Ann-ku - ShawMela

Tidak hanya sekali,sepertinya aku perlu mengingatkannya

By holwest

Berbagai buku materi ajarnya sedang tergeletak dengan berantakan di atas mejanya, Melanie sendiri sedikit termangu sejenak sebelum tersadar bahwa tumpukan rapi sebelumnya kini telah kembali acakan. Seorang pria yang melihatnya segera membantu Melanie merapikannya.

"Apa kau baik saja, Melanie?"

"O-oh, aku baik saja. Aku bisa melakukan ini sendiri." Segera ia menjawabnya dengan merapikan tumpukan buku miliknya.

"Tidak apa, aku akan membantumu." Pria yang Melanie kenal itu bernama Yukio, ia adalah seorang asisten senior seperti dirinya. Yang Melanie sendiri sudah kenal selama setahun lebih.

"Terima kasih dan maaf," ucap Melanie gugup. Meski sudah lumayan lama kenal, Melanie sendiri masih belum terlalu akrab dengan Yukio. Karena sudah bawaan kebiasaan–juga perhatian Shaw, Melanie masih suka memberikan jarak pada laki-laki lain.

Meskipun kadang tanpa sadar Melanie ceroboh dan melakukannya.

"Apa kau sudah makan siang, Melanie?" tanya Yukio tanpa basa-basi, seperti sudah rutinitas bagi pria itu untuk bertanya hal sepele seperti ini sebagai sapaan.

"Belum, tapi aku rasa bisa makan nanti. Sekarang ada yang perlu aku lakukan terlebih dahulu," jawab Melanie dengan senyuman tipis.

"Apa kau yakin? Ah, apa perlu kubawakan minuman untukmu?" tawar Yukio lagi.

Sebelum Melanie sempat menjawab, suara pintu yang terbuka membuat keduanya menoleh secara bersamaan ada suara pria. "Ann, aku menemui."

"Shaw!" Mendapati kedatangan suaminya yang tiba-tiba membuat perhatian Melanie segera teralihkan, "kenapa kau tiba-tiba datang ke sini, Shaw?"

Tangan kanan Shaw dengan sengaja terulur ke pinggang sang istri, sedangkan tangan kirinya membawa kantung plastik yang berisikan dua buah minuman bersama roti sandwich. "Tentu saja, aku mengajakmu makan siang. Jika tidak kau akan melewatinya tanpa sadar."

Keduanya berjalan keluar ruangan meninggalkan Yukio sendiri, sebelum keluar dari pintu Shaw melirik tajam kebelakang. "Ann, ayo kita cari tempat lain untuk makan. "

"Apa yang kau bawa itu Shaw?" Melanie menganggukinya, dengan penasaran ia melirik kantung plastik yang dibawa Shaw.

"Sandwich dan juga teh kaleng," jawab Shaw dengan senyuman.

"Hm.. ayo kita segera makan." Melanie mengusap perutnya yang secara tiba-tiba lapar, sepertinya memang ia sendiri lupa bahwa dirinya kelaparan.

"Ann, jangan terima undangan makan pria lain ya," ucap Shaw.

"Tidak akan pernah kok."

"Tapi kau tadi hampir melupakannya."

"Hee ... iya kah?"

"Dasar kau ini."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top