Happiness - IchiRora
Sinopsis : Mungkin jika orang menanyakan apa yang paling membuat Rora bahagia, ia akan menyebut nama Ichiro dengan tawa.
by
Suasana malam hari Ikebukuro memberikan kesan tersendiri bagi Rora. Jalanan kota yang cukup ramai dan terang lampu selalu mengingatkannya pada seseorang.
Jika harus jujur, Rora ingin berada di sampingnya, memeluknya, dan memilikinya. Tatapan teduh yang selalu ia berikan pada Rora membuat secercah harapan timbul, membuka perlahan hati yang selama ini tertutup.
"Belum larut, apa aku mampir dulu ya?"
Rora memutuskan untuk pergi ke tempatnya. Sepanjang perjalanan, ia teringat saat pertama kali bertemu dengannya. Tampang bersalah dan kecanggungannya itu selalu membuat nya tertawa dalam hati.
"Ichiro Yamada, salam kenal."
"Rora Rosellie."
"Em, Roseri-san?"
"Panggil aku Rora saja."
Tak terasa bangunan bertuliskan Yorozuya Yamada sudah berada di depannya. Ia pun masuk ke dalam berharap Ichiro masih ada disana.
Tuk tuk tuk
"Iya sebentar." Terdengar suara dari dalam, pintu dibuka menampakan Ichiro yang hanya memakai jaket putih. Ia terkejut dengan kedatangan Rora yang tiba-tiba itu.
"Rora?!"
"Maaf mengganggu malam-malam."
"Jangan dipikirkan. Daripada itu, ayo masuk." Ichiro pun membuka pintu lebar, mempersilahkan Rora masuk. "Kalau begitu permisi."
Rora duduk di sofa, Ichiro buru-buru pergi menyiapkan teh untuknya. "Baru pulang? Keadaanmu lebih baik daripada biasanya, syukurlah." Rora menghela nafas, lalu menjawab Ichiro."Pekerjaanku belum selesai, mungkin besok malam aku pergi lagi."
Ichiro yang tadinya duduk di seberang Rora kini pindah di sebelahnya, lalu memegang kedua bahunya, menatap lekat Rora. "Kau tahu, aku benar-benar khawatir padamu. Kalau terluka atau apapun tolong hubungi aku. Jangan merasa sungkan, kita sudah cukup lama mengenal bukan?"
Tertegun. Kapan terakhir kali Rora dikhawatirkan ya? Rasanya sudah lama sekali. Padahal Ichiro tak perlu sampai memikirkannya seperti itu. Ichiro memang curang, dengan gampangnya dia menghancurkan dinding pertahanan yang selama ini Rora bangun untuk dirinya sendiri. Perasaan senang ini, apa pantas ia terima?
"Rora?! Kau menangis?! Maaf-" Ichiro menghapus air mata Rora perlahan. "Eh?" Rora memegang pipinya, ia pun langsung mengalihkan pandangan dan menghapus dengan cepat air matanya, "kelilipan doang."
"Bohong, ada yang membuatmu terganggu? Kau bisa ceritakan semuanya padaku, dipendam itu ga baik lho."
"Lupakan. Kau itu terlalu baik tau, merepotkan." Rora memegang tangan Ichiro lalu melepaskannya dari wajahnya."Benarkah? Wah jarang sekali kau memujiku seperti itu," ucap Ichiro tersenyum senang. Rora berusaha menghindari pandangan Ichiro dengan menghabiskan teh yang tadi ia suguhkan. Ichiro tertawa lalu mengacak ngacak rambut Rora "Dasar. Ya sudah, sekarang ayo pergi ke rumahku. Belum makan malam kan?"
Mengangguk kecil, Ichiro langsung menarik tangan Rora dan keluar dari toko. Keduanya berjalan beriringan sampai ke rumahnya. Rasanya ingin waktu berhenti, menikmati setiap obrolan singkat yang terjadi malam ini.
The end
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top