20 - Hilang
5 Juli 2020
Pintu salah satu ruangan di rumah sakit terbuka, menampilkan Sasara yang terlihat mengatur napasnya yang tidak beraturan.
"(Name) sudah sadarkan diri?"
Si pemilik nama menoleh ke arah Sasara, lalu tersenyum kecil.
"Begitulah."
"(Surname)-san sudah siuman beberapa jam yang lalu," jelas dokter yang mengurus (Name)—yang adalah konsulernya sendiri, "kami baru saja selesai memeriksa keadaan fisik (Surname)-san secara menyeluruh. Keadaannya baik-baik saja, tapi ...."
Sang dokter terdiam, membuat Sasara mengerutkan alis khawatir.
"Tapi kenapa—"
Namun ucapan Sasara terpotong oleh pintu ruang inap yang kembali terbuka, kali ini menampilkan Samatoki.
"Dia ... sudah siuman?" tanya Samatoki menatap Sasara.
"Seperti yang kau lihat~" ucap Sasara memberi gestur menunjuk (Name).
Sang perempuan yang duduk di atas kasur rumah sakit itu hanya tersenyum. Tampak perban putih membalut setengah kepalanya, serta beberapa perban terlihat di tangan.
"Napas kalian terlihat tidak beraturan saat datang," komentar (Name), "apa kalian berlari saat kemari?"
"Tidak!" "Tentu saja!"
Samatoki dan Sasara menjawab serempak, namun dengan jawaban yang berbeda. (Name) yang mendengar itu hanya bisa terkekeh. Sasara yang menyadari ucapannya terpotong menoleh ke arah dokter (Name), dan sedikit terkejut saat ekspresi curiga terlukis di wajah sang dokter.
"(Surname)-san."
"Ya?" balas (Name) menoleh ke arah sang dokter.
"Apa Anda bisa memberitahu saya siapa dua laki-laki ini?" tanya sang dokter tersenyum.
Sasara terdiam, tak percaya dengan pertanyaan sang dokter.
'Apa dia lupa? Aku dan Samatoki—'
"Um," (Name) tersenyum canggung, "aku tidak ingat—tapi sepertinya mereka teman sekolahku dulu?"
Suasana langsung hening, Sasara dan Samatoki menatap (Name) dengan syok.
"(Name)?"
"Ah benar," sahut (Name) menoleh ke arah mereka berdua, "maaf kalau aku lupa dengan kalian, tapi bisa beritahu aku siapa nama kalian? Mungkin aku bisa mengingatnya."
[][][]
"Sepertinya (Surname)-san mengalami amnesia disosiatif."
"Amnesia disosiatif?"
Sang dokter mengangguk, "amnesia disosiatif adalah kondisi ketika pengidap tidak bisa mengingat informasi pribadi, bahkan yang penting sekalipun. Mereka bisa saja lupa nama mereka sendiri. Penyebabnya biasanya dikarenakan pengidap mengalami kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya trauma pada kepalanya, atau bisa juga karena stres."
Kemudian sang dokter menunjukkan hasil beberapa rontgen kepala (Name) pada mereka.
"Terjadi fraktur kecil pada tulang tengkorak (Surname)-san akibat benturan saat kecelakaan tiga hari yang lalu, bisa disimpulkan bahwa amnesia (Surname)-san disebabkan oleh benturan atau trauma pada kepala."
Sang dokter melihat clip board sejenak.
"Terlebih lagi mobil yang menabrak taksi yang (Surname)-san naiki itu menabrak sisi kanan taksi, tepat di tempat (Surname)-san duduk," jelas sang dokter lalu dia tersenyum kecil, "sebenarnya saya sendiri terkejut (Surname)-san dapat selamat dari kecelakaan itu."
"Lalu, apa dokter bisa memberitahu separah apa amnesia (Name)?" tanya Sasara.
"Dari jawabannya dan penjelasan tuan-tuan sekalian, sepertinya (Surname)-san kehilangan ingatannya selama lima tahun terakhir."
___
"K-kau tidak ingat kami, (Name)?"
(Name) hanya tersenyum canggung.
"Sebenarnya aku berencana untuk diam saja—mungkin lama-lama aku akan ingat—sampai dokter menanyakannya," (Name) mengerutkan alisnya, "tapi aku sama sekali tidak mengingat kalian."
Pintu kembali terbuka, kali ini yang masuk adalah Naruhiko. Ekspresi (Name) berubah terkejut saat melihat Naruhiko.
"Ah, Naruhiko!"
"(Name)? Syukurlah kau sudah sadar," ucap Naruhiko hendak mendekati (Name)—namun berhenti saat menyadari suasana yang aneh, "ada apa ini?"
"Oh benar—Naruhiko, kau pasti kenal mereka berdua, kan?" tanya (Name) menunjuk Samatoki dan Sasara.
Naruhiko mengerutkan alisnya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku kenal dengan mereka, kau juga begitu."
"Eh, apa mereka teman SMA kita?" tanya (Name), "SMP? Atau mungkin SD? TK?"
Naruhiko memandang (Name) dengan terkejut—menarik satu kesimpulan dari pertanyaan (Name)—namun ekspresinya berubah menjadi serius.
"(Name), apa kau ingat ini tahun berapa?"
(Name) terdiam, tampak berpikir dan mengingat.
"Em," (Name) menoleh ke arah mereka dengan bingung, "tahun 2015?"
___
"Berarti (Name) tidak ingat apa-apa tentang Sasara dan Samatoki?" tanya Naruhiko.
"Ya," jawab sang dokter, "(Surname)-san bertemu dengan Aohitsugi-san dan Nurude-san empat tahun yang lalu, benar?"
"Apa ada solusinya, dokter?"
"Stimulasi bisa membantu," jawab sang dokter, "namun reaksi yang berlebihan mungkin akan menyakiti (Surname)-san, seperti membuat kepalanya pusing."
"Kalau begitu, jangan buat dia mengingat apa pun. Buat saja ingatan baru dengannya."
"Eh?" Naruhiko dan Sasara menatap kaget Samatoki yang berdiri dari kursinya.
Samatoki sendiri hanya menatap datar mereka berdua.
"Jika mengingat bisa menyakitinya, lebih baik dia tidak ingat apa-apa."
.
.
.
End of Arc 2
.
.
.
Coming Soon
Arc 3: July 2020
.
.
.
Rain's note:
Mampus, sekalinya update saya kasih drama amnesia :>
Btw saya mau tanya pendapat kepada pembaca yang setia menunggu update, menurut kalian ending-nya happy atau sad? Ending-nya udah ada kok (Arc 4 itu Arc terakhir buku ini).
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top