Hello - SenAi
Hello
[SenAi]
"Halo, apa kabarmu selama ini? Hingga sekarang aku ingin bertemu denganmu, tapi aku tak bisa melakukannya."
by Kurogane_Luna
"Ai-chan, kau menatapnya lagi." Netra coklat sewarna tanah yang terlindung di balik kacamata bundar itu segera menatap ke arah lain dengan panik. "Ti-tidak." Senyum nakal timbul di wajah teman Ainawa, perempuan itu menyikut pelan Ainawa sambil terus menggoda perempuan berkacamata itu. "Akui saja Ai-chan." Ainawa terus menggeleng walau jelas saja pipinya sudah mulai memerah.
"Tapi Ai-chan, bukannya kau bilang kau temannya Ishigami-san, kenapa kau tidak bicara saja secara langsung padanya? Kalian kan teman." Ainawa melirik sang pemilik rambut yang terlihat seperti sawi yang tengah tertawa seperti kemasukan melihat penelitiannya di tengah kampus telah berjaya dengan sempurna.
Perempuan itu hanya tersenyum tipis walau hatinya terasa remuk akan fakta bahwa mungkin Senkuu sudah tidak ingat padanya lagi. Lagipula, dia dan Senkuu hanyalah teman masa kecil selama beberapa bulan. Dan itu sudah berapa belas tahun yang lalu, Ainawa sangat tidak heran jika pemuda itu lupa padanya.
***
Ada rasa yang menganggu hati Ainawa setiap kali melihat Senkuu. Ada rasa ingin menyapa dan sekedar bertanya apa kabar Senkuu pada hari itu. Namun niat itu selalu tertahan pemikiran 'Apa yang kau lakukan, Ai? Kau tidak sadar dia tidak tahu kau itu siapa lagi.'
'Aku ingin bertemu dengannya ... tapi mana mungkin aku bisa melakukannya.'
Perempuan itu menghela napas berat—sangat berat hingga tidak sadar bahwa ada orang yang tengah berlari di dekatnya, yang berakibat mereka saling bertabrakan hingga barang bawaan mereka jatuh berserakan di lantai. Ainawa mengaduh pelan sambil meraba lantai mencoba mencari kacamata bundar miliknya yang ikut terjatuh kala ia mendengar suara itu.
"Kau ... Yousuka, kan?"
Ainawa tertegun, apa barusan Senkuu berbicara seolah pemuda itu masih mengingatnya? Perempuan itu pasti sudah salah dengar. "Oh, benar kau Yousuka! Lihat Gen, apa kataku? Sudah kubilang aku kenal dia. 10 miliyar persen aku yakin hal itu, dan kau tidak percaya." Sebuah suara lain menimpal ucapan Senkuu. "Ya, ya, ya, Senkuu-chan aku mengerti. Tapi kau belum minta maaf padanya."
Ainawa tidak percaya ini, selama ini orang yang selalu berada jauh dari jangkauannya itu masih mengingatnya. Orang yang selama ini ingin dia gapai, masih mengenal dirinya. Oh, betapa perasaan Ainawa sedang diaduk-aduk saat ini.
"—Nawa. Halo, bumi pada Ainawa?"
"E-eh, iya?"
"Kau masih ingat pada Senkuu-chan?"
Perempuan berambut hitam itu merasa matanya sedikit basah walau dia tidak tahu kenapa, tapi dia tidak memperdulikannya. Dengan senyum tipis Ainawa menjawab, "Selalu."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top