Bab 15: Interogasi, Bagian Pertama

"Oke, mari kita lihat dari awal," Pilseung meletakkan berkas kasus pada meja mereka. "Kasus pertama yaitu di kota Daedo, dan pada saat yang sama, Kwon Limo dinyatakan menghilang."

"Kwon Limo? Bukannya dia itu ayah angkat Kwon Semo dari Unit 1?" Taeyang menyadari.

"Tunggu, kamu betul ya... Dan pada saat yang sama itulah waktu mereka menjadi anggota Unit 1..." Pilseung mengatakan. "Mereka itu selalu yang menjadi detektif kasus ini namun... pada akhirnya memburuk saja kondisinya."

"Tunggu, Jika begitu... mungkinkah..." Mata Taeyang membesar.

"Sepertinya kita harus menyelidiki yang pertama. Saya merasa ini paling terkoneksi dengan kasus ini."

"Tapi kita harus menginterogasikan Ondal dulu kan?" Dia mengingatkan Pilseung.

"Oh ya," ketua unit itu menghela napas. "Dia juga anggota Unit 1, jadi mungkin... mungkin bisa mendapatkan informasi."

"Saya merasa begitu juga," Taeyang mengatakan. "Ayo, kita harus cepat pergi jika kita mau lebih banyak informasi."

Pilseung mengangguk, dan mereka bangkit untuk berjalan ke ruang interogasi.

Sambil berjalan, Pilseung memikirkan tentang semua ini. Sudah masuk akal kenapa kasus ini tidak terpecahkan. Selama ini investigasi dimanipulasi. Mereka ditipu oleh unit 1, dipermainkan demi kepentingan mereka.

Itu membuatnya marah. Mereka yang paling membantu dia, namun rupanya mereka lebih jahat daripada yang lain. Memang orang yang berlagak baik menjadi korup dari yang lain.

"Pilseung?" Perkataan Taeyang membuat dia menyadari bahwa mereka telah sampai di ruang interogasi. Wah, waktu begitu cepat melaluinya. "Kamu gak papa?"

"Saya gak papa," dia memberikan senyuman kecil. "Saya hanya... berpikir."

"Tentang... mereka?"

Dia mengangguk, "Mereka begitu baik hati... tapi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka..."

"Gak papa, kita akan mengalahkan mereka. Jangan khawatir," Taeyang mengatakan.

"Yakin?"

"Saya yakin. Keadilan... pasti akan menang," Dia berkata sambil bersenyum.

"1, 2, 3, saya setuju!" Rocket mengatakan dari tas Taeyang. "Jangan menyerah!"

"Kamu tidak menyerah dengan Demonseu, jadi kamu pasti bisa sekarang!" Lightning bertambah.

"Kamu benar, sih," dia tertawa. "Oke! Kita pasti bisa!"

"Waktunya mencari tahu kebenaran di belakang kasus ini," Taeyang setuju.

Mereka saling senyum sebelum Pilseung meraih kenop pintu and memutarnya untuk membuka...

"Hai hai," Ondal melambai panjang pada mereka dengan senyuman netral.

Oke, ini pasti tidak akan menyenangkan. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top