Milad
*Quest Type B*
*Quest 11 : Buatlah tokoh utama berulang tahun. Datangkan (calon couplenya) di depan rumahnya dengan tujuan untuk memberi sebuah hadiah. Boleh digambarkan keadaan canggung/enjoy, terserah. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.*
***
Musim penghujan telah tiba. Rintik hujan di Bulan September selalu menjadi teman hari yang setia. Apalagi udara pegunungan Tawangmangu yang sejuk, membuat hawa di sekitar semakin menggigil saja.
Bunda membawa tumpeng nasi kuning dari dapur. Menghias ruang keluarga sekedarnya untuk memberi kejutan pada putri tercintanya. Sementara putrinya sedang keluar dengan ayahnya.
Selepas asar Ayah dan Azzura sudah sampai di rumah.
"Lama banget, Yah. Dari mana saja?" serobot Noval pada Ayah.
"Azzura milih tasnya lama banget," jawab Ayah.
"Iya dong. Kan harus memperhitungkan kualutas, fungsi, harga, dan gaya," kata Azzura.
"Sudah, Ayah sama Azzura mandi dulu! Baru kita makan tumpengnya sama-sama!" omel Bunda pada suami dan putrinya.
Hari ini adalah tanggal delapan belas September. Hari dimana Azzura diberi anugerah menghirup udara dunia. Hari pertama Azzura menjalani alam dunia setelah sembilan bulan di alam kandungan.
Azzura diberi misi oleh Allah menyelesaikan takdirnya sebelum melanjutkan perjalanannya ke alam barzakh.
Semakin sore rintik diluar semakin lebat. Bunyi gemuruh langit sesekali terdengar.
"Di milad Azzura yang ke tujuh belas ini semoga anak Ayah jadi putri yang solihah, taat pada agama dan orang tua, berprestasi, dan mempunyai orang-orang yang menyayanginya di sekelilingnya," doa Ayah sebelum Azzura mengiris tumpengnya.
"Semoga anak Bunda ini mendapat jodoh yang barokah, menjadi bidadari surga bagi imamnya," tambah Bunda.
"Tuh, Ra dengerin!" kata Noval.
"Iya, bawel. Doa Mas Noval apa buat Zura?"
"Semoga Azzura tetap di jalan yang lurus sampai ajal matinya," kata Noval ditutup mengusapkan kedua telapaknya di wajahnya. "Aamiiiin."
Azzura mengiris pucuk nasi kuning itu. "Potongan pertama untuk ...."
Ketukan di pintu depan menginterupsi keluarga yang akan makan malam itu.
"Biar Azzyra yang buka, Yah," kata Azzura bersemangat. "This is my day."
Seorang cowok berdiri di ambang pintu dalam keadaan basah kuyup. Wajahnya yang tampan terdapat beberapa lebam. Entah dari mana cowok itu mendandani wajahnya hingga seperti itu. Apakah ia memang sedang pesta kostum atau itu adalah keadaannya yang sebenarnya.
"Zaqi?" tanya Azzura tidak percaya.
"Selamat ulang tahun, Ra," kata Zaqi langsung. "Dariku." Zaqi mengulurkan sebuah kotak kepada Azzura. Sebuah gelang dari emas putih.
Bukannya senang, Azzura malah merasa sesak. Mata Azzura memanas membayangkan Zaqi saat ini. Kekacauan apa yang membuat Zaqi tampak kacau seperti ini? Apakah Zaqi harus malawan bajak laut demi mencapai rumahnya?
"Siapa Ra?" Noval mendekat karena Azzura yang tidak kunjung kembali. "Ngapain kamu ke sini?" tanya Noval galak kepada Zaqi.
"Saya ...."
"Mas, Zaqi ini tamuku. Dia ke sini untuk mengucapkan selamat ultah ke aku. Jadi Mas Noval jangan kasar dong!" kata Azzura kesal kepada Noval. Dia tidak mau emosi Noval merusak hari jadinya.
"Masuk yuk, Qi!" ajak Azzura pada Zaqi.
Zaqi menurut saat Azzura menarik tangannya memasuki rumah.
"Ya ampun nak. Basah kuyup begitu. Noval pinjami bajumu!" perintah Bunda.
"Bajuku? Nggak mau ah!"
"Novaaaal," kata Ayah memberi peringatan.
Noval mengalah dan meminjami baju ganti kepada Zaqi. Walau dia sebenarnya belum ikhlas seratus persen, tapi apalah daya. Dia tidak ingin dikutuk Bundanya jadi batu.
Zaqi kemudian bergabung di acara potong tumpeng Azzura.
"Jadi potongan pertama untuk ... tamu agungku, Zaqi," kata Azzura memberi potongan pucuk tumpeng kepada Zaqi.
Bunda dan Ayah saling pandang dengan kelakuan putrinya. Dasar remaja yang sedang kasmaran.
"Nak Zaqi, kamu pacar putri saya?" pertanyaan Bunda yang tiba-tiba dan sulit dijawab itu membuat Zaqi tersedak nasinya. Azzura pun sama terkejutnya. "Begini ya. Bunda melarang kalian pacaran. Temenan boleh, tapi tidak pacaran! Pacaran itu dilakukan setelah menikah," tutur Bunda penuh penekanan.
"Iya, Bun. Kita TTM kok," jawab Azzura.
"Nah kan! TTM-an itu sama dengan pacaran!" kata Noval.
"Beda lah! Teman Tapi Menyayangi emang salah?"
"Salah! Saalh besar!"
"Dah lah! Capek ngomong sama orang kolot!"
"Sudah-sudah! Kaliqn berdua Bunda arungin ke sungai mau? Kerjaannya beranteem mulu!" omel Bunda tidak sabar.
Zaqi tersenyum dengan keadaan keluarga Azzura yang terasa hangat dan hidup. Saudara yang bikin kesal dan orang tua yang mengomel sebagai penengah. Ini pertama kalinya Zaqi berada di tengah-tengahnya.
Di hari miladnya, Zaqi selalu sendiri. Paling-paling orang tuanya mengirimi pesan atau kado saja. Sementara untuk berkumpul dan bercanda, mereka tidak punya waktu. Sekalinya berkumpul makan bersama, mereka selalu ribut dengan hal yang tidak dimengerti Zaqi. Naas bukan?
677 kata
Rin_Blueberry
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top