Hard Sketches - ToVierr
Sebagai pendukungnya, aku akan mencoba menggambarsketsa tubuhnya...
Sesekali Vier ingin melukis Tobio ketika di lapangan atau dalam aksinya. Awalnya dia iseng saja mumpung dia baru saja membeli sketchbook baru di awal bulan. Entah sudah berapa banyak buku gambar yang dia miliki, tetapi karena dia mendapatkan kualitas kertas yang lebih baik, tidak ada salahnya untuk mengetes halaman pertamanya. Dia tidak punya ide apapun untuk karya pertamanya di lembar baru.
Vier menghadiri pertandingan voli kekasihnya dan dia mendapatkan bangku yang cukup strategis. Saat ini Dewi Keberuntungan sangat berpihak padanya, sehingga dia bisa mendapatkan tiketnya dengan sangat mudah. Dia bisa melihat Tobio dari tempatnya dengan sangat jelas. Ketika pertandingan dimulai, Vier menikmati pertandingannya dari awal dimulai. Tapi, kedua manik merah keunguannya terus terfokus pada sosok kekasihnya yang bertanding dengan sangat baik.
Tangan Vier memegang erat pensil mekaniknya dan terus menggambar Tobio di pertandingan sesekali. Dia merekam setiap gerakan kekasihnya dan menggambarnya memenuhi lembaran bukunya. Meskipun hanya sketsa kasar, tapi fundamental Vier makin membaik tiap latihannya. Bahkan sang seniman tidak membutuhkan penghapusnya lagi untuk menciptakan karya seni dalam beberapa menit.
Dalam 90 menit selama pertandingan voli, Vier bisa memenuhi empat lembar A4 berisikan sketsa-sketsa kasar Tobio dalam berbagai pose. Ada beberapa sketsa seluruh tubuh lengkap dengan pakaian dan bolanya yang sedang ditangkis oleh sang atlet. Vier bersiul, merasa puas kali ini bisa produktif berlatih sambil mendukung kekasihnya. Dia tidak sabar sepulang pertandingan nanti malam bisa bertemu dengan Tobio dan memamerkan gambar-gambarnya.
Setahunya, selama ini Tobio sangat menghargai semua karya Vier dan mendukung perkembangannya. Lelaki itu pasti terkejut bahwa kekasihnya bisa semaju sekarang dan tahu Vier akan mendukungnya sebagai fans terbaiknya.
Vier memutuskan untuk menemui Tobio seusai pertandingan, sambil memeluk buku sketsa barunya. Dia tidak memedulikan bau keringat atau wajah Tobio yang agak lesu karena kelelahan, yang penting perempuan itu langsung memeluknya erat. Tobio awalnya ingin protes, apalagi mereka ada di tempat umum dan rekan-rekannya bisa melihatnya, tetapi niatnya diurungkan karena Vier menunjukkan wajah berbinar-binar.
Kedua netra biru tua Tobio memandang gambar-gambar sketsa yang diciptakan Vier selama pertandingan. Dia kehilangan kata-kata, karena terlalu takjub dengan karya Vier yang makin baik setiap bulannya. Melihat kekasihnya yang tersenyum dan memberikan hadiah khasnya cukup menyembuhkan rasa lelahnya. Sebagai gantinya, Tobio dan timnya memenangkan pertandingan voli.
"Vier, terima kasih untuk dukungannya..."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top