( 10 ) Tuan putri
Author : " Huweeeee ... Kenapa kalian gak bilang kalau Boboiboy itu kemarin pas tgl 13 maret itu ulang tahun? Huweeee ... Kalian jahat. (T^T)" tangis Author.
All : " Eh?" ucap bingung semua.
Author :" Huwaaaaa ... Aku ketawa nih, hiks .... (T^T)"
BBB E :" Katanya ketawa, tapi ko sambil nangis? (-_-')"
Author :" Huweee .... (T^T)"
Duk
Trang
Bruk
??? :" Ups, aku gak sengaja" ucap orang yang tega menabrak author.
All : " AUTHOR! " teriak panik semua, saat melihat author mereka pingsan dengan benjolan dikepala.
Taufan :" Tapi siapa yang melakukannya? Adakah yang tau? Dan bagaimana bisa terjadi, benda apa yang menbuat author kita pingsan? Kita simak saja kelanjutannya di ... Sini dulu, jangan kemana-mana!" ucap Taufan.
Hali :" Kamu lagi apa Fan?"
Taufan :" mau gantiin author dulu, diakan pingsan."
Hali :" Hm, ok. Tapi jangan buat yang aneh-aneh!"
Taufan :" siap kak Hali ku~ ok readers, lanjut baca yuk. Aku temenin, eakk ... :v santai aja ya, SELAMAT MEMBACA!!! ; )"
.
.
.
.
.
#Abaikan yang di atas dan selamat membaca ( bersama Taufan)😍😍😘😘
.
.
.
.
.
Malam yang menenangkanpun tiba, langit gelap tanpa awan yang ditaburi bintang-bintang cantik nan indah, menghiasi angkasa luar. Menemani dan memberikan kehangatan keluarga Boboiboy bersaudara yang tengah sibuk dengan dunianya masing-masing.
Jam menunjukan pukul 20:00, Gempa sibuk menyiapkan makan malam di dapur untuk keluarganya, ditemani TTM dan Solar yang bermain monopoli di ruang keluarga sambil menunggu kepulangan Tok Aba dan Ochobot.
Tapi anggota TTM tersebut tidak lenkap, begitupun dengan kedua saudara kembar lainnya, karena Thorn, Ice dan Halilintar masih tidur. Bukan berarti mereka tidur dari sore hingga malam begini, mereka hanya bangun untuk shalat berjama'ah saja dan kembali tidur, katanya sih masih ngantuk. Meski sudah dilarang oleh Gempa, mereka tetap tidur dengan alasan lelah atau kecapean, dan Gempa mengizinkannya karena melihat Halilintar yang terlihat pucat.
"Hey kalian, tolong bangunkan Ice, Thorn dan Hali. Bentar lagi makan malam, lagi pula tak baik tidur lama-lama, kan?" ucap Gempa keluar dari dapur dan memerintahkan mereka untuk membangunkan kembarannya yang tertidur.
"Ok kak," jawab ketiganya setelah Gempa kembali masuk ke dapur.
"Nah, siapa yang mau bangunin mereka?" tanya Blaze.
"Kalian berdua sajalah, Solar yang tampan dan terkenal ini mau melayani fans-fansnya dulu." jawab Solar dengan gayanya yang swag, menurut Solar sih.
"Hoek ... Mau muntah aku dengernya." ucap Blaze.
"Iya, apa katanya tadi ' Solar yang tampan dan terkenal?' kta semua samalah~ kan kembar?" tambah Taufan membuat Solar terdiam, tapi ditutupi oleh Handphone-nya.
"Ppffttt ... Buahahaha ...." tawa Balaze dan Taufan melihat tingkah Solar.
"Hahaha ... Udah-udah, Taufan mau menjemput pujaan hati dulu~ by by ...." ucap Taufan dengan nada manjanya.
"Iuh~ jijik aku liatnya, huhu~ mataku ternodai ...." ucap Blaze yang melihat kelakuan kembarannya yang ajaib kalau menyangkut Halilintar, dan Solar? Dia asik dengan dunianya.
Taufan berjalan menaiki tangga, menghampiri sebuah kamar di sudut paling kiri, yaitu kamarnya sendiri bersama Hali dan Gempa.
Tok tok tok
"Kak Hali, bangun kak!" teriak Taufan sambil mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari sang empunya.
"Kak, kak Hali ... Bangun!" teriak Taufan lagi dengan tetap mengetuk pintu, mungkin lebih tepatnya itu menggedor dengan keras.
"Wey Ice, Thorn ..., bangun!" panggil Taufan sekali lagi.
Dan di dalam kamarnya itu, Hali terlihat sedang berusaha melepaskan pelukan erat dari adik-adik atau kembarannya itu.
"Bentar Fan," teriak Hali.
"Cepat kak!" ucap Taufan di balik pintu.
"Iya, aku tahu." jawab Halilintar yang berusaha melepaskan diri dari Ice dan Thorn. "Ish kalian ni, lepaslah!" lanjut Hali geram, saat memindahkan tangan maupun kaki mereka menjauh dari tubuhnya, tapi selalu kembali.
'Astagfirullah~ aku sesak tau!' batin Hali.
'Hehehe ... Kena kau Hali~' batin Ice dan Thorn yang ternyata sudah bangun sebelum Hali, dan sedang pura-pura tidur.
"Kak Hali!" panggil Taufan lagi.
"Iya," jawab Hali.
"Ayo kak, bangun!" ucap Taufan.
"Aku tau, tapi Thorn dan Ice masih tidur." ucap Hali sedikit kesal.
"Lah, emangnya kenapa kak?" tanya Taufan.
"Mereka berdua mengunciku, aku tidak bisa bangun." jawab Hali kelelahan karena terus berusaha melepaskan dirinya. Tadinya Hali ingin menyetrum mereka dengan kuasanya, tapi tidak jadi sebab terlalu kasihan juga melihat keduanya kelelahan.
'Gawat!' batin Taufan setelah mendengar kakaknya berbicara.
"Wey kalian berdua, apa yang kalian lakukan pada Hali?!" ucap Taufan panik dan terus menggedor pintu dengan kuat.
"CEPAT BUKA PINTUNYA!" Taufan sudah mulai marah karena pintunya tidak kunjung dibuka-buka.
Teriakan Taufan yang cempreng dan suara pintu yang digedor atau diketuk dengan kuat itu, terdengar pada telinga kembarannya yang lain. Mereka bertiga a.k.a Gempa, Silar dan Blaze berlari ke asal teriakan tersebut.
"Ada apa ini Taufan?" tanya Gempa khawatir setelah mereka sampai.
"Wey buka lah~" ucap Taufan tidaj memperdulikan Gempa, Blaze dan Solar yang sudah berada dibelakangnya.
"TAUFAN!" panggil ketiganya.
"Eh?" ucap Taufan bingun dan segera berbalik menghadap mereka.
"Taufan, apa yang terjadi?" tanya Gempa.
"Ganggu orang aja!" ucap Solar dengan sinisnya.
"Iya, berisik tau!" tambah Blaze.
"Maafkanlah saya ibunada ratu Gempa," ucap Taufan gaya bangsawan kerajaan.
"Heee?" ucap bingun Gempa, Blaze dan Solar.
'Err ... Drama ini lagi.' batin ketiganya.
"Pangeran Taufan ini terlalu berisik." lanjut Taufan dengan mengatakan bahwa dirinya adalah pangeran.
"Apa ini Taufan?" tanya Solar.
"Iya, apa kak Taufan masih normal? Atau kambuh lagi ya penyakitnya?" tambah Blaze.
"Terimakasih atas perhatian anda panglima kerajaan Blaze, saya tidak apa-apa. Dan untuk prajurit kerajaan Solar juga, terimakasih." jawab Taufan dengan menyebutkan jabatan mereka.
"Eh? Aku panglima kerajaan lagi?" tanya Blaze bingung.
"Kenapa aku jadi prajurit kerajaan terus ...?" lirih Solar.
"Eh? Maafkan saya, anda sebenarnya tabib muda kerajaan saat ini." ucap Taufan pada Solar.
"Heee ...? Ganti lagi?" tanya ketiganya bingung.
"Memangnya apa yang terjadi pangeran Taufan, adakah yang bisa saya bantu?" tanya Blaze yang ikut berdrama.
"Tentu panglima kerajaan Blaze, tuan putri lili_chan telah disekap." ucap Taufan terus terang.
"Apa? Tuan putri lili_chan disekap?" ucap kaget Solar yang ikut-ikutan.
"Tentu tabib muda kerajaan, penasihat kerajaan Thorn dan mata-mata kerajaan Ice yang menyekapnya." ucap Taufan menjelaskan. "Bagaimana ini ibunda ratu Gempa?" lanjut Taufan pada Gempa.
"Err ... Apa yang terjadi dengan kalian?" tanya Gempa saat melihat Taufan, Blaze dan Solar menatapnya penuh tanda tanya.
'See you next capt'
Minggu, 15 Maret 2020
19:13 WIB
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top