Bab 23: Pertarungan dalam Apartmen

"Jadi ini tempat tinggal orang tua anggota Unit 1?" Pilseung bertanya kepada Taeyang.

Dia mengangguk. "Berdasarkan perkataan Gyeongpo."

Mereka berdua berdiri di depan sebuah apartmen yang lumayan berbeda dibandingkan dengan apartmen mereka, yang begitu mewah sampai Pilseung terkejut ini merupakan rumah.

Namun itu bukan fokus mereka. "Kamu mencari di kiri, saya di kanan."

"Oke."

Mereka harus menemukan Unit 1! Karena di mana mereka, dia pasti ada! Mereka harus hentikan dia!

Pilseung memegang pistol dia sambil dia berjalan dengan lambat. Di mana mereka ya...? Dia harus menemukan mereka! Kalau tidak... Mereka akan menang! Itu tidak baik sama sekali!

Tetapi... apakah dia bisa menembak...?

Setelah hari itu-

Tidak, tidak, tidak, dia tidak akan berpikir tentang itu!!! Dia tidak mau ingat hari itu... Tapi...

"Pilseung?" Silver Hawk bertanya. "Apakah kau gak papa?"

"Saya gak papa," dia menjawab. "Saya hanya... sedikit takut."

"Kamu tidak harus menembak orang, Pilseung."

"Saya tahu tapi waktu itu pun begitu, dan saya... tetap menembak. Saya membunuh orang, Silver Hawk..."

"Itu bukan salah kamu! Kamu tidak sengaja menembak dia!"

"Setiap orang pasti bilang begitu! Tapi membunuh tetaplah membunuh! Saya... saya takut nanti Taeyang pun dipengaruhi oleh saya."

"Pilseung..."

Dia mempercepat langkah dia. Dia tidak bisa tahan melihat kekhawatiran Silver Hawk. Dia tidak layak untuk dikhawatirkan...

Mereka akhirnya sampai di lobby, dan Pilseung merasa badannya menjadi tegang. Ada orang melihat mereka. Dia pasti mengenai itu.

"Silver Hawk..."

"Saya tahu, Pilseung. Saya tahu." Dia sudah bersiap. "Kita harus hati-hati..."

"Oke. Tiga, dua, satu..."

Mereka memasuki ruangan itu, tapi Pilseung berhenti. Kenapa sangat sunyi?

Ini TERLALU sunyi...

Dia memegang pistolnya dengan erat. Dia harus tetap berjaga-jaga. "Mereka di mana ya?.."

"Saya gak tahu, Pilseung..." Silver Hawk terdengar tidak nyaman juga. "Lebih baik kita keluar dulu."

"Ok-"

"Baru masuk sudah mau keluar? Wah, rupanya kamu itu pengecut ya?"

"Dokgo Ogong..." Pilseung memejamkan matanya. "Kamu semua memang kurang ajar. Membuat semua ini, membunuh orang walaupun kalian itu Tobot Pilot, untuk apa?"

"Itu tidak perlu diketahui oleh kau," dia menjawab. "Saya akan menghancurkan kau, Oh Pilseung. Mach W?"

"Oke!" Tobot dia, pesawat tempur berwarna biru, setuju sambil dia berjalan ke arah mereka dalam mode bertarung.

Pilseung pun segera memasuki Silver Hawk yang membesar. Ini tidak akan menjadi pertarungan yang mudah. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top