Demam
12.35
Kuroko dan teman teman sudah selesai berlatih basket.
Hp Kuroko bergetar.
"Halo?."
"Aku di depan sekolah sedari tadi nanodayo. Kau di mana?."
Kuroko melebarkan matanya.
"Aduh, maaf aku lupa memberitahumu. Aku ada latihan basket sepulang sekolah dan ini baru selesai. Sebentar lagi aku akan keluar."
"Ya. Aku menunggumu."
Kuroko mematikan telpon sepihak dan buru buru membereskan barang barangnya sebelum jam istirahat Midorima habis.
"Maaf teman teman aku duluan, ya."
Setelah temannya meng iya kan Kuroko langsung berlari kecil keluar.
Kuroko mengatur nafasnya sebelum membuka pintu mobil.
"Maaf, aku lupa memberitahumu.."
"Ya. Tak apa. Ayo pulang, tolong buatkan aku nasi goreng lagi."
"Memangnya bekal yang kuberi sudah dimakan?."
Kuroko memasang seatbeltnya dan Midorima menjalankan mobil.
"Sudah habis tadi kumakan saat aku sedang senggang."
"Hm, baiklah aku akan buatkan lagi."
Mereka akhirnya pergi ke rumah Kuroko.
-🌻-
"Aku memasak tempura juga. Sebentar lagi matang. Midorima-kun makan duluan saja."
"Aku menunggumu saja nanodayo."
Kuroko memindahkan tempura yang sudah matang dan mematikan kompor.
Kuroko bergabung di meja makan.
Dan mereka makan bersama.
-🌻-
13.35
"Aku akan kembali bekerja nanodayo."
"Eh?ah, ya. Semangat Midorima-kun."
Kuroko tersenyum lembut.
"Ya."
Midorima mengelus surai lembut milik Kuroko dan mencium keningnya sebelum pergi.
Kuroko memilih masuk ke kamarnya untuk mengerjakan pr.
-🌻-
16.10
"Hmm, kalau dipikir pikir, semakin lama aku dengan Midorima-kun semakin dekat, ya."
Kuroko menghembuskan nafasnya berat dan mengubur wajahnya di meja belajarnya.
"Memangnya kau tidak suka kalau kita dekat nanodayo?."
Kuroko langsung membuka matanya dan menegakkan badannya.
"Kenapa kau sudah pulang?! Dan kenapa kau ke sini?!. "
"Kenapa, memangnya?."
Midorima mendekat.
Membuat Kuroko gelagapan.
"T-tunggu! M-mau apa kau?!."
Kuroko menahan dada Midorima.
"Mau apa, ya? Hm, apa saja boleh, kan?."
Kuroko menggeleng cepat.
"Temani aku tidur nanodayo."
Midorima menggendong tubuh kecil Kuroko ke kasur.
Midorima menaruh jas nya dan mengendurkan dasinya kemudian ia ikut berbaring di samping Kuroko.
"Kenapa pulang cepat?."
Kuroko kembali bertanya pada Midorima yang masih sibuk menatap wajah Kuroko.
"Izin pulang cepat. Aku lelah, ingin tidur nanodayo."
"Kenapa ke sini? Kau bisa tidur di rumahmu yang besar itu."
Midorima menarik pinggang Kuroko agar mendekat.
"Sepi. Tidak ada kau, tidak enak nanodayo."
Mata Kuroko menatap kemana saja, tidak ingin menatap mata Midorima.
"Cium aku."
Kuroko melebarkan matanya.
"Ap--"
Kuroko makin melebarkan matanya kala Midorima sudah menciumnya lebih dulu.
"Hmph..ah."
Midorima terus melumat bibir Kuroko. Tangannya bergerak masuk ke dalam kaus Kuroko dan mengusap punggung Kuroko lembut.
Serius deh, sebenarnya apa yang ada di pikiran si tsundere bodoh ini, sih?!
Dasar sialan.
Midorima sialan.
Kuroko ikut memejamkan matanya dan membuka mulutnya, menyuruh Midorima agar lebih dalam menciumnya.
Midorima tersenyum kecil.
"Kau menyukainya nanodayo?."
"B-berisik! Aku hanya kasihan padamu!."
"Oh, sungguh?."
"Ya! Aku tau kau--"
Midorima kembali mencium Kuroko tanpa ampun.
"Ngh Mido-rima-kun, hah hah."
Midorima melepas ciumannya.
Midorima membuka baju Kuroko.
"T-tunggu! K-kenapa dibuka?!."
Midorima mengecup kening Kuroko sebelum mencium leher indah Kuroko.
"Ngh. M-Midorima-kun hh.."
Kuroko menjambak rambut Midorima saat Midorima menjilat perpotongan leher Kuroko, dan Kuroko berteriak saat Midorima menggigitnya.
"Sakit, bodoh!."
"Oh, maaf. Aku akan mengulanginya lagi dengan lebih lembut."
Kuroko melebarkan matanya.
"T-tunggu, t-tid- ahh.."
Sialan.
Midorima menggigit perpotongan leher Kuroko dengan lebih lembut.
"Oh, kau menyukainya nanodayo."
"T-tidak! Ngh k-kenapa kau turun?!."
Midorima turun ke dada Kuroko.
"Ingin bermain sebentar."
Midorima mengecupi dada Kuroko, menjilat, dan sedikit menggigit.
"Nghh ahh..t-tidak, j-jangan hh ah shit."
Kuroko terus mengumpat. Bagaimana tidak?! Midorima bermain di dua benjolannya, seperti anak kecil yang sedang menyusu.
Midorima mengemut, memainkan lidahnya di puting Kuroko.
"Ng ahh, Mido-rima-kun, hngg--"
Kuroko terus menjambaki rambut Midorima.
Midorima sangat menikmati desahan Kuroko.
Menurutnya itu indah.
Kuroko menengadahkan kepalanya, membuat lehernya bebas dikecup kapan saja.
Midorima berpindah ke leher Kuroko, menjilatinya, dan membuat tanda lagi.
"Ah, kurang ajar."
Kuroko terus mengumpat.
Midorima tegang karna desahan Kuroko tadi.
"Kita sudahi saja nanodayo."
Midorima kembali memakaikan baju Kuroko dan mencium lembut kening Kuroko sebelun membawa Kuroko ke dalam dekapannya.
-🌻-
18.35
Kuroko membuka matanya, ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Wah gawat, ini membekas."
Kuroko melihat tubuhnya di cermin yang banyak tanda merah bekas gigitan Midorima tadi.
Baru Midorima yang berani melakukan itu pada Kuroko.
Biasanya kalau orang lain baru ingin mendekatinya saja sudah ditendang duluan oleh Kuroko.
"Dasar om om mesum sialan!."
Setelah selesai mandi, Kuroko memakai bajunya dan membangunkan Midorima.
"Hoi mesum, bangun!."
Kuroko mengguncang tubuh Midorima.
Tapi Midorima tak kunjung bangun.
Kuroko membelai pipi Midorima.
"Midorima--kok badanmu panas?!."
Kuroko memegang kening Midorima.
"Kau demam."
Kuroko merebus air hangat dan setelah selesai kembali ke kamar.
"Kuro..ko."
Kuroko duduk di pinggir ranjang.
"Ya, aku..aku di sini."
Kuroko menyeka keringat yang keluar dari kening Midorima.
Kuroko menaruh kain yang sudah ia peras di kening Midorima. Midorima membuka matanya.
"Kuroko."
Midorima menahan pergelangan tangan Kuroko.
"Sudah diam saja kau bodoh."
Hati Midorima langsung tertusuk.
Salah apa dirinya baru bangun sudah kena semprot?.
Kuroko menghembuskan nafasnya.
"Ah, kau ini."
Kuroko terus membolak balikkan kainnya.
"Sudah kubilang jangan lelah lelah, kan?."
"Pekerjaanku banyak nanodayo."
"Ya kan kau bisa--"
Midorima menarik Kuroko sampai Kuroko tidur disampingnya.
Ingatkan Kuroko untuk marah nanti.
"Jangan menarikku seenaknya!."
"Ya."
Kuroko menatap tajam Midorima.
"Tidak usah liat liat!."
"Galak sekali."
Kuroko menghembuskan nafasnya.
Kuroko memejamkan matanya, dan mengecup sebentar bibir Midorima.
"Cepat sembuh ya bodoh. Aku ingin masak makan malam dulu."
Midorima dibuat terkejut oleh Kuroko.
"Tunggu, cium aku lagi nanodayo."
Kuroko menyentil kening Midorima.
"Mesum!."
Kuroko segera memasak makan malam.
-🌻-
19.20
"Biar saja dia tidak kuberikan makan enak ah. Siapa suruh sakit."
Kuroko membawa nampan berisi bubur, air putih dan teh hangat.
Kemudian Kuroko kembali ke kamar.
"Kenapa kompresannya lepas?!."
"Tidak enak nanodayo."
Kuroko menghembuskan nafasnya.
"Kau ini! Sudah kubilang makannya jangan lelah lelah! Kan jadinya sakit! Kalau sakit begini kan aku jadi-"
Kuroko langsung menutup mulutnya. Hampir saja kelepasan.
"Kenapa? Kau mengkhawatirkanku, ya? Kalau begitu, aku sakit saja terus agar kau perhatikan terus nanodayo."
"Aku buang kau jika sakit terus. Menyusahkan saja."
Kuroko mengambil mangkuk berisi bubur dan menyodorkannya ke Midorima.
"Makan."
"Suapi aku. Aku lemas sekali nanodayo."
Ingin sekali Kuroko menendang Midorima saat itu juga.
Akhirnya Kuroko menyuapi Midorima.
-🌻-
21.30
"Midorima-kun tadi aku membeli obat--"
"Jangan pergi malam malam! Bahaya nanodayo."
Kuroko tertegun.
Sebenarnya disini siapa yang harus dimarahi?.
"Sudahlah lebih baik kau sembuh dulu bodoh! Baru mengomeli orang!."
Kuroko memberi air dan obat kepada Midorima.
"Cepat. Setelah itu tidur."
"Tapi pekerjaanku--"
"Tidur saja apa susahnya, sih!."
Midorima terkekeh.
Lucu sekali, Midorima senang dikhawatirkan Kuroko seperti ini.
"Jangan marah marah terus, tidurlah denganku sini."
Midorima menarik pelan tangan Kuroko.
Kuroko melepas jaketnya dan berbaring di samping Midorima.
Kuroko memejamkan matanya lebih dulu.
"Wah aku ditinggal tidur nanodayo."
"Berisik."
Midorima memeluk Kuroko, dan memejamkan matanya.
Tubuh Midorima panas sekali. Kuroko bisa merasakannya.
Kuroko mengelus lembut punggung Midorima.
Dan tak lama Midorima sudah terlelap. Nafas panas nya menyapa wajah Kuroko.
Kuroko lebih memilih tidur karna besok harus sekolah.
-tbc🌻-
Huft..akhir akhir ini aku jarang buka wattpad>< buka wattpad cuma buat update><
Pengen lanjutin nulis cerita yg ada di draf tapi kok males banget :(
Oiya, maaf ya kalau ada typo :( aku belum sempat cek :(
Ja, Mata raishuu !😋💓
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top