By Me - KeiShi

Mungkin Kei terlihat tidak peduli, tapi sesungguhnya dia tidak pernah mau berbagi. Apalagi itu adalah Shizurei.

By Healerellik

Biasanya, tanggal 14 Februari dirayakan sebagai hari kasih sayang. Di mana coklat dan bunga akan diberikan kepada yang terkasih sebagai perlambang rasa. Membuat suasana pada hari itu penuh dengan warna merah muda.

Sayangnya, bagi Tsukishima Kei, itu adalah suatu perayaan bodoh yang tidak bermakna apa-apa. 14 Februari kali ini baginya adalah hari latih tanding untuk mempersiapkan liga yang akan datang. Kebetulan lokasi yang mereka sepakati adalah Tokyo.

Berbicara tentang Tokyo, mau tidak mau Kei teringat dengan sosok gadis berambut cokelat pendek yang sudah beberapa bulan ini dia kencani. Gadis yang dikenalkan oleh seniornya semasa SMA itu seingatnya bekerja sebagai seorang asisten chef di sebuah restoran di Tokyo. Jauhnya jarak di antara mereka membuat pertemuan keduanya jarang terjadi di dunia nyata.

"Ah, akhirnya kita selesai juga!"

Seruan Koganegawa membuat Kei tersadar dari lamunannya. Dia segera memperhatikan sekeliling; mendapati bahwa semua sudah berganti pakaian dan berkemas untuk kembali. Maka dia pun turut serta mengemas barang-barangnya, lalu segera beranjak dari sana.

"Oy, Kacamata! Kau mau ke mana?"

"Tsukki! Sebentar lagi makan malam lho!"

Teriakan dari Kyotani dan Koganegawa tidak dia hiraukan. Kei malah sesekali memerhatikan ponselnya, melihat ke arah pesan yang terbuka dan menampilkan sebuah alamat. 'Untungnya tidak jauh dari sini,' pikir lelaki berkacamata itu.

Lima menit berjalan dari stadion, akhirnya dia sampai di sebuah restoran kelas menengah yang tampak begitu ramai. Kei melirik baju yang dia kenakan, cukup layak untuk dia yang baru selesai latihan. Hal yang dia sesalkan adalah dia membawa juga tas latihannya. 'Harusnya aku titip di mereka tadi.'

Kei memutuskan untuk berdiam di sisi restoran tersebut. Ada yang harus dia pastikan sebelum masuk ke dalam sana. Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi. Sebuah pesan tanpa sadar membuat bibirnya melengkung ke atas.

Tidak jadi masuk ke dalam restoran, lelaki jangkung itu berbelok. Tepatnya ke sebuah lorong sempit yang ternyata adalah pintu belakang menuju dapur restoran tersebut. Tepat ketika dia sampai, pintu itu terbuka. Tampilkan sosok dengan seragam putih yang menyambutnya.

"Oh? Aku kira kau bercanda ketika bilang akan menemuiku ke sini. Ternyata benar," ucap perempuan bernama Shizurei itu. Mendengar itu membuat Kei mendengkus kesal.

"Itu karena kebetulan saja dekat dari sini. Aku juga bosan dengan makanan di hotel," kilahnya. Shizurei memutar bola mata dengan malas, seolah kebal dengan alasan yang jelas sekali bohong itu.

"Kalau begitu, kau lebih baik tunggu di dalam. Shift-ku sebentar lagi akan selesai dan kita bisa makan malam bersama sehabis ini."

Ketika keduanya masuk, mereka bertemu dengan seorang lelaki yang oleh Shizurei diperkenalkan sebagai rekannya. Kei hanya menatap datar kepada perilaku si lelaki yang seolah menganggapnya tidak ada. Terlebih ketika lawannya itu tanpa segan mengangsurkan sebuah kotak berwarna merah.

"Kuroneko-san, tolong terima ini!"

Shizurei mengerjapkan mata dengan gugup. Dalam kondisi biasa, dia mungkin akan menerima kotak itu seraya merangkul si lelaki seolah sahabat karib. Namun, dengan Kei yang menyaksikan, rasanya akan sulit.

"Anu, Kuroneko-san?" tanya si lelaki yang melihat kotaknya tak kunjung diambil.

"Harusnya kau peka kalau dia tidak akan menerima itu."

Baik Shizurei atau pun lelaki itu segera menatap Kei yang memasang wajah malas ke mereka. Terlebih ketika Kei tanpa ragu menyampirkan lengannya pada bahu si gadis. Tentu saja Shizurei terlonjak sedikit karenanya.

"Sekarang jelas kan?" ujar Kei seraya tersenyum hingga matanya menyipit. Buat lelaki itu mendecak kesal dan segera berlalu dari hadapan mereka.

"Hei, mengapa kau—"

"Nanti aku berikan yang lebih baik."

Shizurei kembali mengerjapkan mata; kali ini seolah tidak percaya kala melihat Kei memalingkan wajah. Rona samar yang dia temukan membuatnya mengulum senyum jail.

"Terima kasih, Kei."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top