PERGAULAN BEBAS
Kota metropolitan di malam hari makin semarak ketika night club mendongkrak semangat para pecinta pesta untuk tetap melek sampai pagi. Namun, tidak dipungkiri gemerlap dunia malam kota metropolitan adalah milik mereka yang mencintai kebebasan, semangat dan gairah hidup. Tidak hanya pria, perempuan juga berada di sana. DJ menjadi bintangnya. Disc Jockey (DJ) bukanlah suatu pekerjaan formal, karena memang tidak mengenal jenjang karier dan usia. Dulu, kita hanya tahu turntable (alat pemutar electro music) hanya dimainkan pria, tetapi kini banyak juga wanita yang memainkannya.
Remaja putra yang berdiri di balik turntable asyik mencampur musik hingga terdengar ramai dan lebih membangunkan semangat malam itu. Seorang remaja putri tidak pernah jauh dari sisinya, asyik bergoyang menikmati alunan lagu. Musik yang keras hingga memekakkan gendang telinga. Bau alkohol dan nikotil sudah menjadi hal biasa bagi pasangan remaja itu.
"Honey, ayo kita pulang. Ini sudah jam tiga pagi," ajak wanita itu berteriak keras tepat di telinga lelaki yang bebas dari headphones.
"Tunggu sebentar, Sayang. Lima menit lagi, ya?" jawab lelaki itu setengah berteriak beradu dengan musik yang menggelegar keras di ruang itu.
"Besok kita berangkat ke sekolah, Honey," rajuk Ily pada lelaki yang baru dua minggu resmi menjadi kekasihnya.
"Oke, Sayang," sahut Al yang malam ini menjadi DJ di club itu.
Al menyerahkan turntable kepada seorang teman yang menggantikannya. Setelah itu dia turun merangkul gadisnya menuju meja bar.
"Minum dulu ya, Sayang? Haus!" Al sudah duduk di kursi depan meja bar.
"Bro, tequilla sunrise satu." Al memesan pada bartender.
Tequilla sunrise adalah minuman sejenis cocktail dengan campuran blanco tequilla, jus jeruk dan grenadine.
"Kamu mau minum apa, Sayang?" tawar Al pada kekasihnya, Ily, yang sudah melendot manja di bahunya.
"California kiss."
"Oke!" jawab Al lalu mencium singkat bibir Ily. "Bro, tambah california kiss satu," ujar Al pada bartender.
"Oke, siap, Bro."
California kiss adalah minuman sejenis cocktail dari brandy dengan campuran brandy california dan galian liqueur.
Setengah jam mereka menghabiskan minuman itu. Sambil berjalan sempoyongan, Al memapah Ily yang sudah setengah sadar keluar dari club menuju parkiran. Al merogoh kuncin di jaket. Setelah berhasil membuka pintu mobil, Al masukan Ily. Al mengitari mobilnya lalu masuk. Dengan kecepatan tinggi, Al mengemudi. Dalam waktu 30 menit, Al memarkirkan mobilnya di basement apartemen. Al membantu Ily masuk ke apartemennya. Sesampainya di kamar apartemen, Al menghempaskan tubuh Ily di ranjang. Mata Al terbelalak saat rok mini Ily tersibak, melihatkan paha putih mulus. Susah payah Al menelan salivanya.
"Oh my God, Sayang, paha kamu menggoda imanku," ujar Al meraba paha Ily semakin ke atas membuat seluruh badan Ily merinding.
"Please hentikan itu. Kamu membangunkan nafsuku.
Bukan menghentikan, Al justru membuat gairahnya semakin naik.
"Tetapi kamu sudah menggodaku, Sayang," rajuk Al menciumi leher Ily.
"Honey, kamu tidak akan memperawaniku sebelum waktunya, kan?" tanya Ily yang menahan gairahnya.
"Maaf, aku tidak janji soal itu. Jika memang aku memintanya darimu, apa kamu mau memberikannya padaku?" tanya Al menatap mata Ily yang sayu.
"Tapi aku takut kamu akan lari dan tidak bertanggung jawab, Honey," kata Ily yang merasa ragu.
"Aku akan bertanggung jawab apa pun nanti yang terjadi, aku akan tetap bersama kamu, Sayang," ujar Al yang sebenarnya juga merasa ragu dan takut.
Namun nafsu sudah menutupi mata dan pikiran. Mereka sama-sama tidak peduli lagi yang akan ditanggung nanti. Yang ada di pikirannya saat ini hanya memuaskan nafsu.
Seharusnya mereka tidak melakukannya. Namun karena nafsu mereka yang tidak dapat ditahan, akhirnya semua itu telanjur terjadi. Semua yang kita lakukan akan menerima akibatnya. Nasi sudah menjadi bubur.
*****
"Alfian Rizqie Mutha!" bentak Pak Budi keras dari depan kelas.
Semua pasang mata di kelas itu menoleh ke belakang. Al hanya menyengir.
"Ngapain kamu ada di kelas IPS? Bukannya belajar di kelas IPA!" tanya Pak Budi keras sambil matanya melotot seperti ingin keluar dari tempatnya dan tangannya berkacak pinggang.
"Mau nemenin pacarku belajar dong, Pak," jawab Al santai sambil merangkul Ily yang ada di sebelahnya. Pak Budi menggeleng lalu menghampiri Al dan menarik telinganya.
"Aw, aw, aw, sakit, Pak. Ini namanya kekerasan pada anak di bawah umur. Saya laporkan ke komnas perlindungan anak loh." Al meronta agar Pak Budi melepaskan telinganya.
"Sekarang kamu kembali ke kelasmu, sana!" perintah Pak Budi tegas.
"Oke, Pak, siap! Tolong jagain pacar saya ya, Pak? Jangan galak-galak sama dia ya, Pak?" pesan Al sebelum keluar dari kelas Ily.
Sorakan riuh dari teman sekelas Ily mengiringi kepergian Al. Pak Budi menggeleng, dia merasa heran dengan sikap anak zaman sekarang yang lebih berani dan bisa menjawab saat ditegur. Setelah Al keluar dari kelas, Pak Budi kembali ke depan dan mulai menjelaskan materinya. Di tengah penjelasannya, lagi-lagi dia harus mengelus dada.
"Faza Ilya Zara Arissa, tuan putri kelas IPS! Di sini bukan tempat untuk tidur!" teriak Pak Budi mengagetkan Ily.
Seketika Ily menegakkan duduknya dan memaksakan mata agar terbuka. Walau dia merasa matanya sangat berat dan seperti terkena lem.
"Keluar cuci muka sana!" Perintah Pak Budi tegas tak terbantahkan.
"Iya, Pak," jawab Ily lemas lalu keluar dari kelas.
Setelah keluar dari kelas, bukannya Ily ke toilet, tetapi dia justru ke kantin dan duduk di salah satu meja paling pojok. Al yang melihat Ily melewati depan kelasnya lalu menyusul dengan alasan kepada guru pengajar ingin pergi ke toilet.
Al menyapu pandangannya di seluruh penjuru kantin, dia melihat Ily tertidur di meja pojok kantin. Al menghampirinya dan duduk di depan Ily.
"Sayang ...," panggil Al lirih sambil mengelus tangan Ily.
"Hhhhmmmm," jawab Ily menegakkan kepalanya menatap Al.
Wajahnya terlihat sangat mengantuk, dengan mata memerah karena dia baru tertidur satu jam setelah mereka melakukan hal itu.
"Pulang yuk!" ajak Al menarik tangan Ily.
"Terus tas aku gimana?" tanya Ily yang sudah berdiri melendot di bahu Al.
"Kamu SMS Corin, biar dia membawakan tas kamu," jawab Al lalu merangkul Ily dan berjalan ke parkiran sekolah.
Sudah hal biasa bagi mereka membolos seperti itu. Berulang kali mereka ditegur guru pembimbing. Namun, seolah teguran itu dianggap angin lalu. Al membukakan pintu mobil untuk Ily, setelah Ily masuk, dia menyusul dan melajukan mobil menyusuri kota yang selalu padat itu.
"Mau pulang ke mana, Sayang?" tanya Al lembut mengusap pipi Ily.
"Ke rumah aku aja ya, Honey?" jawab Ily lemas.
"Baiklah, Tuan Putri." Al segera melajukan mobilnya ke arah rumah Ily.
Setelah mobil berhenti di depan rumah yang besar dan memiliki halaman luas, Al membukakan pintu mobil untuk Ily.
"Silakan, Tuan Putri." Al membantu Ily turun dari mobil
Ily berdiri mematung dan tersenyum penuh arti. Al mengerutkan dahinya melihat Ily seperti itu.
"Kenapa?"
"Gendong," rengek manja Ily sambil mengangkat kedua tangannya.
"Ihhh, manja banget sih?" Al menarik hidung Ily gemas.
"Aduh, sakit Honey," keluh Ily dengan suara seperti anak kecil lalu mengusap hidungnya yang memerah karena ulah Al.
Al terkekeh melihat tingkah manja kekasih hatinya itu.
"Ayo naik!" perintah Al yang sudah setengah berjongkok di depan Ily. Ily tersenyum bahagia lalu naik ke punggung Al.
Di rumah sebesar itu, Ily tinggal bersama asisten rumah tangga dan sopirnya saja. Kedua orang tuanya selalu sibuk dan jarang sekali pulang. Maka dari itu, Ily merasa bebas tanpa pengawasan dari orang tuanya hingga dia bebas melakukan apa pun sesuka hati.
"Sayang, mommy sama daddy kamu kapan pulang dari Jerman?" tanya Al saat dia menaiki anak tangga.
"Enggak tahu dan enggak mau tahu juga, Honey. Yang penting kamu selalu ada buat aku, sudah cukup buatku bahagia."
Sampainya di depan kamar Ily, Al membuka pintu lalu masuk dan menguncinya. Al menurunkan Ily di ranjang lalu menindihnya. Dia tersenyum penuh arti lalu menyerbu bibir yang sudah membuatnya candu.
Sekali merasakan sensasi itu, seseorang akan selalu melakukan dan menagihnya lagi, lagi, dan lagi. Apalagi di usia mereka yang masih muda dan selalu ingin merasakan hal baru, mereka akan selalu melakukan itu. Tak 'kan pernah ada kata puas jika kita melakukan hal itu.
#####
Yang pernah baca EARLY MARRIAGE, cerita ini sama kok, hanya saja judul saya ganti dan isi saya rapikan. Nanti sambil jalan cerita yang lain juga akan saya rapikan. Semoga kalian masih terhibur sama cerita ini, ya?
Selamat membaca kesayangnku semuaaaaa. I love you so much all.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top