"Taeyang, apakah kamu gak papa?"

"Saya... biasa saja," dia menjawab. "Hanya berpikir saja."

"Tentang?"

"... Menurut kamu, apakah saya itu layak disebut detektif?"

"Apa?" Rocket terlihat terkejut ketika mendengarkan perkataan itu.

"Pada akhirnya, semua kasus itu dipecahkan, memang, tapi... untuk apa? Apakah saya akan menjadi detektif yang payah karena saya hanya melakukannya demi keselamatan diri sendiri?..."

"Itu tidak betul Taeyang."

"Kamu yakin?"

"T... Taeyang?..."

"Saya... tidak layak... karena pada akhirnya saya membantu orang lain supaya saya untung."

"Itu salah. Kalau kamu memang untung, kenapa kamu merasa begitu sakit? Jugapun, pada akhirnya, apakah kau memang membantu hanya demi uang dan motif lain-lain?"

"Rocket..."

"Taeyang, kamu selalu ingin membantu orang lain sampai kamu sendiri dibakar, tetapi... Pilseung akan membantu kamu juga. Saya merasa yakin tentang itu."

"Saya..."

"Kamu tidak akan pernah menjadi detektif yang payah, saya berjanji. Jadi tolonglah, percayalah kepada diri sendiri, walaupun hanya sedikit."

Mendengar perkataan itu, Taeyang terkejut dengan bagaimana pada dasarnya, jawabannya sangat jelas.

Dia menjadi detektif untuk membantu orang lain. Jadi... walaupun dia dipergunakan pada masa lalu, sekarang... Timjangnim tidak akan melakukan itu. Dia harus ada keyakinan tentang itu. Dia harus percaya bahwa Unit 6 akan membantu dia. Bahwa mereka tidak akan menggunakannya seperti unit lama dia.

Dia pasti bisa melewati ini.

"Te... Terima kasih Rocket. Saya merasa sedikit lebih percaya diri sekarang."

"1, 2, 3, sama-sama. Kita akan selalu membantumu, Taeyang."

"Ah, betapa imutnya percakapan ini. Namun, sayangnya kalian harus dihabiskan sekarang."

Taeyang segera bersiap. "Kim Nebok!"

"Jadi kalian sudah menemukan kita. Tidak apa-apa. Kita bisa menghabiskan kalian!"

"Saya tidak yakin dengan itu." Taeyang mengambil Galaxy Weaponnya. "Saya akan menang!"

Untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa dia bisa menjadi detektif yang sebenarnya, yang melakukan sesuatu bukan karena orang lain memerintah dia untuk memecahkan kasus, melainkan karena dia menginginkannya.

Karena dia mau memecahkan kasus itu.

Dan itu meyakinkan Taeyang bahwa dia bisa menang ini. Walaupun dia lemah, dia tidak sendirian. Dia tidak akan meninggalkan mereka!

Mereka berdua bersiap untuk berlawan.

Ini tidak akan menjadi mudah...