Melanggar Batas
Quest Type B
Quest 6 : Buatlah tokoh utama menjadi khilaf. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
***
Notifikasi WA di ponsel Azzura mengalihkan perhatian Azzura dari makan siangnya ke ponselnya.
Kamu dimana?
13.09 p.m.
Ada WA masuk dari Zaqi. Perasaan Azzura membuncah sesaat. Di balasnya pesan dari Zaqi.
Rumah.
13.09 p.m.
Ayo ke Solo!
13.10 p.m.
Ok.
13.10 p.m.
Azzura bergegas mandi dan bersiap sebelum Zaqi menjemputnya. Ia memakai kaos putih panjang dan kerudung pasmina krem yang dililitkan ke leher. Bibir jingganya sangat serasi dengan ootd-nya saat ini. Setelah menyemprotkan parfum, Azzura menunggu Zaqi di ruang tamu.
"Mau ke mana?" tanya Noval selidik.
"Mau hang out dong," jawab Azzura ceria.
"Tungguin! Aku ikut," kata Noval tegas.
"Nggak usah! Mas Noval bukannya mau apel ke rumah Mbak Izmi?"
Noval memutar bola matanya. "Memangnya apel harus tiap minggu ya?"
"Ow ya jelas. Pasangan itu butuh Q-time. Dan itu adalah weekend ini Mas. Jangan lewatkan dong!"
"Sama siapa kamu?"
"Zaqi."
"Kamu itu ya," Noval hampir tidak percaya dengan pergaulan adiknya. Baru kenal sudah keluar bareng. Di hari libur pula. "Kamu kan baru kenal sama Zaqi? Nanti kalo diapa-apain gimana?"
"Zaqi itu fanboy Mas. Dia sefrekuensi sama aku. Jadi nggak mungkin aneh-aneh," kata Azzura mencoba meyakinkan Noval.
"Tapi janji kalau ada apa-apa langsung kabarin rumah!" kata Noval dengan galak.
Beberapa saat kemudian Zaqi datang dengan motor ninjanya.
"Motor kamu kok beda?" komen Azzura.
"Yang kemarin punya temen. Kita tukeran selama seminggu," jawab Zaqi.
"Jaga adik gue ya!" kata Noval ketus.
"Ok," kata Zaqi.
Setelah berpamitan dangan Ayah, Bunda, dan Noval, mereka pun melaju ke kota yang dijuluki Kota Batik Solo.
Zaqi membawa Azzura ke kawasan Luwes, Solo. Ada beberapa perumahan elit di sana. Tempat orang berduit mengistirahatkan tubuh dan otak mereka. Zaqi menghentikan motornya di salah satu rumah elit.
"Rumah siapa ini Qi?"
"Temanku. Masuk yuk!"
Zaqi menggandeng Azzura memasuki rumah berlantai tiga itu. Rumah besar itu terasa sepi. Detak jam besar di dinding mendominasi suasana di sana.
"Kita langsung ke atas aja. Dia lagi keluar," kata Zaqi setelah mengecek ponselnya.
"Kita ngapain sih ke sini?"
"Pokoknya kamu bakal happy," kata Zaqi dengan yakin.
Azzura menuruti Zaqi saat mereka naik ke lantai tiga. Masih tidak ada orang di ruangan penuh sofa itu. Mereka berdua duduk di sofa empuk tanpa perlu izin si pemilik rumah.
"Nggak ada pembantu ya?" tanya Azzura.
"Kalau Sabtu Minggu mereka libur."
Gadis berhijab krem itu sebenarnya agak gugup. Berada di ruangan hanya dengan cowok bukanlah kebiasaannya. Walaupun dia humble dengan orang berjenis laki-laki, tetapi jiwanya adalah perempuan. Dia memiliki hati dan hasrat seorang perempuan.
"Kamu haus?" tawar Zaqi yang menyadari kegugupan Azzura.
Zaqi segera berdiri dan membuatkan Azzura Coffe With Cream. Dia membuat dua cangkir sekalian dirinya. Setelah kopi selesai, keduanya terjebak dalam keheningan.
"Kamu ada janji sama temenmu?"
"Iya," jawab Zaqi singkat. Senyumnya terkembang untuk menyatakan pada Azzura bahwa ia aman. Bahwa Zaqi bukanlah serigala yang akan memangsa Azzura. "Nggak lama kok, sore kita pulang. Mau nyetel musik? Silahkan," kata Zaqi sesantai mungkin.
Azzura meminum Coffeenya.
"Zura," panggil Zaqi.
"Apa?"
Zaqi menatap Azzura intens. Bibir Zaqi menyapu cream yang berceceran di bibir Azzura dengan cepat. Azzura juga terpana dibuatnya. Dia menyadari kalau mereka berdua sedang berkontakan dengan sesuatu yang paling sensitif di tubuhnya. Bibir dengan bibir.
"Maaf, aku nggak punya tisu," kata Zaqi merasa bersalah.
Azzura terkejut bukan main. "Tolong antarkan aku pulang Qi, sekarang!" kata Azzura lirih namun tegas.
"Ok, Ra," kata Zaqi tanpa banyak bertanya lagi. Di halaman rumah elit itu ternyata teman Zaqi sudah sampai.
"Kalian sudah mau pulang?" tanya teman Zaqi terkejut.
"Iya, Yas. Azzura minta diajak pulang," pamit Zaqi pada Ikeas.
"Tapi kalau sudah anterin Zura, kamu balik sini ya Qi? Rumah kosong soalnya. Ow iya, ini oleh-oleh."
Zaqi hanya mengangguk. Dia tak bertanya lagi saat mengantarkan Azzura. Dirinya tadi sangat tergoda dengan bibir ranum Azzura. Jantungnya bertalu sangat kencang.
Dan sekarang dia malah mengacaukan semuanya. Azzura pasti tidak akan mau bertemu dengannya lagi.
"Maaf, Ra," kata Zaqi sesampainya di rumah Azzura. "Ini dari Ikeas," lanjutnya memberi sepotong coklat.
Azzura tidak menjawab Zaqi dan langsung masuk ke dalam rumah setelah menerima coklat dari Ikeas.
Sepertinya benar, Zaqi telah melanggar batas dari pertemanannya dengan Azzura.
Kata : 680
Rin_Blueberry
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top