Bab 21: Kebenaran Kasus Kwon Limo, Bagian 2

Rumah Kwon Limo di luar Nova City, namun Pilseung terkejut bangunannya belum terbakar habis. Dari artikel di Internet, dia menganggap bahwa api yang berkobar untuk 24 jam akan hangus tanpa sisa.

"Jadi kita mulai dari mana?" Taeyang bertanya sambil dia menurun dari Speed. Mereka sudah bergegas ke sini seperti orang gila.

"Mungkin saja failnya di sini," dia berkata. "Jadi lebih baik mencari tempat kerjanya."

"Tunggu, saya mencari denahnya," Taeyang mengambil HPnya dan mulai mencari informasinya dari fail-fail kasus ini. Seharusnya ada foto kan?"

"Iya," dia mengangguk. "Saat saya melihat berkas kasus pertama, ada."

"Jadi pasti disimpan di sin- Aha! Sudah dapat!" Taeyang senyum sedikit sambil dia mengamati denah. "Tempat kerjanya di sebelah kanan."

"Oke, ayo kita pergi," Pilseung berkata.

Dengan itu, mereka mulai berjalan ke dalam bangunan terlantar itu. Rocket, Y, Airpang, dan Silver Hawk mengikuti mereka dari belakang sambil berbincang tentang topik-topik biasa. Mereka terlihat santai sekali, namun Taeyang dan Pilseung tidak merasa begitu. Apakah mereka akan bisa memecahkan kasus ini?... Kalau mereka tidak bisa, apa konsekuensi yang mereka akan hadapi?

Pilseung merinding. Dia tidak ingin tahu, dan dia tahu pun merasa begitu, jadi mereka harus bekerja cepat.

Dalam beberapa saat, mereka sampai di kantor Limo, dan Pilseung terkejut. Sudah 2 tahun, tapi tempat itu masih bertahan dengan baik. Ada banyak buku yang dipajang pada rak-rak tersebut, dan di tengah ruang itu, ada sebuah meja dengan komputer. Pilseung segera duduk di bangku dan berusaha mencari tombol untuk membukanya, tapi Taeyang membantu dia dengan menekan sebuah butang di bawah layar. "Terima kasih."

"Gak papa," dia senyum.

Lalu Pilseung mengarahkan matanya kepada layar yang sedang meminta sebuah kata sandi. Kenapa dia tidak terkejut?

Pada saat itu, Kwon Limo sudah 60-an tahun, jadi dia pasti menuliskannya di sebuah tempat. Tapi di mana ya?... Dan apa kata sandinya?

"Kita harus mencari kata sandi itu dulu?" Speed bertanya.

"Iya." Dia mengangguk. "Tapi dimana ya?"

"1, 2, 3, saya akan mencoba meng-scan area ini," Rocket berkata.

"Saya akan membantu," Silver Hawk setuju. "Dua pasang mata lebih baik daripada hanya satu pasang."

"Baik."

Dengan itu, mereka berdua bergerak mengelilingi ruang sambil Pilseung berusaha untuk mengetas ke dalam komputer itu.

Taeyang lalu melihat sebuah foto yang dipajang pas di depan meja itu, dan ketika dia bergerak lebih dekat, dia terkejut dengan apa yang dia menemukan.

"Timjangnim! Coba ketikkan Tobot0 sebagai kata sandinya! Tanpa spasi, hanya T pertama dikapitalkan"

"Hah?!" Pilseung pun terkejut, namun dia percaya Taeyang dan mengetikkan itu.

Ting!

"Wah! Bagaimana kamu bisa tau?" Pilseung bertanya dia.

Taeyang menjawab sambil menunjukkan foto Limo dengan sebuah Tobot dengan tulisan 0 pada dadanya, "Mungkin saja dia ada sentimen tentang Tobot."

"1, 2, 3, observasi bagus, Taeyang. Sepertinya Tobot dari Unit 1 dibuat oleh dia dan ayah Hana and Duri, yaitu Cha Do-un," Rocket menginformasikan mereka.

"Cha Do-un..." Pilseung menyimpan informasi itu untuk lain waktu. Dia merasa itu akan sangat penting.

"Mari kita melihat informasi yang diberikan komputer ini dulu!" Airpang merayu. "Saya mau liat!"

"Oke, oke," Taeyang tertawa kecil, dan mereka mulai mencari informasi di komputer itu-

"Tunggu, ini...!" 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top