Bab 6: Ke Nova City!
"Kami akan pergi ke Nova City?"
"Iya," Pilseung mengangguk. "Ada seseorang yang mungkin ada informasi mengenai kasus ini."
"Oke, kapan pergi?" dia bertanya.
"Langsung kalau bisa," Pilseung menjawab. "Saya sudah membeli tiketnya."
Setelah mereka mengetahui bahwa mereka sesama Galaxy Master, mereka pulang ke apartmen baru Taeyang, dan mereka diperkenalkan ke para Tobot lain. Walaupun ada yang terkejut, secara umum mereka cepat berteman. Mereka setuju dengan satu hal; bahwa Taeyang dan Pilseung, dalam segi kepribadian, itu seperti kembar identik.
"Kalian itu keterlaluan," Pilseung hanya bisa berkata ketika mendengarkan deklarasi mereka sambil membaca berkas dengan lebih teliti.
Taeyang setuju dengan dia, "Kalian baru temu sudah setuju dalam banyak hal. Sama saja."Itu menjadi perdebatan kecil mengenai hal ini, dan teman-teman mereka hanya bisa menatap mereka dengan bingung.Pada hanya bisa menghela napas panjang. Kenapa lah kehidupan ini begitu membingungkan?
Sekarang, mereka mulai lebih dekat, walaupun mereka bisa lihat bahwa yang lain tetap ada rasa tidak nyaman. Ada rahasia-rahasia yang mereka tidak bisa berbicara tentang. Bagi Taeyang, itu bullying yang dia alami saat di stasiun polisi dia sebelumnya, dan bagi Pilseung...
BANG!
Pilseung dengan cepat menggeleng kepalanya. Tidak, dia tidak bisa berpikir tentang kejadian itu. Dia akan tetap optimis.
"Pilseung?"
"Ah, ya?"
"Kau gak papa kan?"
"Iya. Hanya berpikir terlalu dalam."
"Oke," Taeyang tidak terlihat terpujuk. Dia tau bahwa Pilseung sedang menyembunyikan sesuatu, namun dia tidak mau memaksanya. Dia pun ada rahasia sendiri.
"Ayo, ke Nova City," Pilseung senyum.
Taeyang mengangguk dengan antusias. Dia sangat menantikan aspek traveling yang diizinkan oleh stasiun mereka. Biasanya dia tidak ada kesempatan untuk keluar dari Nav City atau Smile City, jadi ini merupakan golden chance. Lalu, mereka keluar dari ruang unit mereka dan maju untuk pergi ke stasiun kereta api.
"Wah ini menyenangkan sekali!" Speed berkata sambil dia memperlihatkan diri kepada mereka dari tas Taeyang. "Kita dapat jalan-jalan!"
"Itu betul sih," Captain Jack mengangguk. "Kita biasanya tidak terlalu banyak keluar."
"Kalian ini terlalu banyak nonton drama," Pilseung menggelengkan kepalanya.
"Hahahaha!" Taeyang tertawa. "Saya setuju dengan mereka."
"Taeyang!"
Mereka semua tertawa melihat wajah Pilseung yang tidak senang. Bagaimanalah kehidupan dia dengan mereka bisa tertib? Apakah dia tidak bisa mengharapkan itu?
"Ayo kita pergi saja," dia menghela napas.
Dengan waktu yang tepat, kereta apinya tiba dan mereka segera menaikinya. Mereka duduk di dekat jendela, dan meletakkan tas-tas mereka di tempat duduk yang paling dekat ke jendela.
"Ahh, saya merasa ngantuk kali," Taeyang mengaku.
"Iya kan?" Pilseung mengangguk.
"Kalian begadang sampe jam 5 pagi, pastilah kalian lelah," Captain Jack berkata dengan datar.
Mereka tertawa dengan malu.
Para Tobot hanya menatap mereka dengan wajah yang sama. Mereka tidak terpujuk.
"Mereka tidak setuju, kan?" Pilseung membisik kepada Taeyang.
"Pasti," Taeyang mengangguk.
Lalu mereka menghela napas panjang, dan mulai tertawa kecil.
Para Tobot juga ikut tertawa, karena situasi ini agak istimewa, namun dalam hati mereka, mereka senang dapat bertemu.
Dan jika ada orang yang menatap mereka aneh?
Mereka tidak peduli lagi.
Untuk waktu singkat itu, mereka merasa senang.
Tapi untuk Taeyang dan Pilseung, pertanyaan yang tetap ada di belakang otak adalah;
Apakah saya bisa mempercayai orang ini?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top