Bab 29: Pertemuan yang Dirindukan

Bab 29: Pertemuan yang Dirindukan

Iris sudah setengah jam menunggu Karl di lapangan terbang. Hatinya berdebar-debar, dipenuhi perasaan rindu yang mendalam. Dia sering memeriksa telefon bimbitnya, mengira detik kehadiran Karl. Setiap orang yang keluar dari pintu ketibaan diperhatikannya dengan teliti, namun masih belum terlihat sosok yang dinantikannya. Tiba-tiba, matanya tertancap pada Karl yang melangkah keluar dengan beg di tangan. Tanpa berfikir panjang, Iris terus berlari menghampirinya.

"Karl!" seru Iris dengan suara penuh kegembiraan.

Karl yang sedang mencari-cari Iris, tersenyum lebar apabila melihatnya. Sebelum sempat Karl membuka mulut, Iris sudah memeluknya erat, melepaskan segala rindu yang terpendam. Pelukan mereka berlangsung agak lama, seakan ingin menggantikan semua detik yang hilang ketika berjauhan.

"Rindu sangat," bisik Iris lembut. Karl membalas dengan nada manja, "Aku lagi rindu."

Mereka saling bertukar senyuman, kata-kata cinta, dan gurauan yang hanya mereka fahami. Karl mengusik, "Rasanya aku kena tinggalkan Malaysia lebih lama supaya dapat sambutan hangat macam ni lagi."

Iris ketawa kecil, menepuk bahu Karl dengan lembut. "Jangan mimpi! Lagi lama kau tinggal, lagi banyak kau kena buat untuk pujuk aku nanti!"

Dengan tangan yang masih saling bergenggaman, mereka berjalan menuju ke kereta. Sepanjang perjalanan pulang, Iris bercerita tanpa henti tentang kehidupannya sepanjang Karl tiada di Korea. Karl mendengar dengan penuh perhatian, sesekali menyelitkan usikan yang membuat Iris tersenyum bahagia.

Setibanya di rumah Iris, Karl yang keletihan terus merebahkan diri di sofa. "Penat sangat," keluhnya sambil memejamkan mata, menikmati suasana rumah yang menyambutnya dengan hangat.

Namun, Iris yang masih belum puas menatap wajah Karl, duduk di sisi sofa sambil tersenyum. "Baru sampai dah nak tidur? Aku kan belum habis bercerita!" Iris berkata sambil mengusap rambut Karl dengan lembut.

Karl membuka matanya, tersenyum melihat Iris di sebelahnya. "Macam ni rupanya cara kau sambut aku balik?" Karl bergurau, memegang tangan Iris dengan lembut.

Mereka ketawa kecil, meneruskan perbualan yang penuh gurauan dan kata-kata mesra. Iris mencubit pipi Karl dengan manja. "Aku dah sediakan tempat tidur yang selesa kat bilik, tapi nampaknya kau dah selesa kat sini, ya?"

Karl tersenyum, membalas dengan nada lembut, "Aku selesa di mana-mana, asalkan kau ada."

Malam itu diisi dengan bualan hangat dan tawa yang tak henti-henti. Mereka duduk bersama di ruang tamu, menikmati momen-momen indah yang selama ini mereka rindukan. Setiap saat terasa berharga, penuh dengan kehangatan dan kasih sayang yang tak tergambarkan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top