CP 01 Pertarungan Pertama
Di sebuah dimensi yang tidak di ketahui keberadaannya. Terdapat sebuah dunia, dimana di dunia itu dihuni oleh berbagai macam makhluk mitologi dari sebuah planet yang bernama Bumi.
Dunia itu bernama Persona World. Di sana makhluk mitologi hidup bersama. Namun, sebuah sosok berjubah hitam yang berwajah tengkorak mengaku sebagai penguasa. Ia menculik para remaja dari seluruh dunia.
Mereka akan diberikan sebuah kekuatan yang bernama Persona. Kekuatan itu berada di dalam diri mereka. Dan wujud dari kekuatan itu adalah makhluk mitologi. Mereka akan berpetualang bersama untuk mengalahkan sang sosok berjubah hitam itu.
.
.
.
.
Seorang pemuda berambut merah berantakan tak sadarakan diri di hutan. Ia mengenakan kaos oblong berwarna oren lalu dilapisi oleh jaket hitam serta celana jeans warna hitam.
Ada sebuah headphone yang menggantung di leher, sepertinya ia sangat suka mendengarkan musik. Kacamata berwarna merah dipakai untuk melindungi pancaran cahaya.
Beberapa saat yang lalu, pemuda itu tersadar dari pingsannya. Kepala yang terasa pusing membuat ia sedikit linglung. Pemuda itu menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon. Ia memutuskan untuk berpikir sejenak dan menenangkan diri setelah kejadian yang ia alami ini.
"Jadi, ini semua bukanlah mimpi," gumam pemuda itu. Ia bernama Akagi Faia. Pemuda berusia enambelas tahun ini berasal dari negara Jepang.
Nama : Akagi Faia
Usia : 16 Tahun
Asal : Jepang
Kekuatan : -
"Kekuatan apa yang berada di dalam diriku ini." ucap Akagi berpikir.
Akagi pun beranjak dari posisi nyamannya. Ia memutuskan untuk mulai melangkah maju ke depan melihat kondisi disekitarnya.
Tap!
Tap!
Tap!
Beberapa area telah ia telusuri. Suara langkah kaki miliknya sampai terdengar dikarenakan suara yang hening. Ia terus berjalan hingga sesuatu di depan mata.
Akagi dapat melihat sebuah papan kayu berwarna cokelat kusam. Papan kayu terdapat sebuah tulisan yaitu Flame Village. Tanpa berpikir panjang, Akagi segera masuk ke dalam sebuah desa itu.
Di sana terdapat bangunan yang terbuat dari lava. Hawa yang panas membuat kulit langsung melepuh dan menyebabkan kematian.
Tapi, selama Akagi berjalan. Ia tak merasakan hawa panas pada tubuhnya. Entah apa makhluk mitologi yang ada di dalamnya yang membuat tubuhnya menjadi kebal akan lava.
"Aku tak merasakan panas apapun." ucap Akagi heran.
.
.
.
.
Saat di tengah jalan. Ia bertemu dengan makhluk mitologi yang terbuat dari lava. Seluruh tubuhnya diselimuti oleh api lava.
Nama : Ifrit
Mitologi : Arab
Elemen : Lava Api
Note : Ifrit, (Arab: ʻIfrīt: ﻋﻔﺮﻳﺖ , jamak ʻAfārīt: ﻋﻔﺎﺭﻳﺖ ), adalah sejenis jin, dikenal sebagai sejenis pimpinan dari para jin. Seperti layaknya dalam sosial manusia, jin juga mempunyai kehidupan sosial. Oleh sebab itu dalam dunia jin juga mempunyai sistem sosial seperti halnya pada manusia.
"Be-besar sekali ...," ujar Akagi terkejut bukan main.
Sosok itu melihat Akagi dengan tajam. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ifrit emosi.
"A-aku hanya tersesat," jawab Akagi ketakutan. Keringat dingin keluar dari tubuhnya saat ini. Tubuhnya dibuat merinding.
"Bohong! Kau pasti ingin menghancurkan kota ini!" elak Ifrit. Ia mengarahkan tinju yang telah diselimuti oleh api yang besar.
Duarr!!
Raka dengan refleks melompat ke belakang. Tempat yang ia pijaki tadi sudah hancur berkeping-keping.
"Sial! Kenapa aku harus bertemu dengan makhluk sebesar ini?!" umpat Akagi. Ia harus memikirkan cara untuk bisa menghindari serangan dan pergi dari hadapan Ifrit.
"Lumayan juga kau. Terimalah ini!" kata Ifrit.
"Boxing Lava!"
Bugh!
Lagi-lagi Akagi bisa menghindari serangan itu. Namun, satu buah pukulan lain mengarah kepada Akagi.
"Sial!"
Bugh!
Duarr!!
Akagi terlempar ke belakang. Ia menabrak sebuah rumah kecil hingga hancur.
"Sakit sekali," gumam Akagi lirih. Baju yang ia kenakan sudah compang camping.
"Kau masih bisa berdiri rupanya." ujar Ifrit.
"Ke-kenapa kau menyerangku terus?" tanya Raka geram. Ia sudah dalam posisi berdiri kembali, walau kedua kakinya terlihat gemetaran.
"Karena kau telah mengganggu ketenangan di desa ini." jawab Ifrit emosi.
"Ehh! Aku tidak mungkin melakukan hal itu." balas Akagi. "Aku ini hanya tersesat saja." lanjutnya.
"Bohong!" seru Ifrit.
Ifrit sudah bersiap untuk menyiapkan pukulan lavanya kembali. Saat serangan itu sudah hampir mendekati Akagi. Tubuh Akagi tiba-tiba mengeluarkan cahaya.
"Ca-cahaya apa ini?" tanya Akagi heran.
Ia merasakan sebuah kekuatan meluap dari dalam tubuhnya. Ia melihat ada sebuah kartu biru transparan melayang di depannya. Ia pun mengambil kartu itu.
Sebuah cahaya semakin terang keluar. Ia melihat ada sebuah sosok makhluk mitologi berwujud seekor burung. Tapi burung itu juga diselimuti oleh api merah keorenan.
"Teriaklah!! Persona!" kata sosok burung tersebut.
Tanpa berpikir panjang. Akagi mengikuti petunjuk suara itu. Ia menjatuhkan kartu biru transparan tersebut ke bawah dengan kencang. Kartu itu pun hancur berkeping-keping.
"Persona!" teriak Akagi keras.
Trang!
Bayangan pada dirinya tiba-tiba menjadi besar. Bayangan itu muncul di belakangnya. Lalu berubah menjadi suatu wujud makhluk berbentuk burung besar.
Hwaakk!!
Sosok burung itu berteriak. Akagi merasakan kekuatan pada dirinya mencuat keluar. Sesosok burung besar berwarna merah yang dilapisi oleh api merah keorenan muncul dihadapan Akagi tepatnya terbang di atas kepalanya.
"Sugoí!!!" seru Raka terkagum-kagum. Baju yang sebelumnya telah compang camping, kini kembali seperti semula dan terlihat seperti baru.
Makhluk mitologi itu melihat ke arahnya. "Akhirnya aku terbangun juga," katanya.
"Si-siapa kau?" tanya Raka.
"Panggil aku dengan sebutan Phoenix, si burung abadi." jawab Phoenix.
Nama : Phoenix (Feniks)
Mitologi : Yunani
Elemen : Api
Note: Feniks dikatakan dapat hidup selama 500 atau 1461 tahun. Setelah hidup selama itu, Feniks membakar dirinya sendiri. Setelah itu, dari abunya, munculah burung Feniks muda. Siklus hidup burung Feniks seperti itu (renkarnasi), bangkit kembali setelah mati, lalu muncul sebagai sosok yang baru.
Feniks merupakan simbol dari keabadian.
"Phoenix..." ucap Akagi masih terkagum.
"Wah-wah, suatu kehormatan saya dapat berjumpa dengan si burung abadi di sini." sahut Ifrit sinis.
"Ahh rupanya kau yang telah menyerangnya." balas Phoenix santai.
"Akagi! Mari kita bertarung bersama!" seru Phoenix bersemangat.
"Siap!" sahut Akagi semangat membara.
"Tch! Kalian terlalu percaya diri sekali." ujar Ifrit kesal.
"Ayo Phoenix!!" seru Akagi.
Hwakk!!
Ifrit melepaskan dua pukulan apinya.
"Double Boxing Lava!"
Phoenix melesat terbang ke arah Ifrit. Kedua sayapnya mengeluarkan hujan panah api.
"Rain Flame Arrow!"
Duarr!!
Bomzz!!
Serangan keduanya sama-sama kuat. Akagi semakin semangat berkobar. Ia menjadi lebih kuat dan lincah.
"Phoenix, sekali lagi!" perintah Akagi. Ia merentangkan kedua tangannya seperti sepasang saya Phoenix.
"Rain Flame Arrow!"
Hujan panah-panah api melesat cepat ke arah Ifrit. Ifrit menghalau serangan itu dengan menggunakan cambuk api miliknya.
Blast!
Blast!
Beberapa anak panah ada yang mengenai Ifrit. Namun, Ifrit tetap menghalau semau serangan itu.
"Sugoí!!" seru Akagi terpukau.
Baru kali ini ia melihat pertarungan antar makhluk mitologi. Dan keduanya memiliki elemen yang sama yaitu api.
Phoenix kembali terbang ke arah Akagi. Lalu ia menciptakan sebuah bola api raksasa. Akagi sendiri juga menggerakan kedua tangannya seperti membuat sebuah bola api.
"Hiatt!!!"
"Flaming Ball Attack!"
Akagi dan Phoenix berseru serempak. Kedunya berhasil menciptakan bola api raksasa. Apinya itu sangatlah panas dan dapat membakar sekali serang lawan.
"Tch! Takkan kubiarkan kalian menang!" kesal Ifrit.
Tubuhnya mengeluarkan api larva yang besar. Lalu ia menciptakan sebuah serangan yang dahsyat.
"Terimalah ini!"
"Aura Jinn Lava!"
Kedua serangan itu melesat di udara. Hawa panas yang tercipta dari kedua serangan mampu membinasakan manusia dan makhluk mitologi berlevel rendah.
Semakin dekat serangan tersebut. Kedua serangan pun saling bersentuhan dan mendorong satu sama lain.
Duarr!!!!!
Bomzz!!!
"I-ini ...," ucap Akagi.
.
.
.
.
.
Bersambung... 😂
Maafkan author yang tamvan ini baru update hehe :v 😆😊😁
Oke, selamat membaca! 😎😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top