannya awet, ya."
"Benar."
Lucien dan Rhea menatap lampu merah di bawah naungan payung yang menghalau rintik-rintik hujan membasahi tubuh. Tangan kanan sang pria dengan erat memegang payung transparan yang selalu dibawanya, sementara tangan kirinya menggenggam tangan kanan sang istri.
Lucien menatap Rhea dengan seksama. Tak ada detail kecil dari Rhea yang lepas dari mata ungu milik sang pria. Bagaimana Rhea menatap lampu yang belum kunjung berubah menjadi hijau. Helaan napas yang mewakili betapa suntuknya wanita itu menunggu. Helaian rambut hitam yang beberapa kali diselipkan sang istri. Tidak ada yang lepas dari pandangan kedua bola mata Lucien.
"Lucien, ada sesuatu di wajahku? Kau menatapku terus."
Mendengar ucapan sang istri membuat Lucien sadar bahwa dia sudah terlalu mengagumi perempuan itu. Pria itu kembali mengulas senyum tipis, sembari menggerakkan tangannya untuk mengusap pelan pipi Rhea yang dingin. "Melihatmu terus-menerus membantuku membuat kesimpulan hipotesisku, little butterfly."
"Oh? Kau meneliti apa kali ini, Lucien?"
"Perasaanku padamu." Tangan sang pria yang sebelumnya mengusap pipi Rhea, beralih menarik pelan tangan kiri Rhea ke bibirnya, dan menciumnya tepat di cincin pernikahan mereka. "Aku mencintaimu, little butterfly. Dari dulu, sekarang, di masa depan, dan selamanya. Selalu dan aku tidak akan pernah bosan mencintaimu."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top