Bab 9: Bertemu dengan Kamu Lagi

"Eh, tunggu... kalian..."

Taeyang membuka matanya, hanya untuk melihat wajah Uju yang terkejut. "Uju?"

"Kalian dari tadi kan?" Anak berambut merah itu bertanya.

"I-Iya," Taeyang mengangguk.

"Urgh... Apa yang terjadi...?" Suara Pilseung membuat Taeyang menoleh ke Timjangnim itu yang memegang kepalanya. Dia kelihatan sedikit oyong. Sepertinya dia coba untuk melindungi Taeyang dengan badannya... "Eh, tunggu, kamu..."

"Uju, apakah mereka gak papa?"

Taeyang dan Pilseung menoleh untuk melihat seorang robot berwarna merah yang terlihat seperti singa...

"Sepertinya mereka gak papa sih, tapi kamu seharusnya tidak keluar!" Uju memarahi dia dengan tegas.

"Gak papa, kami lumayan terbiasa dengan hal-hal membingungkan," Pilseung memotong.

"Memang sih," Taeyang tertawa.

"Eh?"

"Taeyang, Pilseung, kalian gak papa?!" Suara Speed membuat mereka memutar kepala mereka untuk melihat teman mereka melesat ke mereka dalam mode mainan.

"Kami gak papa," Taeyang menjawab. "Tapi... Ahreum-sshi..."

"Tentang itu..." Pilseung menggenggam tangannya, lalu melepaskannya untuk memperlihatkan sebuah USB, "Dia memberikan saya USB... Mungkin bisa membantu kami..."

"E-EH!?" Taeyang terkejut, namun dia kemudian bersenyum. "Hebat!"

"Saya hanya sedih bahwa ini harus berujung kepada kematian Ahreum-sshi..." Pilseung berkata.

"Memang," Taeyang menunduk kepalanya.

"Siapa Ahreum-sshi?" Uju tiba-tiba bertanya.

Barulah mereka sadar bahwa mereka telah membicarakan kasus... di depan seorang warga sipil.

"... Uju, kamu... tidak akan memberitahukan orang lain kan?" Taeyang menanyakan dia.

"Kalau kalian tidak membicarakan soal Metalions ke orang lain, saya bisa menutupi mulut saya," Uju menjawab.

"Itu bisa kalau kita tambahkan mengenai para Tobot," Pilseung menambahkan.

"Oke," Uju mengangguk kepalanya. "Saya bisa bantu juga jika perlu bantuan. Supaya lebih fair."

"Masuk akal sih..." Taeyang menghela napas. "Oke. Kita ada kesepakatan."

Uju bersenyum kecil lalu berkata, "Jadi, kalian mau menjelaskan apa yang kalian bicarakan?"

****

"Ohhh, masuk akal juga sih..." Uju menanggapi penjelasan mereka.

"Memang kita belum terlalu terbiasa dengan yang lain, tapi kita berusaha," Pilseung mengaku.

"Itu bagus," Uju berkata. "Kalian sangat kompak, menurutku."

Dengan pujian itu, Taeyang dan Pilseung tertawa malu. Mereka tidak merasa begitu sih...

Karena jika dia tau kebenaran... pasti... pasti dia tidak senang..

Bagi Taeyang, dia merasa Pilseung tidak akan senang Jika tau bahwa dia begitu lemah, dengan tidak bisa melawan atasannya, dan pasti akan memaksa dia keluar dari kasus.

Bagi Pilseung....

DUAR!

Dia merinding. Itu terlalu... pahit....

Bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dia pernah membunuh orang?

"Oh ya, USB itu.... Kita perlu mengeceknya kan?" Uju tiba-tiba ingat.

"Iya iya," Pilseung mengambil laptop dari tasnya, dan membukanya sambil memasukkan USBnya. Taeyang dan Uju mendekatinya untuk bisa melihatnya.

Namun, setelah melihat kontennya, mereka menatapnya dengan terkejut.

Kenapa?

USBnya rupanya mengandung berbagai file mengenai koneksi mereka dengan Sigma. Sepertinya mereka terlibat supaya bisa menguras lebih banyak energi dari bumi....

"Sigma?!" Uju terlihat marah. "Rupanya mereka juga terlibat dalam ini!?"

"Tunggu, tunggu, jangan marah," Taeyang menahannya.

"Tidak bisa," Leo, Metalion berbentuk singa itu membantah. "Mereka itu keterlaluan!"

"Kenapa?" Pilseung bertanya.

"Karena.... Karena kita sedang melawan Sigma Group..." Uju menjawab.

Mata Taeyang dan Pilseung terbelalak mendengarkan itu.

"APA?!" 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top