Rakha terus mondar-mandir di kamarnya, mengabaikan tumpukan kertas yang berserakan di lantai. Ia tidak tahu apa yang dilakukan itu sudah benar?

Pria itu mengingat kembali apa yang sudah terjadi. Di pernikahan Aelena, ia tidak memberi hadiah sebagai tanda selamat, justru sepucuk surat berisi pengakuan atas perasaan yang selama ini dipendam.

"Aku benar, apa yang aku lakukan ini benar, tidak salah." Rakha membela diri. "Yang harus aku lakukan hanya pergi dari sini dan membiarkan Aelena hidup bahagia."

Tunggu, tidak semudah itu bukan. Rakha kini memilih duduk. Dilihatnya kembali foto pernikahan Aelena tadi pagi. "Tapi aku tidak bisa merelakanmu begitu saja."

----

100 kata

Malam ini akan ada kuis trivia seputar Perindu Hujan, jangan lupa ikut berpartisipasi ya. Aku tunggu komentar, vote, kritik dan sarannya. Good luck and fighting.

Elinaqueera