[P] - Ex

Dari kejauhan terlihat seorang gadis sedang berjongkok menyandarkan tubuhnya di dinding sembari menghisap sisa batang nikotin hingga tanda batas. Kemudian, dia membuang ujung puntung tersebut dan mengambil satu batang lagi dari dalam saku jaketnya. Hyunjung kembali menyelipkan satu batang berwarna putih itu di bibir.

Kalau diingat-ingat kembali, mungkin terakhir kali gadis itu menghisap batang nikotin sudah 3 tahun yang lalu. Sebenarnya Hyunjung bukan tipe perokok aktif, dia hanya akan menyentuh batang berasap itu di saat-saat tertentu, salah satunya di saat dia sedang merasa stress berat.


Dia pun kembali menghisap batang keduanya, lalu menghembuskannya dengan kepala mengadah ke atas. Sungguh dia sedang tidak ingin memikirkan apapun, termasuk opini tentang tabunya rokok bagi seorang perempuan, terlebih lagi dia adalah seorang idol. Karena bagi Hyunjung, perihal tentang hidupnya di belakang kamera adalah miliknya. Jadi apapun yang ingin gadis itu lakukan, selama dirinya siap bertanggung jawab atas semua konsekuensinya. maka akan dia lakukan.

Tiba-tiba saja batang nikotin yang Hyunjung hisap direbut, ia pun menoleh dan mendapati seseorang tengah menatapnya tajam. Kemudian ia membuang rokok itu dan menginjaknya.

"Sejak kapan?" tanya orang itu dengan nada penuh intimidasi, namun Hyunjung tetap acuh, "bukankah kau berjanji padaku akan berhenti?"

Gadis itu tidak menjawabnya, justru dia mengambilnya lagi dari kotak bungkus, menyelipkan batang itu di lipatan bibir merahnya, lalu menyalakan pematik. Tapi belum sempat Hyunjung hisap, orang itu kembali merebutnya, lalu menyelipkan rokok tersebut di celah bibirnya.

"Yak! Chae Hyungwon!" kata Hyunjung sambil berusaha mengambil kembali rokok miliknya.

Akan tetapi, Hyungwon—pria itu—tidak mengubrisnya, malahan dia semakin menghisapnya lalu menghembuskan asapnya ke arah yang berlawanan dari tempat Hyunjung berdiri. Selang beberapa detik, tangan pria itu terulur ke depan.

"Ambil," kata Hyungwon dengan tegas seperti memberi ultimatum yang tidak bisa dibantah. Hyunjung mendengus pelan, sembari mengambil permen lollipop itu lalu memasukkannya ke dalam mulut.

"Bukannya kau ada latihan?" tanya Hyunjung.

Pria tinggi itu mengangguk, "Ya, tapi masih ada satu jam lagi. Kihyun tadi bilang kalau dia melihatmu merokok di belakang gedung."

"Cih, dasar marmut," desis gadis itu merutuki Kihyun—rekan satu grup Hyungwon—kemudian Hyunjung berkata, "kembalilah, tidak usah menungguku, Oppa."


Tapi, Hyungwon tetaplah Hyungwon.

Dia tidak beranjak dan juga tidak berkata apa-apa. Yang pria itu lakukan hanyalah menatap lekat sang gadis sambil mengenggam pergelangan tangannya.

Hyunjung menghela nafas. "Oppa, a—"

Ucapan gadis itu terputus dikarenakan ada panggilan masuk dengan nada dering khusus, yang tentu saja hanya Hyunjung seorang yang tau. Dia pun mengambil handphone-nya, dan sejenak gadis itu memandang Hyungwon, sebelum menjawab panggilan suara itu.

"Yebeoseyo, Doyoung-ah."

"Eodiga?"

"Aku di agensi, wae? Apa terjadi sesuatu?" tanya Hyunjung khawatir.

"Ani, nanti sore bisa ketemu?"

Hyunjung terdiam sesaat, sebelum mengiyakan ajakan itu, "Aku tunggu di minimarket dekat dormmu, ya."


Kemudian percakapan via telepon itu berakhir. Hyunjung memasukkan handphone-nya ke dalam saku, sambil melirik ke arah Hyungwon yang sejak tadi menatapnya.

Baru saja gadis itu ingin menjelaskan, tiba-tiba saja Hyungwon menyela, "Jangan lupa pakai jaket dan bawa hotpack, tadi aku lihat perkiraan cuaca, nanti malam akan sangat dingin."

Kemudian tangan pria itu mengusak poni Hyunjung, "Aku pergi latihan dulu."





Sedangkan dari tempat yang berbeda, terlihat Doyoung yang menjauhkan handphone-nya dari telinga. Kemudian, dengan langkah yang sedikit tertatih pria itu mendekat ke tempat tidur dan mendudukkan dirinya di tepi kasur.

Doyoung kembali menyalakan handphone-nya dan menatap kosong layar tersebut untuk jangka waktu yang lama.

"Heeyoung-ah," gumam Doyoung, dengan perasaan yang kembali kacau sebab mengingat kejadian itu.

Tubuh pria itu sedari tadi hanya terduduk lemas bersandar pada dinding aula bernuansa kayu. Netra yang biasanya terlihat tegas, kini nampak sangat redup dengan sisa air mata yang tidak terusap, menatap kosong ke arah seseorang yang—juga rekan satu grupnya—menangis dengan posisi badan tersungkur menghadap altar yang berhiaskan foto berbingkai serta bunga lily berwarna putih di sekelilingnya.

"Heeyoung-ah... Heeyoung-ah, mianhe,"

Jika ini hanyalah mimpi, tolong bawa dia pergi dari sini.



Mata Doyoung perlahan terbuka, ternyata dia ketiduran. Ketika dia mengintip ke arah jendela, langit sudah berubah menjadi senja. Pria itu pun bangkit dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.

Setelah merapikan rambutnya, Doyoung mengambil jaket berwarna hitam yang tergantung di standee. Ketika pria itu ingin memakainya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Kemudian terlihat Taeyong di ambang pintu dengan mata setengah mengantuk sambil mengosok perutnya.

"Kau mau ke mana?" tanya Taeyong.

Doyoung terdiam sesaat, lalu dia mengambil waist bag. "Bertemu teman, Hyung."

"Sama siapa? Bisakah aku ikut? Aku juga ingin keluar tapi tidak tau mau ke mana."

Tapi Doyoung tidak menjawab pertanyaan leader-nya itu, dia mengambil bucket hat dan maskernya, kemudian melewati Taeyong.

"Aku pergi dulu, Hyung."




Kim Doyoung berjalan keluar dari lobby, sambil mengecek handphone-nya. Pria tinggi itu lanjut berjalan di trotoar menuju ke suatu tempat. Dari jarak kurang dari 2 meter, Doyoung bisa melihat seorang berpakaian putih terduduk di pinggir teras minimarket, sambil melambaikan tangan. 

Pria itu pun berlari kecil ke arah orang itu. "Maaf membuatmu menunggu, Noona."

Hyunjung—orang itu—menggeleng pelan. "Tidak masalah," kemudian dia bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapan Doyoung, "waegure? Apa terjadi sesuatu?"

Pria itu tidak menjawab, dia terdiam membalas tatapan sang gadis yang seolah menunggu jawaban darinya. Tangan kanan Doyoung terangkat menyentuh lengan Hyunjung, kemudian bergerak hingga berhenti di telapak tangan, lalu mengaitkan jemari mereka.

"Ayo, Ibuku sudah menunggu."

Mianhe, Hyunjung Noona.




[n.s]

Haii, i'm back hehe. So, Bagaimana?? Next??

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top