Umi
Tangis bayi membuat air mata ini meluruh begitu saja. Rasanya lega dan bahagia mendengarnya. Namun kekhawatiran tak dapat aku sembunyikan.
Apa aku bisa bertanggung jawab dengan anak ini? Aku takut tak mampu membuatnya bahagia.
Sebuah kecupan mendarat di keningku. "Terima kasih telah berjuang demi anak kita." Aku tersenyum sebagai jawaban.
Kutatap sosok yang berbicara itu, seorang yang sedari tadi menggenggam tanganku tanpa melepasnya.
Tak berselang lama, suster datang menghampiri bersama bayi di gendongannya. Kulihat Mas Ilham menyambut bayi itu dan menunjukkannya kepadaku.
"Lihatlah Umi kita Sayang. Bukankah dia begitu cantik," ujarnya.
Meski ada kecemasan, aku tetap merasa bahagia menjadi Ibu.
---
100 kata
Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Aku tunggu komentar, vote, kritik dan sarannya. Good luck and fighting.
Elinaqueera
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top