pertemuan

Jujutsu Kaisen by Akutami Gege
Fushiguro Megumi/Itadori Yuuji by vyeee
Prompt by @/Kaju

Pertama kali Megumi bertemu dengan Yuuji adalah ketika laki-laki itu mengagetkannya dengan tubuh yang basah kuyup dan dengan dua ekor kucing yang ada dalam pelukannya di depan pintu klinik hewan miliknya.

.
.
.
.

Pertama kali Megumi bertemu dengan Itadori adalah saat hujan deras dan saat ia menutup klinik hewan miliknya.

Penampilannya begitu basah kuyup karena terguyur air hujan waktu itu, Megumi yang baru saja selesai mengunci pintu dan ketika berbalik ia tersentak kaget begitu saja olehnya.

Laki-laki itu langsung membungkukan badan meminta maaf karena mengagetkannya, mata Megumi melirik kearah depan bagian perutnya, dalam pelukannya terdapat dua ekor kucing yang sama basah kuyupnya.

Dengan tubuh yang menggigil kedinginan laki-laki itu memohon agar ia bisa membuka kliniknya kembali untuknya, dan membiarkan dua ekor kucing yang ia bawa bisa di keringkan dan di rawat.

Megumi hanya menganggukan kepalanya dan bergegas untuk kembali membuka pintu dan mempersilahkan laki-laki itu untuk masuk ke dalam.

Setelah pintu terbuka dan mereka masuk, Megumi langsung menyalakan semua lampunya, dan ia bergegas mencari handuk yang tersedia di dalam kliniknya dan memberikan kepada laki-laki itu.

Megumi memberikan handuk dan menyuruhnya untuk mengeringkan tubuhnya terlebih dahulu dan ia akan mengurus dua ekor kucing yang di bawa olehnya.

Beberapa saat kemudian laki-laki itu keluar, masih dengan pakaiannya yang basah tapi tidak terlalu basah seperti beberapa saat yang lalu. Megumi sebenarnya mempunyai baju cadangan yang ia simpan di dalam ruangannya, tapi melihat tubuh laki-laki ini yang agak kekar membuat Megumi mengurungkan niatnya.

Megumi mendongakan kepalanya, kedua tangannya saling bekerja satu sama lain, yang satu memegang pengering rambut dan satunya mengelus bulu-bulu kucing agar cepat kering.

Laki-laki itu melangkah mendekat kearahnya, kembali meminta maaf karena harus membuat ia kembali membuka klinik hanya untuknya. Dan tentu saja Megumi hanya menanggapi dengan anggukan kepalanya.

Namanya adalah Itadori Yuuji seorang pekerja kantoran yang saat pulang kerja tidak sengaja mendengar suara kucing dari bawah selokan yang ia lewati saat pulang kerja tadi.

Kemudian saat Itadori sedang berusaha untuk mengambil kucing-kucing tersebut, hujan turun begitu saja yang membuatnya semakin lama untuk menyelamatkan mereka. Dan setelah hampir dua puluh menit kemudian akhirnya kucing yang terjebak di selokan tersebut akhirnya bisa ia selamatkan.

Itadori bilang, kalau saja kucing yang ia bawa tidak ada yang terluka ia akan berlari kearah rumahnya, tapi karena saat itu salah satu dari kucingnya ada yang berdarah jadi dia langsung mencari klinik hewan yang mungkin saja ada di sekitar daerah tersebut.

Dan setelah hampir kurang lebih satu jam ia berlari kesana-kemari dan tidak menemukan dimanapun, sesaat Itadori akan menyerah dan berpikir bahwa lebih baik ia kembali pulang untuk merawat mereka sebisa mungkin yang bisa ia lakukan.

Tapi saat ia akan berjalan pulang, matanya tidak sengaja menangkap papan nama klinik tersebut yang sedetik lalu menyala, saat itupula Itadori langsung bergegas berlari untuk meminta pertolongan.

Dan akhirnya di sinilah mereka,  Megumi yang dengan cekatan membalut salah satu kaki kucing yang terluka, dan Itadori yang hanya menontonnya saja

"Mungkin karena terjatuh dan akhirnya tersangkut membuat satu kakinya terluka, tapi aku sudah membersihkan, memberi obat dan membalutnya agar lukanya tidak terlalu parah." Ucap Megumi sambil mempeelihatkan kaki kucing yang baru saja selesai ia balut.

Itadori menganggukan kepalanya, kemudian ia bergegas melangkah kearah tas yang ia letakan di atas kursi dan membukanya untuk mencari dompet yang ia taruh di dalam tas kerjanya. Itadori langsung mengambil kartu kredit untuk membayar tagihan untuk perawatan para kucing-kucingnya, saat ia memberikan kepada Megumi selaku dokter dan pemilik klink tersebut, Megumi menolaknya.

Dan tentu saja Itadori langsung memaksanya untuk menerima pembayarannya, tapi Megumi tetap menolaknya dengan keras, ia langsung membereskan barang-barang yang ia gunakan tadi untuk merawat kucing-kucing itu.

"Kalau begitu sebagai gantinya kau harus menerima kartu namaku, di sana sudah lengkap, nama, kantorku dan tentu nomor telponku, kau bisa menghubungiku untuk meminta tagihan ini."

.
.
.
.
.

Kedua kalinya mereka bertemu adalah dua minggu kemudian. Kali ini tubuhnya tidak basah kuyup seperti pertama kali mereka bertemu, kali ini tubuhnya kering, hanya terdapat beberapa tetes keringat yang mengalir dari kening dan turun kebwah dagunya.

Megumi kembali pada kesadarannya setelah beberapa saat mengamati bagaimana dengan kondisi Itadori.

"Apa yang terjadi?" Tanya Megumi ketika ia melihat seekor anjing yang ia kira berumur dua tahun terdapat dalam pelukan Itadori berlumuran darah di tubuhnya.

Megumi langsung bergegas  membuka pintu untuk Itadori agar laki-laki itu segera masuk dan meletakan anjing tersebut di atas meja periksanya. Megumi dengan cekatan memakai sarung tangan dan membawa alat-alat yang ia butuhkan.

"Sepertinya di pukuli. Aku tidak tahu jelasnya, hanya ketika aku sedang dalam perjalan pulang kerja, aku mendengar suara aneh, dan ketika aku mencari tahu asal darimana suara itu, lalu aku melihatnya yang sudah tergeletak lemah di samping selokan. Aku menemukannya dengan kondisinya yang seperti itu." Itadori menjelaskan bagaimana ia bisa menemukan anjing tersebut. Benar-benar sangat malang sekali, pikir Megumi.

Dengan sangat fokus Megumi membersihkan beberapa darah yang sudah agak mengering di bagian bulu-bulunya. Anjing itu terus mengerang, merasakan bagaimana menahan rasa sakit yang di deritanya.

Dan Megumi berpikir bahwa anjing tersebut beruntung karena telah di temukan oleh Itadori Yuuji.

Lalu sejak saat itupula Megumi menganggap bahwa Itadori Yuuji adalah orang yang sangat baik.

.
.
.


Sejak kejadian anjing yang di bawa oleh Itadori Yuuji, mereka berdua jadi sering menghabiskan waktu bersama lebih banyak. Bukan karena iseng atau apa, hanya karena Itadori harus mengunjungi anjing tersebut yang harus di rawat inap untuk perawataanya.

Dan Megumipun sengaja meluangkan waktu satu jamnya untuk Itadori, karena laki-laki itu selalu pulang kerja saat pukul tujuh malam ketika kliniknya harus tutup.

Ia hanya ingin memperlihatkan bagaimana anjing yang ia rawat kini sekarang mulai kembali dengan kondisi normal.

Saat Megumi memberitahukan bagaimana kondisi anjing tersebut, ekspresi Itadori terlihat sangat bahagia, senyumnya yang sedari awal sudah terlihat bahagia, kini kian bertambah.

Megumi yang jelas-jelas ikut andil untuk merawat anjing tersebut ikut tersenyum bahagia juga.

.
.
.

Megumi kembali mengelus belakang telinga anjing tersebut dengan lembut, matanya sesekali melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Ini sudah melebihi jam yang biasa mereka lakukan.

Seharusnya hari ini adalah saatnya Itadori mengambil anjingnya, karena Itadori berpikir bahwa anjingnya sudah benar-benar pulih, sudah sehat kembali seperti sedia kala.

Sebenarnya Megumi ingin sekali menghubunginya lewat nomor telpon yang terdapat di kartu nama tersebut tapi entah mengapa Megumi selalu mengurungkan niatnya.

Megumi hanya berpikir mungkin saja laki-laki itu sedang sibuk dengan pekerjaan di kantornya, maka dari itu sudah terhitung lima hari ini bahwa laki-laki itu tidak mengunjunginya.

Dengan perlahan Megumi beranjak dari duduknya, membawa anjing tersebut kembali ketempatnya semula.

Mungkin besok Itadori Yuuji akan datang.

Mungkin.

Ya, mungkin saja.

.
.
.

Ketika Megumi memutuskan untuk pertama kalinya bertemu Itadori Yuuji adalah karena ia merasa begitu kehilangan.

Megumi menundukan kepalanya, tidak menghiraukan air hujan yang menghujani kepalanya dengan sangat deras. Tidak menghiraukan rasa dingin yang mendera tubuhnya.

Di depannya tertulis nama. Nama seseorang yang sudah mengisi hari-harinya selama hampir dua bulan terakhir ini. Dua bulan yang menurut Megumi terasa begitu indah dalam hidupnya.

Itadori Yuuji

Seharusnya Megumi mencoba untuk menghubunginya sekali saja. Seharusnya mereka saling menghubungi satu sama lain untuk membicarakan anjing yang mereka rawat, seharusnya Megumi ada di sampingnya, di saat terakhirnya.

Agar Megumi tidak menyesal seperti ini.

.

Untuk kali ini Megumi tidak memikirkannya lebih lama lagi. Ia sudah mencoba menghubungi nomor ponsel yang tertera dalam kartu nama tersebut, tapi panggilannya selalu terhubung ke operator, menandakan bahwa nomor yang Megumi hubungi sudah tidak aktif.

Lalu setelah dua hari Megumi mencoba menghubunginya lewat telpon gagal, jadi kali ini ia benar-benar akan bertekad datang ke kantor tempat kerja Itadori.

Dengan pelan Megumi menghembuskan napasnya. Entah semenjak Itadori tidak mengunjungi kliniknya kembali, terkadang membuat Megumi merasa selalu gelisah dan tidak tenang. Itu benar-benar membuat Megumi merasa tidak nyaman.

Setelah agak sedikit tenang, Megumi membuka pintu kantor tersebut dan langsung mendapatkan meja resepsionis di depannya. Dengan pelan Megumi berjalan ke arahnya.

Resepsionis itu tersenyum, "ada yang bisa saya bantu?"

Megumi berdeham pelan, "apakah Itadori Yuuji bekerja di sini?" Tanyanya dan ekspresi resepsionis tersebut yang tadinya begitu tersenyum bahagia kini mendadak menghilangkan senyumnya.

"Tentu Itadori-Kun dulu bekerja di sini. Dan Itadori-Kun meninggal satu minggu yang lalu karena tabrak lari setelah ia pulang kerja. dan tidak sadarkan diri selama dua hari, kondisinya sangat kritis, lalu saat hari ketiga akhirnya Itadori-Kun di nyatakan meninggal dunia."

Lalu setelah mendengar apa yang di katakan oleh resepsionis tersebut, Megumi merasakan bagaimana dunianya hancur begitu saja.

.

Megumi kembali menatap batu nisan yang ada di depannya, terukir nama laki-laki yang menurutnya sangat baik. Yang menurut Megumi adalah orang yang paling terkuat.

Tapi kenapa Itadori di panggil begitu cepat.

Setelah Megumi di beritahukan oleh resepsionis dimana Itadori di makamkan, Megumi langsung begegas untuk mengunjunginya. Mengunjungi orang yang terkadang begitu ia kagumi.

Tubuhnya jatuh berlutut, tangan kanannya mengelus batu nisan tersebut dengan lemah. Lalu kepalanya mendongak perlahan, pandangan matanya terasa begitu kabur, entah Megumi tidak begitu yakin apakah air hujan yang mengguyurnya atau air matanya yang keluar begitu saja.

"Kenapa secepat ini? Aku bahkan belum mencoba untuk menghubungimu sekali saja, tapi sekalinya aku menghubungi dan mengunjungi tempat kerjamu ternyata kau sudah tidak ada di sana."

"Aku minta maaf. Aku tidak tahu, aku seperti merasa bersalah kepadamu," ucapnya serak sambil menyentuh batu nisan yang ada di depannya.

"Kau berjanji ketika anjing itu sudah kembali normal kau akan mengajaknya untuk berjalan-jelan dan kau memintaku untuk pergi bersama juga, tapi kenapa, kenapa kau secepat ini? Aku tidak membencimu karena kau banyak bicara, aku selalu mendengarkanmu ketika kau menceritakan bagaimana keseharianmu saat kau bekerja, dan aku bahagia ketika kau menceritakan dua ekor kucing yang kau selamatkan waktu itu menjadi kucing yang sangat penurut. Tapi kenapa? Itadori!"

"Itadori, apakah kalau aku terjun dari jembatan yang dekat dengan kantormu itu kita nanti akan bertemu lagi?"

.
.
.

end

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top