................

"Sore, Sayang," sapa Agreva, saat sang suami mengangkat telepon di ujung sana.

"Mas sudah pulang nggak?" Agreva pun lanjut bertanya keberadaan sang suami.

"Mas sudah di jalan? Akan pulang?"

"Sepuluh menit lagi sampai?" Diulanginya semua yang disampaikan sang suami.

"Nggak kenapa-kenapa, Mas. Hmm ..."

"Aku cuma nunggu Mas pulang. Swara sudah kangen katanya sama Papa."

Sang suami tertawa di seberang telepon.

Jika sudah membahas buah hati mereka, pria itu pasti akan mudahnya terhibur. 

Dan Agreva memilih untuk merahasiakan agendanya pada sang suami. Tak boleh ia sampai lepas kendali hingga dibocorkan.

"Aku masak ayam bakar dan sup bayam untuk Mas. Sampai jumpa di rumah."

"Hati-hati di jalan, ya, Mas."

Setelah sang suami menyahut di seberang telepon, Agreva segera menutup telepon.

Kemudian beranjak bangun dari sofa. 

Berjalan ke arah lacinya guna mengambil alat-alat tes kehamilan yang ditaruhnya di sana. Akan pindahkan ke boneka panda.

Ya, hendak diberitahukan pada sang suami jika ia tengah mengandung lewat kejutan kecil. Dan semoga saja agenda berhasil.

Boneka yang dibeli tersebut memang bisa dimasukkan benda. Jadi, ia tak kesusahan menempatkan semua testpack di dalam.

Kemudian, keluar kamar tidurnya. 

Tempat dituju adalah areal bermain sang buah hati karena akan dimintanya bantuan dari Swara untuk melakukan agendanya.

Saat nanti sang suami sudah tiba di rumah, ia akan meminta buah hatinya beri boneka panda yang berisi kejutan darinya.

Semoga saja berjalan sesuai rencana.

"Swara Cantikkk!" seru Agreva manakala sampai di dalam ruangan bermain.

Sang putri yang sedang menyusun lego pun langsung menoleh padanya.

Senyum semringah dipamerkan oleh anak manisnya berusia tiga tahun itu. Tentu saja senang karena dirinya datang.

"Mamahhh!"

Swara berseru kemudian, dengan riang. 

"Sudah buat bentuk apa, Sayang?" tanya Agreva setelah berhasil memeluk putrinya.

"Lobot ... lobott."

Full versi part ini bisa dibaca di karyakarsa. Link di bio.

Only 7.000 untuk 5 ekstra part.