( 11 ) Proyek kimia
Pagi hari yang cerah disebuah rumah sederhana berlantai dua, itulah tempat tinggal Boboiboy bersaudara, bersama kakeknya Tok Aba dan robot kesayangan mereka Ochobot. Sudah seminggu lamanya setelah kejadian dimana meja makan mereka terbakar, bahkan mereka dihukum oleh Atok mereka dengan memotong uang saku dan membantu Tok Aba di kedai. Lalu diakhiri dengan membersihkan seluruh rumah mereka hingga bersih dan tak ada satupun debu.
Mereka sempat mengeluh dan saling menyalahkan, tapi mereka bertujuh tetap menerimanya sebagai tanda menyesal, meski bukan salah semuanya, tapi salah Author Isna sendiri yang buat.
(Author :" apa salah ku? ... Hiks ...." nangis dipojokan.
TTM :" ppffttt ... Buahahaha ... Lagak lah ...." ketawa guling-guling.)
Tapi, sepertinya kejadian tersebut terulang lagi, walaupun mejanya sudah diganti oleh yang baru saat seminggu yang lalu, sekarang hal itu terjadi lagi.
BOOM
Suara letupan dari arah dapur rumah tersebut, seluruh bagian dapur itu dipenuhi dengan asap hitam dan menempel di alat masak, benda-benda atau barang-barang dapur lainnya ikut menghitam. Bahkan yang paling parah adalah meja makan mereka yang sekali lagi menjadi korban.
Tapi itu semua tidak sepadan dengan korban hidup yang berada di sana, siapa lagi kalau bukan si kembar tujuh Boboiboy Elemental yang menghitam gara-gara letupan atau ledakan itu, meski tidak besar dan berdampak. Seluruh badan dan baju mereka tertutup oleh warna hitam, mungkin kalau malam hari dan mati lampu, mereka tidak akan kelihatan*Awokwokwok ....*. Untungnya mereka tidak terluka dan tidak ada kebakaran lagi di sana, mungkin hanya bekas hitam yang menempel diseluruh baju dan badan merekalah yang harus dipermasalahkan.
"SOLAR!!!" teriak ke-6 Boboiboy.
Ternyata yang membuat mereka seperti itu adalah Solar, niatnya hanya membuat proyek kimia mereka di dapur supaya leluasa dan itupun sedikit lagi selesai. Tapi gara-gara Solar salah memasukan satu larutan, sekarang berakhir dengan ledakan, membuat seluruh area dapur dan kembarannya, termasuk dirinya sendiri menghitam a.k.a gosong.
(Readers :" ppffttt ... Boboiboy gosong. Buahahaha ...."
All Boboiboy :" nani?"
Author :" hahaha ... Betul lah, Boboiboy gosong. Awokwokwok ...."
All Boboiboy :" AUTHOR!!! " kejar author.)
"Alamak ..., kalian semua gak apa-apa kan?" tanya Solar kepada setiap kembarannya.
"Kenapa Solar gak hati-hati sih ...?" lirih Thorn.
"LIAT! JADI GINI KAN?!" marah Ice.
"Baru juga diberesin ni dapur, hais ...." lirih Taufan.
"Astagfirullah ... Aku harus bersih-bersih lagi ...." tambah Gempa.
"Dasar Solar ...," ucap Halilintar.
"PADAHAL TINGGAL SEDIKIT LAGI SELESAI! SUDAH KUBILANG KAN, BIAR KITA SEMUA KERJAKAN SAMA-SAMA?!" ucap Blaze yang sudah naik pitam.
Mereka saling menyalahkan Solar yang egonya itu ingin menyelesaikan proyek mereka sendirian, padahal mereka akan menyelesaikannya bersama eh? Solar mau aja tuh, katanya 'biar Solar yang pintar ini aja sendiri'. lalu berakhirlah dengan suasana seperti ini, untungnya Tok Aba dan Ochobot pergi keluar untuk mengurus masalah kedainya, ditambah hari ini adalah hari libur, jadi mereka tidak akan pergi sekolah.
"Ma-maaf ...," ucap Solar memohon maaf dan menatap satu persatu kembarannya, mereka yang ditatappun ikut menatap masing-masing kembarannya yang lain, dan ...
"Ppffttt ... Buahahaha ... Kalian semua hitam lah." ucap Solar tertawa terbahak-bahak.
"Heeee? Kaupun sama ... Ahahaha ...." ucap Ice yang ikut gelak.
"Wahahahaha ....." TTM ikut gelak sambil guling-guling.
Tawa demi tawa yang membahana itu keluar dari setiap mulut Boboiboy bersaudara, meski ada satu orang yang hanya diam saja. Tapi di dalam hantinya dia tertawa bahagia, bahkan terbahak-bahak melihat tingkah saudaranya yang absurd. Siapalagi kalau bukan Halilintar? Yang hanya bisa bertingkah tsundere.
"Ahaha ... Udah-udah, lebih baik kau bereskan semua 'ni Solar. Nanti kita buat proyek kimia baru yang lain, ok?" ucap Gempa.
"OK!" jawab semuanya.
"Tapi ..., siapa yang mau bantu beresin?" tanya Solar kepada yang lain, membuat semuanya mematung. Ayolah, apa hanya Solar yang harus membersihkannya? Kekacauan ini terlalu besar, jadi harus ada yang membantunya.
"Err ... Maaf Lar, aku ada janji menemui sesorang di taman. Aku akan bersiap dan berangkat sekarang. By ...." ucap Taufan yang langsung berlari ke dalam kamarnya.
'Ish, dia berhasil lolos!' batin Boboiboy elemental kec. Solar dan Taufan.
"Em ... Aku juga ada yang harus dilakukan. Oh iya, pertandingan bola, maaf Solar. Ayo Ice!" ucap Blaze.
"Apa?!" tanya Ice dengan sinisnya.
"Ish kau 'ni, ayo pergi!" Blaze menarik Ice ke kamar mereka untuk bersiap.
"Kalau kalian, mau bantu?" tanya Solar.
"Hehe ... Maaf Solar, aku akan belanja untuk keperluan kita hari ini. Ya kan Thorn?" ucap Gempa melirik Thorn.
"Hm," angguk Thorn. " Thorn dan kak Gempa mau belanja." lanjutnya.
"Oh, ok. Kalau Hali?" tanya Solar.
"Aku akan ikut mereka be---" Belum sempat Hali menyelesaikannya, Gempa sudah memotong ucapan Hali.
"Tidak! Hali tunggu sini, kau harus istirahat. Kami tidak mau kejadian dua hari yang lalu terulang lagi, apalagi aku!?" ucap Gempa tegas dan membuat Hali bergidik ngeri.
Setelah beberapa menit kemudian, mereka sudah bersih dari noda hitam dan terlihat rapih. Taufan sudah siap dengan janjinya untuk bertemu seseorang, Blaze akan menonton pertandingan bola bersama Ice, Gempa dan Thorn akan pergi belanja, manakala Solar dan Halilintar tetap di rumah.
"Nah, kami sudah siap. Kami pergi dulu, jaga rumah baik-baik ok?" ucap Gempa.
"Iya." jawab Halilintar dan Solar.
"Dan kamu Hali, istirahat. Kalau bisa, tolong saja Solar untuk membersihkan kekacauannya dan memikirkan proyek kimia apa yang akan dibuat." ucap Gempa lagi.
"Ok ok, dasar mama Gempa." jawab Hali.
"Kalau gitu, by." ucap Gempa berlalu pergi.
"By kalian berdua!" teriak yang lainnya.
"Hm," jawab keduanya a.k.a Solar dan Hali.
Mereka semua pergi untuk acaranya masing-masing, meninggalkan Solar dan Hali yang tinggal berdua di rumah. Hali segera pergi ke ruang keluarga dan duduk di kursi, lalu mulai membaca buku novelnya diikuti Solar yang hanya memandang kakak tertuanya itu di kursi. Solar hanya berdiri dan diam saja.
"Kak Hali!" panggil Solar.
"Hm, ada apa?" tanya Hali tanpa memandang Solar dan fokus pada novel yang dibacanya.
"Aku---" Belum sempat Solar menyelesaikannya, ucapannya terpotong oleh pintu yang dibuka dengan kasar.
Brak
"Maaf, dompetku ketinggalan." ucap Gempa yang ternyata kembali untuk mengambil dompetnya yang tertinggal.
Hali dan Solar hanya melihat Gempa masuk ke kamarnya dan kembali ke ruang keluarga.
"Kalian sedang apa?" tanya Gempa di hadapan kedua orang kembarannya yang dalam posisi sama saat Gempa mengambil dompet.
"Tidak ada!" jawab Hali menutup novelnya dan segera berdiri. "Kami mau membereskan dapur. Ayo Solar!" lanjut Hali dan berjalan ke dapur diikuti Solar.
"Tunggu," ucap Gempa menghentikan keduanya, dan merekapun berbalik untuk melihat Gempa.
"Hali, jangan terlalu banyak bergerak ok?!" ucap Gempa sambil menunjuk Hali. "Dan kamu Solar, tolong jaga Hali. Kamu juga gak mau kan, kalau Hali seperti kemarin-kemarin lagi?!" tambah Gempa berbalik menunjuk Solar untuk mengingatkan.
Glek
Hali dan Solar hanya menelan ludahnya susah payah, Gempa terlihat menyeramkan saat ini. Meski dari ucapannya yang terlihat khawatir sekali, tapi tidak dengan suara dan mukanya yang seram. Solar dan Hali sedikit takut melihatnya, dan mereka berdua juga tidak mau kalau kejadian dua hari yang lalu itu terulang lagi. Tapi apa yang terjadi yah?
"Ba-baik kak." jawab Solar sedikit gugup.
"Ok, aku pergi. Kasian Thorn nunggu diluar." ucap Gempa menghilang di balik pintu.
Solar menatap Hali, dan yang ditatap malah menatap kosong lantai yang dipijaknya. Masih ingat dibenaknya ketika hal itu terjadi. Solar dan kembaran lainnya bersumpah, hal itu tidak akan terjadi lagi pada Halilintar.
#Hallo Readers semua
Author :" nah, bagaimana ceritanya? Bagus? Jelek? Bosan? Gaje? Atau ..."
All Boboiboy : "atau apa?😠"
Author :" eh? Korang, apa kabar?😆"
All Boboiboy : "hm ... Kemana aja kamu?😠"
Author :" ehehehe ... Maaf lah, lagi sibuk dengan tugas. Author lupa kalau belum update, maaf ya readers dan Boboiboy semua. Maaf banget ...🙏😂"
Gempa :" hm, yelah ... 😅😂"
Author :" makasih. Kalau gitu, kalian tutup aja ya, by ...😄"
Taufan :" eh?😲"
Blaze :" gak apa-apa, jom tutup!😁"
Thorn :" jom!😆" lompat-lompat.
Ice :" cepat lah tutup, aku nak tidur nih. Hoammmm ....😴😴"
Gempa :" hm, ok. Jumpa lagi ya readers semua, by ...😄"
Thorn :" jangan lupa, terus ikuti ceritanya ya.😆"
Ice :" hooaammmm ... Hm, betul tuh.😴😴" pergi tidur.
Blaze :" jangan lupa vote,😁"
Taufan :" and komen readers!😁😆"
Solar :" jangan lupakan kami semua tau, apalagi Solar yang tampan ini.😉" gaya swag.
Hoek (muntah berjamaah)
Halilintar :" apa-apa jelah, by readers ....😌"
'See you next capt'😊😊😅😍
Minggu, 29 Maret 2020
10:50 WIB
Author :" maaf ya readers semua, author terlambat update mulu. Ehehehe ...😂 Maaf ya, jaga kesehatan ya readers. Author do'akan supaya sehat semua, aamiin ... 😊😊 see you ... 😘😘"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top