Bab 39: Cinta di Tepi Pantai
Bab 39: Cinta di Tepi Pantai
Hari pertama di Pulau Perhentian berlalu dengan cepat. Karl dan Iris yang tiba pada waktu petang hanya sempat menikmati makan malam sederhana sebelum mereka terlelap akibat keletihan perjalanan. Namun, hari kedua membawa suasana baru, hari yang penuh romantis dan keintiman hanya untuk mereka berdua.
Pagi itu, Iris bersiap dengan berhati-hati. Dia memilih mengenakan dress putih tanpa lengan yang anggun dan sederhana, tetapi cukup memancarkan keindahannya. Iris telah merancang percutian ini untuk menjadikan setiap saat bersama Karl penuh kenangan manis, memastikan dia menjadi satu-satunya yang ada di fikiran Karl. Iris tersenyum sendiri di depan cermin, membayangkan bagaimana reaksi Karl nanti.
Mereka berdua memutuskan untuk tidak melakukan aktiviti seperti pelancong lain. Tidak ada snorkeling, tidak ada mendaki bukit. Bagi mereka, yang paling penting adalah waktu untuk berduaan, menikmati setiap detik kebersamaan sebelum mereka terpaksa berpisah sementara.
"Wow... you look stunning," Karl bersuara ketika melihat Iris melangkah keluar dari bilik. Matanya tak lepas memerhatikan setiap langkah Iris yang lembut, dress putihnya melambai-lambai ditiup angin pantai.
Iris tersenyum manis, melangkah perlahan ke arah Karl. "You like what you see?" tanyanya dengan nada lembut.
Karl tersenyum dan mengangguk, tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Iris. Dia mengulurkan tangan, menarik Iris ke sisinya. "I can't take my eyes off you."
Mereka berjalan beriringan di tepi pantai, tangan Karl erat memeluk pinggang Iris. Hembusan angin yang lembut, suara ombak yang memukul pantai, serta keindahan alam sekitar menciptakan suasana yang sempurna untuk mereka berdua. Tanpa mempedulikan dunia di sekitar, mereka hanya ingin tenggelam dalam dunia cinta mereka sendiri.
Setiap langkah mereka terasa ringan, penuh dengan rasa cinta yang mendalam. Sesekali Iris berhenti, memeluk Karl dari belakang, kemudian mereka tertawa bersama. Mereka tidak perlu berbicara banyak, hanya dengan kebersamaan itu sudah cukup untuk mengisi hati mereka dengan kebahagiaan.
Malam itu, suasana semakin romantis. Resort menyediakan makan malam istimewa untuk mereka di tepi pantai, hanya diterangi oleh cahaya lilin yang malap, dikelilingi oleh bunga-bunga yang menghiasi meja. Lautan yang gelap di kejauhan seolah-olah memberikan latar belakang sempurna untuk momen indah mereka berdua. Iris duduk berhadapan dengan Karl, pandangan mereka saling bertaut penuh rasa cinta.
"I can't believe you planned all this," Karl bersuara perlahan sambil tersenyum, matanya tak lepas dari memandang Iris yang tampak anggun di bawah sinar bulan.
Iris tersenyum kecil, "I just wanted to make this time special for us... before everything changes."
Karl mengangguk, memahami maksud di sebalik kata-kata Iris. Masa depan mungkin penuh dengan cabaran, tetapi malam ini, hanya mereka berdua.
"Kita akan hadapi semuanya sama-sama, kan?" tanya Iris dengan suara lembut, matanya bersinar dalam kerlipan lilin.
"Of course," jawab Karl sambil menggenggam tangan Iris. "No matter what happens, you and I... we'll figure it out. Together."
Iris tersenyum, merasakan kehangatan dari kata-kata Karl. Mereka saling berpandangan, dalam keheningan yang penuh makna. Hanya bunyi ombak dan desir angin yang menemani mereka.
Makan malam itu berakhir dengan penuh cinta, dan ketika mereka berjalan kembali ke bilik, Iris memeluk Karl erat, seolah-olah ingin memastikan bahawa detik ini tidak akan pernah hilang dari ingatan mereka. Setiap saat yang mereka habiskan di sini adalah bukti betapa kuatnya cinta mereka, dan betapa mereka akan terus memperjuangkannya tidak kira apa pun yang menanti mereka di hadapan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top