Cowok Binal
Quest Type B
Quest 7 : Settingkan tokoh utama pergi ke toko buku. Tak sengaja ia bertemu dengan orang yang ia sukai. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
***
Azzura melangkah memasuki bangunan bergaya Belanda itu. Bau buku-buku memenuhi indra penciumannya. Noval langsung ngibrit ke rak berisi komik-komik kesukaannya. Sedang Azzura memilih untuk mencari kamus Bahasa Korea. Ia ingin belajar autodidak Bahasa Negeri Ginseng tersebut.
Orang-orang yang berlalu-lalang di toko itu asing bagi Azzura. Entah kenapa ia mengharapkan bertemu dengan sosok cowok yang mencuri hatinya sekaligus mengoyaknya menjadi serpihan.
Zaqi. Sudah seminggu cowok itu hilang bagai asap. Tidak mengirim pesan atau telepon. Hanya kata 'maaf' di depan rumahnya kali terakhir Azzura berkomunikasi dengan Zaqi. Semuanya tampak seperti mimpi. Bagaimana ia menyukai dan membenci di saat yang bersamaan?
Setelah cukup memilih, gadis berlesung pipi itu pindah ke rak berisi novel-novel. Ada seorang cowok yang duduk sambil tekun membaca buku contoh. Orang-orang yang risih karena terganggu oleh adanya onggokan manusia itu tidak ia gubris. Cowok itu, sepertinya Azzura mengenalnya.
Debaran di dada Azzura kembali terasa. Momen yang tak diharapkan kembali terputar di otaknya. Momen itu memang tidak ia bagi dengan siapapun. Ia memang membenci tindakan Zaqi yang sembrono. Tapi nyatanya ia tidak bisa membenci Zaqi. Justru ia menyukainya. Otaknya sempat berfikir gila kalau saja hal yang lebih jauh terjadi, akan apa jadinya.
"Usahamu sampai di situ saja Qi?" perkataan Azzura lirih di depan Zaqi.
Zaqi terkejut melihat Azzura di depannya. "Zura? Aku ... akan menghilang Ra. Maaf," kata Zaqi merasa bersalah.
"Kamu nggak berusaha memperbaiki, justru malah menghilang?" bisik Azzura tajam.
Cowok itu bagai dipaku ke dasar bumi. Alasan apapun sepertinya akan mental jika melawan seorang Azzura.
"Aku memang pengecut, Ra," kata Zaqi lirih. Ditatapnya Azzura sendu seraya menyelami perkataannya.
"Kalau kamu mau memperbaiki pertemanan kita, ada syaratnya," kata Azzura.
"Apa?"
"Cokelat buatan Ikeas. Aku mau lagi. Semalam aku sudah coba, dan rasanya luar biasa! Noval tidak kuberi tahu soal ini, takutnya dia minta," kata Azzura dengan nada kemenangan.
"Kamu suka cokelat dari Ikeas atau dariku?"
"Setidaknya Ikeas memberiku cokelat, sedang kamu memberiku ...," kata-kata Azzura menghilang. Ciuman. Lanjut dalam hati Azzura.
"Ok, Ra, aku akan bawakan apapun yang kamu mau, asal kita bisa berbaikan," kata Zaqi dengan final.
"Kamu suka baca buku?"
"Nggak terlalu. Ada tugas dari guru untuk meringkas buku. Itu syarat kelulusan katanya," kata Zaqi. "Daripada beli hanya untuk dibaca sekali kan?"
"Dasar, motormu itu dijual buat beli buku satu gerobak juga bisa!" nada bicara Azzura sudah kembali seperti biasanya.
"Janganlah! Nanti Papa nyariin lagi."
"Jah, anak Papa ya?"
"Menurutmu? Saya anak apa?"
Azzura berpikir sejenak. "Kamu bukan AGL, bukan IHR, kamu itu anak ... binal!"
"Apa?"
"Selalu hendak lari dari masalah. Hahaha ...."
Azzura tertawa dengan candaannya. Zaqi bernapas lega saat sikap Azzura sudah melunak kepadanya. Selama seminggu ini hidupnya terasa di neraka. Kebimbangan dan rasa bersalah selalu menggerogoti dirinya.
Ia baru menyadari tindakan gegabahnya setelah Azzura marah padanya. Dan betapa bersyukurnya dia saat toko buku yang pertama kali dikunjunginya ini mempertemukannya dengan Azzura, lagi. Zaqi akan stempel toko ini menjadi tempat sejarahnya berbaikan dengan Azzura.
Terlalu dini bagi Zaqi untuk mengungkapkan isi hatinya. Ia takut untuk berharap, kalau saja dia menginginkan lebih pada Azzura, Azzura akan menghilang bagai asap.
Kata : 506
Rin_Blueberry
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top