Si Hijau Sinensis dari Yunan

Siapa di sini yang enggak suka minum teh?

Sepertinya jarang ya di antara kita sesama orang Indonesia, ada yang enggak menyukai minuman teh. Akan tetapi, kalau kamu memang termasuk kelompok yang tidak suka, ya enggak apa-apa juga.

Kenapa saya jadi menuliskan jarang ada orang Indonesia yang tidak suka teh?

Lihat saja warung atau mini market yang terdekat dengan rumahmu, pasti ada setidaknya satu produk minuman teh dalam kemasan sebagai dagangannya. Lalu, masih ingat ungkapan ngetop "dari pucuknya" yang dipopulerkan oleh iklan sebuah produk teh sekian tahun lalu? Dalam iklan yang dimaksud, enggak cuma ungkapan itu aja loh, tetapi latar tempat iklannya juga berada di sebuah kebun teh. Masih ingat dong akan iklan tersebut?

Kamu yang demen banget minum teh, tahukah tanaman yang menjadi asal usul minumannya?

Ini dia profil tanaman teh yang saya dapat sebagai hasil riset. Tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh.

Nama spesiesnya adalah Camellia sinensis. Bagi yang punya nama Camelia dipersilakan untuk tersipu-sipu atau senyum-senyum sendiri dulu deh. Saya juga ucapkan selamat, karena namamu dipakai untuk menamai sebuah genus tumbuhan berbunga dari famili Theaceae.

Beruntunglah sewaktu masih SMP atau SMA, saya tidak ketiduran di kelas Biologi, atau jadi membenci pelajaran ini. Dalam dunia flora atau tumbuhan, jenis-jenis makhluk hidup yang satu ini dikelompokkan ke dalam suatu silsilah macam silsilah keluarga, dari Kingdom -> Divisi -> Kelas -> Ordo -> Famili -> Genus -> Spesies. Meski begitu, berhubung saya ini dulunya anak IPS, om Wikipedia-lah yang membantu saya untuk open book sekaligus membuat perinciannya menjadi berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis.
Varietas : Varietas Sinensis dan Varietas Assamica.
(untuk varietas, saya menemukannya di sumber lain)

Nah, ternyata ada 14 nama sinonim dari nama binomial atau nama spesiesnya yang merujuk pada kata 'teh'. Sepuluh di antaranya adalah:
1. Camellia thea oleh Link.
2. Camellia theifera oleh Griffith.
3. Thea assamica oleh J.W. Masters.
4. Thea cantonensis oleh Loureiro.
5. Thea chinensis oleh Sims.
6. Thea chochinchinensis oleh Loureiro.
7. Thea grandifolia oleh Salisbury.
8. Thea oleosa oleh Loureiro.
9. Thea parvifolia oleh Salisbury.
10. Theaphylla cantonensis.

Dilihat dari beberapa nama sinonim spesiesnya, memang tanaman teh ini berasal dari negara Cina. Tepatnya di daerah Yunan yang merupakan area hutan transisi daerah subtropis dengan daerah tropis. Dalam bahasa Latin sebagai bahasa internasional untuk penamaan flora, sinensis artinya Cina. Sedangkan, nama Camellia sendiri sebenarnya nama Latin seorang pastor (sebutan untuk imam Katolik) dari Ceko yang berprofesi sebagai pakar botani selain misionaris, yaitu Georg Kamel SJ.

Sesungguhnya bukanlah jasa sang pastor yang menemukan atau memberi nama, tetapi Carolus Linnaeus sebagai pencipta sistem taksonomi yang mengapresiasi keterlibatan beliau di bidang sains. Nama lama untuk tumbuhan ini sendiri adalah Thea bohea, Thea sinensis, dan Thea viridis.

Tanaman ini dibawa ke Tanah Air oleh seseorang berkebangsaan Belanda yang bernama Andreas Cleyer pada tahun 1686. Dia menanamnya sebagai tanaman hias di Jakarta yang dulu bernama Batavia. Padahal aslinya, lingkungan terbaik untuk tanaman teh adalah dataran tinggi 200-2.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu sejuk dan tanah vulkanik muda. Suhu ideal bagi tanaman teh untuk tumbuh sebaik mungkin di kisaran angka 14 hingga 25 derajat Celcius. Barulah pada tahun 1826, seorang pencicip teh yang bernama Jacobson berjasa memulai sejarah teh di Indonesia dengan keberhasilan budi dayanya.

Pada dasarnya, tanaman teh termasuk kelompok tanaman perdu berdaun hijau yang bisa tumbuh dengan tinggi 6 meter hingga 9 meter. Namun, untuk kepentingan tertentu yang biasanya perkebunan, tingginya cuma dipertahankan sampai 1 meter saja. Itu pun pemangkasannya dilakukan secara rutin.

Ciri-ciri tanaman teh secara umum

1. Akar teh termasuk jenis akar tunggang dengan jumlah cabang yang sedikit. Terdapat lapisan pada akar yang mirip gabus. Lapisan ini berfungsi untuk mencegah keluar masuknya air sekaligus sebagai tempat penyimpanan makanan. Sebagian besar simpanan makanan adalah karbohidrat yang sangat penting bagi pertumbuhan pucuk baru setelah pemangkasan.

2. Daun teh termasuk jenis daun tunggal. Bentuk helaiannya runcing pada bagian ujung, dengan tulang daun menyirip. Tepi daunnya bergerigi. Perbedaan warna hijau pada daun tergantung dari usianya. Kehijauan pada daun tua lebih kelam dengan permukaan yang lebih licin, sedangkan warna daun muda tentu saja lebih terang dan cerah dengan ukuran yang lebih lebar.

3. Meski batang tanaman teh berukuran kecil, namun kalau tidak dipangkas, akan tumbuh membentuk tajuk seperti pohon cemara.

4. Bunga tanaman teh memiliki aroma yang harum, keluar dari 5 atau 6 helai kelopak putihnya. Bunga ini termasuk jenis bunga yang tidak sempurna.

5. Buah tanaman teh yang masih muda tampak hijau mengkilap, tetapi warnanya akan menjadi lebih suram seiring waktu. Ya enggak jauh beda dengan manusia. Dinding buah yang masih muda cukup tebal dengan tiga sel. Semakin tua, teksturnya semakin kasar.

6. Biji teh termasuk biji berkeping dua alias dikotil. Saking besar kotiledonnya, jika dibelah akan kelihatan embrio akar dan tunas. Warna bijinya coklat.

Manfaat Si Hijau Sinensis

Tanaman teh ini punya segudang manfaat yang menarik loh. Beberapa di antaranya adalah:

1. Keberadaan kelompok tanaman teh di dalam perkebunan bisa dijadikan sebagai daya tarik wisata. Sudah banyak kebun teh yang memaanfatkan peluang sangat menguntungkan ini.

2. Ekstrak dari tanaman teh terkenal sebagai sumber antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh kita, seperti halnya pada buah apel.

3. Daunnya untuk pengobatan berbagai penyakit, seperti asma (berfungsi sebagai pelebar bronkus) dan jantung koroner. Salah satu sistem pengobatan yang memakai daun teh tentu saja negara asalnya, yaitu Cina atau Tiongkok.

4. Mengurangi resiko kanker. Dari kanker perut, kanker payudara, kanker kandungan, kanker prostat, dan kanker rongga mulut. Kalau kanker yang singkatan dari "kantong kering", silakan konsultasikan saja pada ahli perekonomian.

5. Mencegah tekanan darah tinggi.

6. Menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

7. Membunuh bakteri.

8. Mencegah napas tidak sedap.

9. Berbagai produk kecantikan masa kini sudah banyak yang memakai teh.

Apa kata dua ahli berikut tentang tanaman teh?

1. Menurut Siswoputranto di tahun 2008:
Siklus pemetikan pucuk tanaman teh berkisar 7-14 hari sekali, tergantung dari kondisi tanaman di setiap daerah. Cara pemetikannya mempengaruhi jumlah hasil teh dan kualitas teh yang dihasilkan.

2. Menurut Syakir di tahun 2010 :
Tanaman teh termasuk tanaman tahunan yang terdiri dari banyak spesies, dan tersebar di Asia Tenggara, Birma, Cina selatan, dan India.

Tema riset yang diangkat dalam tulisan pertama jenis non fiksi ini berjudul Tumbuhan atau Tanaman. Kiranya dapat bermanfaat bagi semua pembaca yang mampir di sini.

Ke mana lagi si Petra mengajak kita untuk berpetualang dalam riset?
Oh iya, apa kaitan dia dengan si hijau sinensis dari Yunan ini ya?

publish pertama: 6 Maret 2020

⭐⭐⭐

Sumber:

1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Camellia_sinensis

2. https://dosenpertanian.com/tanaman-teh/

3. Video singkat Youtube Sejarah Singkat Tanaman Teh di Indonesia oleh Agus Susanto di https://youtu.be/H2yDCtQwtgg

4. Video singkat Youtube oleh SmartPoint TV di https://youtu.be/30j1pYz_uWU

5. Video singkat Youtube dari Tribunnews Wiki Official pada bagian header part ini
https://youtu.be/EopDl59aweQ

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top