Chapter 23
Yok 50 votes dulu.
................
"Agreva? Mau ke mana?"
Sangat dikenalinya suara berat yang baru saja meloloskan kalimat tanya guna mengetahui arah dirinya pergi. Dan langkahnya seketika terhenti.
Badan segera dibalikan guna dapat saling berdiri berhadap-hadapan dengan si penanya, tak lain adalah Debian Prayoga, mantan kekasihnya.
"Hai." Agreva pun menyapa ramah.
"Hai juga, Gre."
"Gimana kabar kamu? Lama nggak jumpa kita."
"Kabarku? Hmm, ya sehat dan bahagia." Agreva pun menjawab dengan suara mantap dan ceria.
Senyum mengembang lumayan lebar.
Walau hubungan mereka dulu berakhir tak baik karena perselingkuhan Debian, namun setelah tujuh tahun berlalu, sakit hatinya sudah hilang. Ia pun tidak menyimpan dendam apa pun.
"Aku senang bisa bertemu kamu di sana."
"Terima kasih," jawab Agreva sekenanya. Ia tak punya kata-kata lain untuk diucapkan lagi.
"Sejak aku gabung ke partai, aku belum pernah lihat kamu sekalipun di sini, padahal aku sudah mencari-cari kamu beberapa kali."
"Akhirnya bisa bertemu kamu sekarang."
"Aku jarang ke sekretariat." Agreva membalas cepat dengan alasan yang memang apa adanya.
"Oh begitu, makanya aku jarang lihat kamu, ya."
"Kamu masuk anggota partai rasanya, Gre."
Agreva mengangguk mengiyakan dengan cepat, namun tak disertai penjelasan lebih lanjut. Tidak berminat untuk mengatakan apa pun.
Justru ingin segera mengakhiri sesi pembicaraan dengan sang mantan kekasih. Jika dibiarkan kian lama interaksi mereka, maka situasi akan tambah canggung baginya. Tak menyenangkan hatinya.
"Aku masuk partai juga karena kamu."
"Karenaku? Kenapa bisa?" Agreva kaget.
Siapa yang tak akan merasa terkejut menghadapi pengakuan dari sang mantan kekasih, sepertinya ada niatan terselubung dalam kata-katanya.
Maka dari itu, ia lekas mengonfirmasi.
"Aku ingin dekat dengan kamu lagi, Gre."
Belum hilang ketegangan karena pernyataan dari sang mantan kekasih, ia lebih dikejutkan dengan jawaban yang diluncurkan oleh pria itu.
Kepala berdenyut seketika. Perasaannya pun jadi campur aduk dan tak tahu mesti bersikap apa.
Ucapan dari sang mantan kekasih yang cukup panjang, membuatnya jadi bingung menanggapi.
Ingin sekali diakhirinya perbincangan di antara mereka secara cepat, namun meninggalkan pria itu begitu saja, pasti tak akan tampak sopan.
Agreva selaku salah satu putri dari ketua umum partai, wajib menjaga sikap, apalagi saat berada di kantor pusat karena banyak pihak melihat.
Hari ini, ada agenda rapat untuk semua kader, ia yang masuk menjadi bagian partai, sudah pasti diharuskan menghadiri secara langsung.
Jika tahu sang mantan kekasih akan datang, ia pasti akan mati-matian mengarang cerita agar bisa absen dalam acara rapat bulanan.
Sayang seribu sayang, ia terlambat mengetahui.
"Gre? Ada masalah?"
Full versi part ini ada di karyakarsa, link di bio.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top