Chapter 17
Yang sebenarnya terjadi
Selepas kejadian itu. Tuan Peter memarahi kami berlima. Karena tak satu pun dari kami yang mendengarkan perintahnya. Terlebih lagi pada George.
Kami mengaku salah pada Tuan Peter dan kembali pulang ke kamar kami masing-masing. Tepat ketika jarum jam menunjukkan pukul 4 pagi.
Di pagi harinya. Tuan Peter menceritakan peristiwa semalam pada Billy dan Billy tampak Syok mendengar kenekatan kami. Ia berkata pada Tuan Peter.
Bahwa kami Anak-anak yang keras kepala. Suaranya ia keraskan ketika berkata hal itu. Tentu saja kami semua mendengarnya. Bagiku cukup Tuan Peter yang marah. Billy tak perlu ikut campur.
Menjelang siang. Opsir polisi yang tadi malam menangkap pencuri itu menelepon Tuan Peter.
Ia berkata kini pencuri itu sudah di tahan dan ia baru saja di integorasi namun setelah itu ia di bebaskan bersyarat. Sebagai ganti membayar denda atas perbuatannya.
" Pria itu bernama James Thompson..." ujar Tuan Peter pada kami
" Dia dari Inggris, dan kehabisan uang saat tiba di Jerman.."
" Lalu mengapa dia bisa di kota Paddington...?? " tanya Kevin
" Katanya seorang kenalannya mengajaknya ke sini, tapi ia malah di tinggal begitu saja..."
" Lalu bagaimana ia membayar Denda...?? " tanyaku
"Mm... Soal itu..."
" Salah seorang temannya datang untuk menjaminya..."
" Tapi katanya ia hanya sendiri...?? "
" Bukankah monyet itu satu-satunya keluarga yang ia miliki...?? " sela Kevin.
" Ahh.. Soal itu...
" Sudahlah, Nak..."
" Yang penting pencuri itu sudah tertangkap..."
" itu yang terpenting..." seru Tuan Peter. Ia nampak kesulitan menjawab pertanyaan dari kami dan mengalihkan pembicaraan.
Kemudian Tuan Peter malah mengajak kami kembali ke pertenakan. Entah mengapa aku merasa ada yang salah dari kejadian ini.
Peristiwa ini terlalu datar. Pencuri itu tertangkap dengan mudahnya. Lalu senyum yang sekilas ia tunjukkan itu. menarik perhatian ku. Ada yang salah dari peristiwa ini.
Kepalaku penuh dengan rasa penasaran yang sangat besar. Ingin rasanya aku bertanya lagi pada Tuan Peter.
Namun situasi tak memungkinkannya. Liburan kami pun berjalan dengan baik di hari berikutnya. Kami semua tampak seperti sudah lupa tentang kejadian itu.
Hingga saatnya kami pulang. Tuan Peter menceritakan hal itu pada Pak Beni, Ayah Karina.
Beliau tampak terkejut melihat sikap kami. Namun justru Tuan Peter yang meminta maaf. Kami semua merasa tak enak tentang ini.
" Aku minta maaf Pak Beni..."
" Saya tak cukup baik menjaga anak-anak.." serunya
" Tak Apa Pak Peter..."
" Namanya juga anak-anak..."
" Selalu ingin tahu dalam hal..."
" Tapi..." ujar Pak Beni sembari menatap kami.
" Kalian harus patuh dengan apa yang di katakan orang dewasa, mengerti...?? "
Kami semua mengganguk bersalah. Liburan musim panas ini memang terasa singkat. Namun banyak hal yang bisa kami pelajari.
Salah satunya mendapatkan teman baru. Ahh... Aku agak sedih berpisah dengan Junior dan George. Mereka sudah menjadi keluarga kami yang baru.
" Junior..."
" Sampai bertemu di liburan selanjutnya..." seru Kevin
" Ya, senang bertemu kalian..."
" Aku harap kita bisa bertemu lagi di liburan lainnya..." jawab Junior.
Kami pun saling berpelukan satu sama lain. Tak lupa juga pada Tuan Peter. Sayang Billy tak ikut mengantar kepergian kami.
" Lain kali kami akan berkunjung kesini.." seru Karina
" Dan aku akan menyambut kalian lagi..." balas Tuan Peter dengan ramah.
Besok Lusa adalah hari pertama sekolah setelah liburan musim panas berakhir. Ada banyak hal yang ingin kami ceritakan pada orang tua kami. Tentu saja tentang apa yang kami dapatkan. Seperti belajar mengurus ternak.
Aku pikir menjadi gembala sapi tak cukup buruk...
Hehehehe...
#30DWC
#30DWCJilid15
#Day23
#Squad2
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top