Epilog
Satu bulan kemudian...
Tok..Tok..Tok..
Suara ketukan pintu membuatku menoleh dan mempersilahkan siapapun yang akan masuk.
"Permisi bu, meeting nya 10 menit lagi akan dimulai," ucap sekretaris ku dari ambang pintu.
Aku melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku. Ini sebenarnya meeting rutin yang aku laksanakan bersama karyawan yang berada di bawah koordinasiku.
"Saya kesana lima menit lagi," ucapku.
"Baik bu, saya permisi," ucapnya undur diri dan aku hanya mengangguk.
Kuputar kursiku dan memandang jalanan yang tengah ramai dari jendela, ruanganku yang berada di lantai 5 cukup nyaman untuk melihat pemandangan sekitar.
Aku tersenyum membayangkan banyak sekali hal yang telah terjadi selama ini dalam hidupku.
Kisah asmaraku yang sampai saat ini masih penuh teka teki pun selalu membuat perasaanku berdebar.
Aku mengambil perlengkapan yang aku butuhkan untuk meeting dan melangkahkan kaki menuju ruangan meeting.
Aku bahagia saat ini, dengan hidupku ini. Aku akan terus bertekad bahwa tak usah menerka siapa yang akan bersanding denganku kelak, karena takdirku akan menghampiriku, ketika sudah tiba waktuku.
-Tamat-
Alhamdulillah di hari ke 21 ramadhan 1442 H akhirnya cerita ini selesai:)
Terima kasih atas dukungannya selama ini, aku mau sedikit cerita bahwa sebenarnya awal mula cerita ini berasal dari kisah nyata:') tapi telah aku modifikasi tidak sepenuhnya benar, hehe.
Selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf lahir dan batin^^
Segores tinta dari penulis untuk seseorang yang namanya masih indah dalam lantunan do'a...
Untuk sebuah nama yang kujaga dalam do'a,
Semoga dirimu di sana tetap baik-baik saja,
Maaf jika aku masih menyimpan nama mu dalam bait do'a.
Aku memang lancang dalam menaruh rasa,
Tapi ini mungkin adalah takdir dari yang maha Kuasa.
Kita memang tidak pernah berbincang dalam dunia nyata,
Tapi terima kasih karena telah menjadi topik terindah yang kuperbincangkan bersama-Nya.
Tasikmalaya, 03 Februari 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top