El Zinu

Quest 2 : Ceritakan all about tokoh utama dan jika ingin diberi gambar sebagai ilustrasi diperbolehkan.

~~~

Zinu.

Azzura terngiang-ngiang terus kata-kata itu. Seolah menjadi lagu baru yang sedang hitz dan menempati puncak tangga lagu di otaknya. Zinu. Zinu. Zinu. Tentu saja Azzura pernah bertemu kata Zinu pada drama korea kesukaannya. Zinu adalah akun kekutu dalam game AR di drama korea Memories of The Alhambra. Diperankan oleh Hyun Bin, Actor Legend kesukaannya.

Tanpa gadis itu sadari, buku tulis yang bertujuan mencatat materi Akuntansi itu malah tergambar sosok ksatria hitam dengan pedang di tangannya.

Apa Zinu muncul di dunia nyata?

Sepertinya otak Azzura mulai melantur kemana-mana. Materi yang disampaikan Bu Darni di depan seakan terdengar dari kejauhan.

***

Pukul tiga sore sekolah akhirnya usai. Azzura sedang menunggu jemputan kakaknya karena motornya sedang diservice. Gadis berlesung pipi itu menatap jalanan, mencari-cari sosok kakaknya. Matanya yang kecoklatan menangkap seorang cowok yamg sedang menggenjot sepeda motornya.

Euforia datang tiba-tiba dalam dada Azzura. "El Zinu!" Zura mengucapkan kata itu lirih, lalu dengan hati-hati mendekati cowok yang memakai jaket hitam bertuliskan El Zinu di punggungnya.

"Kenapa El Zinu?" Azzura bertanya pada cowok itu.

"Nggak tau nih, Mbak. Tadi pagi nggak apa-apa," jawab cowok itu masih kebingungan.

"Nama kamu El Zinu?"

"Eh?" cowok itu sedikit terkejut. "Bukan. Nama saya Zaqi," kata cowok itu meralat pertanyaan Azzura.

"Owh, gitu ya. Maaf Mas Zaqi," Azzura menangkupkan tangan sebagai simbol permintaan maaf. Bersamaan dengan itu, kakaknya Noval telah datang.

Azzura segera nangkring di atas jok motor Noval. Suhu udara Tawangmangu mulai turun untuk menyambut malam yang dingin. Kota ini cukup romantis. Banyak pasangan dari daerah-daerah sekitar berdatangan hanya untuk menikmati jalanan Tawangmangu yang berliku, manisnya buah strobery yang dipetik langsung dari kebunnya, dan hangatnya pentol yang disuguhkan di pinggir-pinggir jalan.

Sebentar lagi Azzura tujuh belas tajun sudah meninggali kota tercintanya ini. Setiap kali melihat kotanya, jiwa berpetualangnya selalu terbit.

"Mas, rindu Hargo Dumilah," kata Azzura memberi kode pada kakaknya.

"Nunggu libur semester dulu lah."

"Lama banget. Naik aja, terus turun."

"Tik Tok?"

Azzura belum kuat untuk melakukan Tik Tok. Itu adalah istilah para pendaki yang naik sampai ke puncak, kemudian langsung turun. Perlengkapan yang dibawa? Tidak usah ribet-ribet. Cukup air mineral saja. Karena orang yang melakukan Tik Tok tidak berkemah.

"Nggak kuat aku," jawab Azzura sambil terkekeh.

Noval tersenyum menanggapi Azzura. Adiknya ini gila sekali mendaki, sampai akhirnya Azzura sudah kuat menggendong peralatannya sendiri sampai ke puncak dalam tas carier ukuran 50 Liter. Tinggi Azzura bisa dibilang cukup mini. Hanya 158 cm saja. Satu setengah meter lebih sedikit lah.
Tapi semangatnya lebih besar dari raganya, sampai terkadang Noval cukup kuwalahan menghadapinya.

Azzura juga cukup dekat dengan teman-teman Noval. Sikap Azzura yang Humble membuat teman-teman Noval betah untuk nongkrong berlama-lama di rumahnya. Di tambah lagi dengan senyum gingsul adiknya. Teman-temannya berulang kali bertanya apakah adiknya ada yang punya?

Untuk itulah sudah menjadi tugas Noval menjaga adiknya dari kebobrokan teman-temannya.

"Ra, cowok itu tadi, kita pernah ketemu sebelumnya kan?" Noval mengalihkan perbincangan.

"Di mana?"

"Diiiii ... alam arwah," jawab Noval lalu tertawa.

"Serius Mas Novaaal," Azzura menjadi kesal.

"Dia kan anggota baru IHR Ra. Waktu kita Trip ke Pantai Sepanjang, Gunung Kidul. Cowok itu kan ikut," kata Noval. Mengingatkan Azzura akan agenda Iron Horse Rider sewaktu trip ke Pantai Sepanjang.

Bug

"Ooooooow, makanya aku familiar sama jaketnya itu. Ternyata," Azzura menggebuk punggung Noval karena ingatannya sudah pulih.

"Biasa aja dong, nggak usah pakai nggebuk segala!" Noval pun berkata sewot.

~~~

K

ata : 562
Rin_Blueberry
wga_academy

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top