Attention On Me, Lady - VicRora
Terkadang Victor merutuki dirinya yang membuat istrinya lembur, tapiterkadang hal itu juga membuatnya memiliki kesempatan yang jarang muncul
By RainAlexi123
Perfeksionist but also workaholic, what a deadly combo.
Itulah yang terus berputar di kepala Victor saat melihat Rora bekerja dengan perhatian terfokus pada laptopnya. Jemari tangan sang perempuan tampak tak henti-hentinya mengetik deretan kata, membentuk sebuah laporan yang mungkin nantinya akan mendapat banyak revisi.
Mengingat siapa yang akan menerima laporannya, tentu revisi adalah salah satu hal yang pasti didapatkan.
"Kita sedang berada di rumah."
Tangan Rora spontan berhenti, kemudian perempuan berambut hitam gradasi biru itu menatap Victor dengan ekspresi heran, sebelum akhirnya dirinya kembali fokus bekerja.
"Aku tahu itu."
Victor yang awalnya sedang mengelus Pudding yang duduk di pangkuannya, kini merasa kesal dengan jawaban sarkasme sang perempuan. Menyadari kekesalan sang pemilik, kucing yang awalnya sedang menjulat tangannya itu turun dari pangkuan Victor, mengeong sebelum akhirnya keluar dari kamar mereka.
"Jika kau tahu, seharusnya kau juga tahu bahwa seharusnya kau tidak bekerja, kan?"
"Sungguh, apa kau lupa bahwa deadline laporan ini adalah besok siang?"
"Akan kuperpanjang jadi minggu depan."
"Perpanjangan deadline tidak akan menghentikanku mengerjakannya sekarang."
Alis Victor mengerut tak suka, dan itu membuatnya bangkit dari sofa yang dia duduki lalu melangkah mendekati Rora yang duduk di kursi kerjanya. Saat dirinya sudah di belakang Rora, iris matanya terfokus pada layar yang menampilkan laporan yang sedang Rora kerjakan. Mulut Victor terbuka bahkan sebelum dirinya selesai membaca apa yang tertera di layar laptop Rora.
"Seharusnya kau memasukkan estimasi rencana proposalnya, dummy." Victor terdiam, kemudian merutuki dirinya sendiri.
Baru lima menit yang lalu Victor berkata untuk memperpanjang deadline.
Rora tampak menahan rasa kesal yang memenuhi dirinya, yang berakhir dengan dirinya hanya tersenyum paksa lalu dengan sigap melakukan apa yang Victor katakan tadi.
"Puas, Mr. CEO?"
Victor mengacak rambutnya gusar, lalu menghela napas panjang.
"Lupakan, sekarang berhentilah bekerja."
"Bahkan draft laporanku mendapat revisi, yang seharusnya kuperbaiki sebelum menunjukkannya padamu. Kurasa berhenti sekarang hanya akan membuat diriku di masa depan kesulitan."
Victor mengerang kesal, dan tangannya spontan meraih dagu Rora, memaksa sang perempuan menatap ke arahnya. Baru saja Rora membuka mulutnya untuk bertanya, namun Victor segera membungkam sang perempuan dalam sebuah ciuman lembut namun cukup membuat napas Rora terputus untuk sesaat.
Namun Victor tak berhenti di sana, tangannya yang bebas berpindah ke belakang kepala Rora guna memperdalam ciuman mereka, sebelum akhirnya berakhir karena Rora memukul pundak sang laki-laki berkali-kali, memberitahu bahwa dirinya perlu bernapas.
Victor menarik napas panjang, kemudian menyeringai puas melihat ekspresi kesal Rora yang terlihat menggemaskan karena rona yang menghiasi kedua pipinya.
"Dummy, need your pretty little head to know you're mine, shouldn't we?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top