Drunk? Nope, just being honest - SenAi

Uang bukan jawaban untuk segalanya, tapi untuk mendapat jawaban tertentu, alkohol jawabannya.

By RainAlexi123 RainAlexi123

"Jadi ini salah siapa?"

"Chrome!" "Gen!"

Senkuu menatap kedua orang yang saling tunjuk itu dengan datar, sebelum akhirnya menoleh ke arah laki-laki yang berdiri di sebelahnya.

"Ukyo, siapa yang salah?"

"Mereka berdua."

"UKYO?!"

Chrome dan Gen yang hendak saling jambak itu menoleh ke arah Ukyo dengan tatapan tak percaya. Senkuu menggeleng tak percaya, kemudian berjalan mendekati sofa yang berada tak jauh dari mereka.

"Ainawa."

"Yaaa?"

Perempuan yang dipanggil namanya menjawab dengan gumaman yang diperpanjang. Kedua pipinya merah dan iris cokelatnya terlihat kusam, sementara kacamatanya sudah hilang entah ke mana.

"Berapa botol sake yang kau minum sampai membuatmu mabuk seperti ini?"

Ainawa mengangkat kedua tangannya, kemudian mulai menghitungnya sambil bergumam pelan. Hitungannya berhenti di angka delapan, sebelum akhirnya Ainawa mengerutkan alisnya menatap Senkuu lalu mengangkat sebelah tangannya.

"Tiga!"

"Itu lima, tapi aku yakin jawabannya bukan dua dari itu, sampai membuatmu mabuk," sahut Senkuu tak dapat menahan senyum yang muncul di wajahnya melihat tingkah menggemaskan Ainawa saat mabuk.

Singkat cerita, Senkuu yang baru kembali setelah membahas salah satu proyeknya dengan Ryusui, dihadapkan oleh Ainawa yang mabuk duduk manis di sofa sambil memeluk bantal sofa. Di sudut ruangan yang sama, dia melihat Gen dan Chrome yang sedang tertawa entah apa yang mereka tertawakan.

"Kudengar dari Kohaku-chan, Ainawa-chan itu tipe yang jujur saat mabuk," ucap Gen menyadarkan Senkuu dari pikirannya—tahu-tahu sudah duduk di sebelah Ainawa yang masih tersenyum manis.

"Mumpung sudah mabuk, kenapa tidak tanya sekalian?" sahut Chrome duduk di sisi Ainawa yang kosong.

"Ah, jadi itu tujuan kalian membuat Ainawa mabuk?" tanya Senkuu tersenyum kesal, satu karena niat busuk mereka berdua, kedua karena mereka berdua duduk terlalu dekat dengan Ainawa.

Chrome dan Gen langsung menghindari tatapan maut Senkuu, yang serempak menatap Ainawa yang kini sedang memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Oh iya, Ainawa-chan, kau akan menjawab pertanyaan kami dengan jujur kan?" tanya Gen tersenyum jahat.

"Mhm," dan Ainawa hanya mengangguk kecil.

"Apa minuman kesukaanku?"

"Cola."

"Pertanyaan seperti itu tidak perlu kejujuran, kan?" sahut Chrome, "Senkuu, coba tanya sesuatu pada Ainawa-chan."

Senkuu menatap kedua temannya itu dalam diam, sebelum akhirnya menatap Ainawa yang memicingkan matanya karena tidak memakai kacamata.

"Ainawa, sebagai seorang yang mendalami ilmu alam, apa kau percaya pada malaikat?"

Chrome dan Gen berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya ekspresi tak percaya terlukis di wajah mereka berdua.

"Bisa-bisanya kau menanyakan pertanyaan berat itu pada orang mabuk!"

Ainawa sendiri tampak berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya meraih kacamatanya yang ternyata tersembunyi di tumpukan kertas yang ada di atas meja dan memakainya. Sang perempuan berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya mengangguk mantap lalu menunjuk Senkuu.

"Mhm, aku percaya pada Senkuu kok."

Hening.

Perlu sesaat bagi Chrome dan Gen sebelum akhirnya ekspresi penuh jahil muncul di wajah mereka.

"My my, Ainawa-chan, how bold!" "Way to go, Ainawa-chan!"

Senkuu sendiri hanya bisa menggeleng lalu mendekati Ainawa, berencana membawa sang perempuan kembali ke kamarnya.

"Dia pasti salah mendengar pertanyaanku," ucap Senkuu.

"Tapi—" Gen yang hendak menyahut langsung menghentikan ucapannya saat melihat Senku, "oho, jika memang menurutmu Ainawa-chan salah dengar, kenapa pipimu merah begitu?"

"Berisik, Gen. Hukumanmu perihal ini belum kutentukan. Akan kubuat kau kerja rodi besok."

"Eh, jangan begitu, Senkuu!!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top