Kembali ke Tokyo

05.10

"Hoam."

Kuroko duduk di pinggir ranjang, dengan rambutnya yang acak acakan.

"Selamat pagi, Kuroko."

Midorima masih berbaring sambil memeluk perut Kuroko.

"Ya, selamat pagi. Kapan kita akan berangkat?."

"Nanti sore saja. Tidurlah lagi, nanti agak siangan kita ke rumah Ibumu nanodayo."

Midorima menarik Kuroko kembali ke kasur.

"Eh, tapi kalau kesiangan bagaimana?."

"Pasang saja alarm. Aku harus tidur lebih lama untuk menyetir sekitar 5 jam setengah nanti nanodayo."

"Umm, yasudah. Aku sudah pasang alarm. Midorima-kun tidur saja."

Midorima menyatukan kening mereka, matanya masih terpejam.

Nafas teratur dari keduanya bisa dirasakan.

"Cium aku."

Kuroko melebarkan matanya.

Dan mendorong Midorima agar menjauh.

"Apa apaan kau ini!."

Midorima membuka matanya.

"Hanya bercanda nanodayo."

Midorima kembali mendekat.

"Sudah lanjutkan saja tidurmu nanodayo."

Midorima membawa Kuroko ke dalam dekapannya.

"Padahal aku tidak bilang ingin ikut tidur juga."

-🌻-

08.00

Suara alarm seakan mengganggu pendengaran kedua insan yang sedang terlelap dalam tidurnya.

Kuroko mengerjapkan matanya dan melonggarkan pelukannya.

"Midorima-kun. Ayo kita bersiap siap."

Bukannya membuka matanya dan bangun, Midorima malah semakin mendekap Kuroko.

"Tunggu, bukankah kita baru tidur sebentar nanodayo?."

"Sudah jam 8 pagi, kau pikir itu sebentar?."

"Midorima-kun."

"Jika kau tidak bangun sekarang--"

"Iya aku bangun, ini aku sudah bangun nanodayo."

Midorima terpaksa membuka matanya sebelum Kuroko melakukan yang tidak tidak.

"Kan kalau menurut akan cepat."

Kuroko mengelus surai hijau milik Midorima.

"Oh, wah ini halus."

Kuroko menatap Midorima.

"Woah! M-maafkan aku! Tanganku bergerak begitu saja tanpa kusuruh!."

Kuroko menjauhkan tangan nya.

Midorima tersenyum kecil.

"Elus aku seperti tadi, aku menyukainya nanodayo."

Midorima mengambil tangan Kuroko dan menaruh di atas kepalanya.

"Eh?."

"Cepatlah, setelah ini aku akan mandi nanodayo."

Kuroko menurut saja, dan mengelus lembut surai hijau Midorima.

Midorima tersenyum.

"Selamat pagi, manis."

Kemudian Midorima mengecup singkat bibir Kuroko.

Masih pagi, dan Midorima sudah berhasil membuatnya merona.

"J-jangan menciumku seperti itu!."

Kuroko menjambak rambut Midorima.

"Ah, sakit! Jangan jambak rambutku nanodayo!."

Kuroko menjauhkan tangannya.

"Habisnya!."

Kuroko menggembungkan pipinya.

Membuat kesan gemas pada siapapun yang melihatnya.

"Jangan seperti ini, kau terlalu lucu nanodayo."

Midorima menarik kedua pipi Kuroko dan terkekeh.

"Ah, lucunya."

Kuroko memegang kedua tangan Midorima, dan segera menjauhkan tangan Midorima dari pipinya.

"Lepaskan! Mandi saja sana cepat!."

"Oh tidak, ada yang sedang marah nanodayo."

"Cepat sana!."

"Iya tuan putri, jangan berteriak seperti itu, ini masih pagi nanodayo."

"Aku bukan putri, sudah cepat sana mandi saja! Aku akan membuat sarapan dan bekal kita nanti di jalan."

Kuroko segera turun ke bawah.

Midorima segera mandi.

-🌻-

09.05

"Huft, selesai juga."

"Kuroko, mandilah. Biar aku yang mengepack nya nanodayo."

"Ah ya, terima kasih."

Kuroko segera mandi.

Selesai mandi, Kuroko mengemasi baju baju nya.

Cklek

"Kuroko, sarapan."

"Ah, ya sebentar. Aku akan selesai sebentar lagi."

Setelah Kuroko selesai, mereka turun dan makan bersama.

"Kita berangkat jam 4 saja ya, Midorima-kun. Kita pulang dari rumah Ibu jam 3. Lalu mandi, makan lagi, dan berangkat."

"Yasudah nanodayo."

-🌻-

"Ibu, hari ini aku akan kembali ke Tokyo. Nanti kalau liburan aku berkunjung kemari. Ibu jaga kesehatan ya saat aku tidak ada."

"Ya, Ibu akan menjaga kesehatan. Tetsuya sekolah yang benar, ya. Ibu selalu mendukung Tetsuya di sini."

Kuroko memegangi tangan Ibunya dan menggesekannya ke pipinya, lama sekali.

"Ibu, jangan abaikan telpon ku saat aku menelponmu, ya."

"Iya."

"Ibu, aku akan mengabari Ibu setiap hari untuk memastikan keadaan Ibu."

"Iya."

Hening.

"Ibu, aku tidak mau pergi, hueee."

Dan Kuroko menangis.

"Tetsuya, tidak boleh. Kau harus kembali, sayang."

Ibunya mengelus surai biru Kuroko.

"Tapi bu, Ibu berjanji padaku ya, Ibu akan baik baik saja jika aku tidak ada di sini, dan Ibu juga harus berjanji bahwa Ibu tidak akan mengabaikanku saat aku mengabari Ibu! Dan juga, Ibu harus bercerita kepadaku jika ada masalah, nanti aku mendengarkannya, kan aku sudah besar. Ya bu?."

Ibunya mengangguk sambil tersenyum.

"Iya sayang, Ibu berjanji."

Kuroko memeluk Ibunya lama sekali.

Pelukan ternyaman adalah pelukan Ibu.

"Aku menyayangi Ibu."

"Ibu juga."

Ibunya mengecup sayang puncak kepala Kuroko.

"Tetsuya, jangan nakal. Sekolah yang benar. Aku minta tolong padamu tegur Tetsuya jika dia tidak belajar dengan baik ya, Shintaro-kun."

"Iya bu, aku akan menegurnya jika ia malas malasan atau semacamnya nanodayo."

-🌻-

"Kalau begitu, kami pulang dulu untuk berkemas nanodayo."

"Ya. Hati hati di jalan."

"Ibu.."

"Tetsuya, sudah jangan menangis lagi. Kau bisa berkunjung lagi saat liburan nanti ya sayang."

Sang Ibu mengelus lembut surai biru milik Tetsuya.

Kuroko mengangguk.

"Aku pulang ya bu."

"Hati hati di jalan, sayang."

Ibunya melambaikan tangannya.

Dan mereka pergi.

-🌻-

"Shintaro-chan, ini sudah tidak ada yang tertinggal?."

"Coba biar aku yang periksa tante."

Kuroko mengecek semua barang bawaannya.

Sudah lengkap.

"Ini sudah lengkap. Tante mau makan bersama kami tidak?."

"Eh? Bolehkah?."

Seketika mata sang nyonya pemilik marga Midorima itu berbinar-binar.

"Tentu saja boleh."

Kuroko tersenyum manis.

"Kami ikut, kami ikut!."

Ayah Midorima segera duduk di meja makan.

"Ayah, jangan seperti anak kecil nanodayo."

"Hai' hai', Shintaro. Kau memang pria dewasa."

Kuroko dan Ibu Midorima ikut duduk di meja makan.

"Itadakimasu."

Dan mereka makan bersama.

-🌻-

"Ibu, Ayah, kami berangkat dulu nanodayo."

"Ya. Hati hati di jalan."

Ibu Midorima memeluk Kuroko.

"Jaga dirimu sayang. Jangan sampai sakit ya."

Sebenarnya anaknya itu Midorima atau Kuroko?.

"Anakmu di sini, Ibu. Kenapa kau hanya memperhatikan Kuroko nanodayo?."

"Ah, bosan dengan Shintaro-chan, tiap hari kita bertemu dulu, jadi Aku akan beralih pada Tetsuya saja~"

Kuroko terkekeh kecil kala melihat wajah kesal Midorima.

"Kita berangkat."

Kuroko melambaikan tangannya.

Dan mereka kembali ke Tokyo.

-🌻-

19.25

"Midorima-kun, kita makan dulu ya."

"Baiklah, aku akan mencari rest area dulu nanodayo."

Dan mereka berhenti di rest area.

Midorima pergi ke Indomart untuk membeli kopi hangat dan membeli minuman dingin.

"Midorima-kun, kita makan di dalam mobil saja. Buka saja pintunya agar udaranya masuk."

Midorima membuka pintu mobil dan mereka makan dengan tenang.

Setelah selesai, Kuroko mengemasi kembali barang barangnya dan diam sejenak.

"Midorima-kun, mari kita lanjutkan perjalanannya."

Dan mereka melanjutkan perjalanan mereka.

-tbc🌻-


eng,

etto

apaya,

aku bingung mau ngetik apa

yaudah itu aja :v

🍭

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top