Felicity - GavinAsa
Butuh perjuanganpanjang untuk bisa mendapatkan hati Asakura. Namun kini, Gavin telahmendapatkannya.
By lithaarisa
Butuh perjuangan yang cukup panjang bagi Gavin untuk bisa mendapatkan Asakura. Di kala Asakura akhirnya mengerti dan menerima perasaannya, Gavin merasa sangat, sangat bahagia.
Sebenarnya, jika orang lain melihat hubungan mereka berdua sebelumnya, tentu akan merasa sangat kesal lantaran ketidakpekaan Asakura yang sangat luar biasa. Padahal Gavin sudah terang-terangan memberi kode.
Sampai-sampai bawahan Gavin pun merasa terkejut, terkaget-kaget, terheran-heran akan atasannya yang sangat lembut kala memperlakukan Asakura. Sangat berbanding terbalik dari image-nya yang biasa.
Tapi kini perjuangan Gavin untuk mendapatkan cinta Asakura telah berakhir. Bukan, bukan berakhir dalam konotasi negatif. Tapi hari ini, di altar pernikahan ini, janji suci telah terucap. Perayaan pernikahan tengah berlangsung. Semua pengunjung bahagia.
Begitupun pasangan pengantin yang tengah berbahagia. Ekspresi lembut dan bahagia sangat terpancar dalam wajah kedua mempelai. Di tengah aula, kedua pasangan itu tengah melakukan dansa yang diiringi dengan musik yang mengalun lembut.
"Asakura," panggilnya.
Asakura mengangkat kepalanya dan menjawab dengan senyuman, "Iya? Ada apa?"
"Apa kau bahagia hari ini?" tanyanya lembut sambil memegang tangan Asakura dan melakukan putaran lembut.
"Tentu saja aku bahagia! Memilikimu di sisiku rasanya sungguh aman dan menenangkan," jawab Asakura.
Musik pun berhenti, tanda dansa telah berakhir. Gavin pun memegang kedua tangan Asakura, "Begitu juga denganku. Apa kau tahu? Pertama kali aku melihatmu, aku sudah tahu bahwa kau adalah separuh hatiku."
Asakura tertawa, "Sejak kapan kau bisa menggombal seperti ini? Tapi aku tak menyangka kau tetap mau denganku walau ya... kau tahu sendiri aku sangat tidak peka terhadap perasaanmu."
"Hei, lihat aku," perintah Gavin dan dituruti oleh Asakura, "Sifat itulah yang membuatku begitu berjuang untuk bisa mendapatkanmu. Bagiku, kau itu sempurna. Jadi, jangan rendahkan dirimu."
Asakura tersentuh, baru kali ini ia menemukan lelaki yang begitu menyayanginya dengan tulus. Ia jadi ingin menangis, tapi takut riasannya luntur. Tiba-tiba tubuhnya terasa berat, ternyata ia tengah didekap oleh suaminya sendiri. Lalu, gadis itu mendengar suara bisikan di telinganya.
"I finally have the girl of my dreams in my arms. Can I hold you a little longer?"
"Haha, tentu saja boleh. Kau bahkan sudah melakukannya."
Mereka tidak tahu saja, kelakuan mereka berdua membuat iri satu venue lantaran dunia serasa milik berdua, yang lain mengontrak. Di tengah aula pula. Yah, mari biarkan mereka bahagia.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top