Break Time - ToVierr
Kesempatan untuk belajarvoli, tapi lebih baik nanti saja...
Vier tahu jelas bahwa kekasihnya, Tobio, adalah seorang atlet voli yang cukup profesional. Agaknya bidang yang ditekuninya sekarang berbeda jauh—Vier bekerja sebagai designer yang cukup dikenali di kalangannya. Bagaimana seorang atlet dan designer bisa bertemu dan saling jatuh cinta, itu pun cerita yang sangat panjang kalau mau diingat.
Perempuan berambut perak itu sudah lama tinggal di Jepang bersama kekasihnya sejak pernikahan mereka, tapi Vier jarang sekali menikmati waktu berdua dengan Tobio sekaligus mencoba memperdalam kemampuan bermain volinya. Dia hanya belajar sebentar jika suaminya dulu dan tidak sempat belajar banyak karena harus mengerjakan tugas-tugasnya.
Vier berlari ke arah kamar, menemui Tobio yang ada di kamar. Kebetulan sekali, dia terpikirkan untuk menemuinya. Sebelum Tobio bisa menyapa istrinya, Vier sudah melompat ke atas kasur.
"Ajari aku voli lagi, dong!!" seru Vier, langsung ke niat awalnya.
"Hah—" Tobio mendengus menyaksikan kelakuan istrinya, kaget juga karena ini bukan permintaan biasa.
"Boleh, ya? Boleh?"
"Memangnya bisa?"
"Bisain dong!" Vier langsung menangkup pipi Tobio dengan kedua telapak tangannya, "Aku kan sudah banyak cerita tentang bidangku, sekarang gantian aku mau praktek! Masa istrinya tidak bisa ilmu dasar voli!"
Tobio menatap Vier heran. Mau menolaknya juga tidak bisa, karena ini kasus yang cukup langka. Sayangnya, sang atlet voli sedang tidak ingin berolahraga dan dia baru saja pulang dari pertandingan nasional. Dia menghela napas sejenak, mencari cara untuk menolak dengan halus dan tidak melukai perasaan istrinya. Ini bukan kasus pertama kali mereka dihadapkan dengan kondisi-kondisi sulit tanpa menimbulkan pertengkaran.
"Bukannya aku tidak mau, Vier, tapi... aku ingin istirahat dulu," Tobio mengernyitkan dahinya, "aku akan mengajarimu nanti akhir minggu, tidak sekarang. Aku butuh waktu untuk istirahat, tahu..."
Vier menaikkan kedua alisnya. Benar juga, baru saja awal minggu dia menghadiri pertandingan voli dan wajar saja Tobio tidak mau memenuhi keinginannya. Dia mengganggukkan kepalanya, menanggapi ucapan suaminya hingga kedua ekor kuncir rambutnya ikut bergoyang pelan. Vier memeluk erat Tobio, membenamkan wajahnya di dada suaminya.
"Aku tidur sekarang saja deh kalau begitu. Kalau itu kamu mau, kan?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top