Chapter 5

Billy yang Pemarah

" Ayo anak-anak... Kalian harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memerah susu sapi... !! " ujar Biily dengan dingin

Kami pun segera mengikuti perintah nya. Junior menuntun kami ke arah keran air yang tak jauh dari kandang sapi.

" Junior... Aku tak tahu bagaimana kau menghadapi sikap Billy yang seperti itu saat disini.." ujar Kevin dengan masam

" hehehe... Aku hanya berusaha menghindar nya saja. Lagi pula aku tak ingin bekerja dengannya. Aku lebih memilih mengurus hewan lain dari pada bersama nya... " jawab Junior dengan sedikit tertawa

" Sejak kapan Billy bekerja disini..? Terakhir kali kami ke sini. Ia tak ada..." tanyaku

" ia sudah bekerja sejak 2 tahun yang lalu. Mungkin saat kalian datang ia sedang cuti... "

Kami pun manggut-manggut mendengar penjelasan Junior. Setelah mencuci tangan kami segera kembali menuju Billy sebelum ia memarahi kami karena datang terlambat.

Awalnya Billy memperagakan cara memerah susu sapi yang baik. Kemudian kami mengikuti nya satu persatu.

Aku adalah orang yang pertama mencobanya disusul oleh Kevin yang agak sedikit geli memegang susu sapi dan di ikuti Karina dan Jony. Junior hanya melihat kami dengan anak sapi yang di gendong nya. Entah kapan ia pergi mengambilnya.

Setelah beberapa kali mencoba. Kami mulai tampak terbiasa memerah susu sapi. Kemudian sehabis itu Billy mengajak kami memberikan makan pada sapi-sapi itu dan membersihkan kandang nya yang agak bau.

Ia memarahi kami saat kami menutup hidung akibat bau dari kotoran sapi yang sangat menyerebak. Billy berkata jika ingin menjadi seorang gembala kami harus terbiasa dengan bau seperti itu.

Ya... Tapi Kami hanya menjadi gembala sapi hanya saat libur musim  panas...

Menjelang siang Tuan Peter telah tiba. Ia tak langsung menemui kami setelah menyimpan semua pupuk nya. Tuan Peter hanya langsung masuk menuju rumah nya dan tepat pukul 1 siang terdengar bunyi lonceng yang nyaring...

Tring...Tring...

" YiPpiiii...." sorak Junior dengan semangat

" Waktunya makan siang... Ayo kita kembali kerumah..." ajak Junior

" Masakan Kakek sangat enak " tambahnya

Kami pun bergegas membersihkan tangan dan badan kami bersama Billy dan pergi makan siang bersama. Aku baru tahu saat itu kalau Billy juga ikut makan siang bersama Tuan Peter. Aku pikir ia tak bergabung bersama Tuan peter menyantap makan siang.

Makan siang kami sangat menyenangkan. Tuan Peter banyak memberikan kelakar pada kami. Masakannya ternyata sangat enak seperti yang di katakan Junior.

Tuan Peter berkata ia belajar masak dari mendiang istrinya. Bahkan saat natal ia sendiri yang membuat cookies coklat dengan resep mendiang istrinya.Aku harap aku bisa mencicipi cookies coklat nya yang enak saat hari Natal.

Setelah makan siang. Kami beristirahat sebentar sedangkan Billy telah pergi bersama tuan Peter kembali ke pertenakan.

Tampangnya sangat masam melihat kami bersantai di teras rumah. Aku pikir ia ingin kami ikut dengannya ke pertenakan lagi namun nyatanya tidak.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top