Bab 13: Bertumbuh Bersama
"Pilseung-"
"Jangan berbicara dengan dia," Taeyang berkata dengan dingin kepada Pada.
"Gak papa, Taeyang," Pilseung mengatakan sambil meletakkan tangannya di bahu Taeyang. "Itu bukan salah Pada."
"Iya tapi-"
"Saya tau kesalahan saya, dan saya... meminta maaf," Pada berkata.
Taeyang terkejut. Apa?
"Saya tau salah untuk meninggalkan Pilseung sendirian, tapi.... Saya takut," dia mengaku. "Saya tidak mau membahayakan diri, jadi... saya berbuat begitu. Maafkan saya Pi- Hyung..."
"Pada..." Mata Pilseung membesar. Dia... tidak pernah memanggilkannya begitu. "Tidak usah begit-"
"Taeyang, Timjangnim, kalian dipanggil!" Jihae tiba-tiba teriak sambil berlari ke arah mereka.
"Eh? Oleh siapa?" Pilseung menanyakan.
Jawabannya membuat mereka terkejut.
"Oleh Ketua Polisi, Komisioner Oh Hera!"
SiApA?!
Ketua polisi di stasiun ini? Kenapa dia memanggil mereka?
"Kita gak tau kenapa mereka memanggilmu, tapi sepertinya lumayan serius," Jihae menjawab.
Mereka menatap yang lain. Apa yang dia mau dengan mereka?
"Lebih baik kalian pergi untuk mengetahui apa yang dia mau dengan kalian," Pori mengatakan.
"Oke," Taeyang menyetujui itu.
"Kita pergi dulu ya!" Pilseung senyum kecil sebelum mereka pergi, meninggalkan mereka yang telah terkejut oleh senyumannya.
"Tadi... Pilseung senyum?" Mata Pori membesar. Sihir apa ini!?
Pada hanya bisa melihat ke lantai, mata airnya keluar sambil dia menangis diam. Rasanya senang atau sedih dia tidak tau tapi dia hanya bisa menangis. Pilseung akhirnya mulai membuka diri kepada orang lain.
Dia hanya menyesal bukan dia yang Pilseung bersenyum kepada. Bahwa dialah yang membuatnya tidak bersenyum sampai Taeyang datang dan membantunya.
Pori memegang bahunya sambil dia mengisak dan menangis. Apalah yang dia telah membuat kepada kakaknya sendiri?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top