일 | Queen of Trending ⚜

💕행복한 독서💕

.

.

.

🏛 Apartemen Lily
📍Sinsa-dong, Gangnam-gu

"Jeohaaa ...!"

Seorang wanita berlari dengan air mata berderai. Kedua tangannya direntangkan, melindungi tubuh sesosok pria yang menjadi sasaran pembunuh bayaran dari luar istana.

Setangkai busur bermata runcing yang mengilap tertimpa cahaya bulan purnama berderu membelah angin. Tertancap di dada kiri sang wanita yang mengerang kesakitan. Ia menoleh, mendapati wajah pria di belakangnya terkejut dengan berkaca-kaca.

"Bin-gung .... andwae!"

"Jwesonghamnida, Jeoha ..."

Wanita itu tersenyum. Matanya yang berkaca-kaca memandang nanar. Dalam rengkuhan hangat putra mahkota hangat, ia terlelap bersimpah darah.

Nunmureun gieokhana bwa
geudae jaril tto chaewowa
jiwo bwado jiul suga eomneun
nae jeonbuga doen geudae

You ... bol suga eobseodo
deureul su eobseodo
geuraedo nan gwaenchanha
ibyeori seulpeodo tto gaseumi siryeodo
geudaeman haengbokhadamyeon useul su itdamyeon nan

Lantunan lagu yang menyayat hati mengiringi kepergian putri mahkota, menyesakkan dada bagi siapa pun yang mendengar melodinya. Sampai kemudian ....

BRAAAK!

"Aduh!" Lily meringis ketika sebelah kakinya terpeselet hingga ia jatuh terhempas ke lantai. Putra mahkota dengan setelan gwanbok dan ikseongwan yang merengkuhnya lenyap seketika. Demikian pula dengan backsound random yang terputar di kepalanya. Ya. Lily sedang berimajinasi untuk salah-satu scene dalam naskah drama.

Lily bangkit lalu berjalan tertatih menuju kursi di balkon apartemennya. Ia menyingkap manuskrip naskah yang tergeletak di atas meja sambil menimbang-nimbang adegan yang butuh improvisasi agar lebih hidup.

"Cerita ini memang terlalu menyedihkan. Aku bisa menghayatinya dengan mudah."

Lily berceletuk sembari mengusap air mata yang tersisa di sudut matanya. Beberapa hari yang lalu, pihak studio telah memberi konfirmasi untuk tawaran peran utama wanita sebuah drama saeguk yang diangkat dari sebuah novel best seller. Fokus ceritanya tentang kehidupan putra mahkota raja Sukjong.

Pada mulanya, Lily tidak langsung menerima kerja sama tersebut. Konflik drama kerajaan tidak luput dari intrik politik dan perebutan takhta. Bila eksekusi dramanya kurang baik, penonton akan mudah bosan dengan permasalah yang itu-itu saja. Namun, setelah membaca novel berlatar zaman Joseon tersebut, pikirannya berubah. Drama yang ditawarkan padanya adalah gabungan drama medis dan drama sejarah. Meski ada beberapa bagian yang diubah untuk menyesuaikan proses syuting, konfliknya menarik dan Lily menyukai tokoh yang akan ia perankan.

Lily menutup manuskrip di pangkuannya. Untuk mendalami peran, ia merangkum banyak artikel sejarah terkait pemerintahan raja Sukjong yang terkenal. Upacara pembukaan drama akan diadakan minggu depan. Setelahnya akan ada banyak wawancara untuk promosi yang membahas perannya. Lily wajib mengisi kepalanya dengan informasi berbobot sebelum on air.

Pundak Lily merosot. Ia bersandar di jendela seraya menengadah. Angin semilir menyapu anak rambut di wajahnya yang kini polos tanpa riasan. Langit malam di kota Seoul tampak gempita, seolah rangkaian konstelasi bintang di sana jatuh pada tiap-tiap pencakar langit yang memancarkan sinar serupa mercusuar mewah.

Sambil menghela napas, pandangan Lily yang semula mengangkasa perlahan dibawa turun, pada pemandangan sungai Han yang tampak berkilauan oleh lampu-lampu dari deretan skyscraper. Satu hal yang selalu menyita atensi Lily tiap kali menatap panorama kota tersebut adalah potretnya dalam LED screen raksasa yang mengambil tempat hampir tiga per empat bagian gedung.

Seulas senyum terkembang di wajah Lily saat menatap potretnya yang berpose untuk sebuah merk kosmetik. Terjun ke dunia entertainment sejak belia, karirnya terus meroket hingga mencapai posisi puncak sebagai aktris kelas A yang dipatenkan sebagai pemeran utama wanita untuk semua tawaran drama dan film.

Tak hanya itu, beberapa brand terkenal juga memberikan tawaran sebagai spokesperson. Terutama karena Lily memiliki memiliki basis penggemar besar yang membuat dirinya tidak pernah absen dari trending topic.

Fly's, fandom untuk penggemar Lily. Akronim dari Lily Butterflies yang melambangkan kupu-kupu indah di sekitar bunga Lily. Fly secara harfiah memiliki makna terbang, sebagai harapan untuk karir Lily agar selalu melambung tinggi.

"Ah, aku belum menyapa Fly's beberapa hari ini!" Lily meraih ponselnya lalu membuka Instagram. Satu-satunya media sosial untuk interaksi selebriti dan fans yang bisa diakses personal, mengingat akun fanbase lain dikontrol studio. "Malam-malam begini bagusnya posting apa, ya?"

Lily mengorbitkan bola matanya sembari memutar otak. Sebagai public figure tanpa skandal, bersikap hati-hati adalah kewajiban baginya. Sedikit saja jarinya tersilap, bisa panjang cerita. Bahkan memberi komentar dan menyukai sebuah kiriman pun bisa berdampak besar.

Sebab itu pula, dari sekian followers yang ia miliki, Lily mengikuti beberapa saja. Hanya orang-orang terdekat, kebanyakan teman satu agensi. Sebenarnya Young Mi selaku manajer sangat membatasi interaksinya di dunia maya, tetapi Lily tidak ingin membuat media sosialnya tak ubah galeri foto pribadi.

Ketika sibuk menggulirkan layar untuk melihat tagar tentang dirinya, Lily menemukan postingan dari sebuah akun bernama Seoul Orackel tentang ramalan jodoh berdasarkan zodiaknya.

Lily mengulum bibir. Kiriman manis tersebut bisa memicu reaksi publik, terlebih untuk dirinya yang sangat menjaga privasi untuk hubungannya dengan pria. Namun, ketika ia mengintip profil Seoul Orackle yang aktif berdonasi untuk korban bencana alam, nuraninya terketuk. Dengan lincah jemari Lily menari di atas papan ketik dan membagikan kiriman tersebut di Instastory media.

Seperti biasa, hanya dalam waktu hitungan detik, dering pemberitahuan membanjiri. Jauh di dalam lubuk hatinya Lily masih bertanya-tanya. Apa ratusan ribu orang yang menyukai postingannya di detik pertama itu sedemikian tidak punya kerjaan? Atau jangan-jangan di kehidupan sebelumnya ia adalah ratu Seon Deok yang bijaksana dan bersahaja?

Ya, tentu saja bukan.

Lily meletakkan ponselnya dan kembali memandang panorama kota. ketika kebetulan bertemu mata dengan potretnya yang berkedip, sebelah mata Lily ikut mengatup mengikuti posenya dalam screen. Namun sebentar kemudian, kerutan lantas terpeta di dahinya.

"Bibirnya kurang imut!" Lily berceletuk saat menilai gaya kissbye yang dilakukannya kurang sempurna. Ia lalu menoleh dan bercermin lewat kaca jendela. "Harusnya bibir bawah sedikit dikerutkan seperti ini--"

"Noona!"

Sebuah seruan membuat Lily yang tengah mengerucutkan bibir menengok ke arah pintu. Tampak Yohan menatapnya sambil bergidik. Programmer yang menjadi asisten IT pribadinya tersebut meringis.

"Apa yang Noona lakukan?" Yohan melepas wireless earphone yang selalu terpasang di telinganya. "Jangan bilang ada kiss scene lagi!" katanya tak terima sambil menuding ke arah Young Mi di ruang tengah.

Young Mi yang sedang menyusun schedule hanya melirik sekilas. "Apa yang kau harapkan, Yohan? Upacara pembukaan dramanya saja baru diadakan lusa nanti!"

"Tapi tadi noona .... tunggu! Itu bukan masalah penting! " Yohan menggeleng lalu mengekor di belakang Lily yang masuk ke dalam apartemen sambil tertawa geli. "Noona kenapa membagikan postingan dari akun sembarangan?"

"Postingan apa?" Ara muncul dari kamar ganti. Stylist dari pihak studio yang mengurus tata rias dan busana Lily tersebut membulatkan mata.

"Ramalan cinta!" Yohan memijat pelipis.

"Ramalan cinta?" Young Mi segera memalingkan wajahnya pada Lily yang bersandar dengan santai. "Serius?"

"Serius! Aku sedang gangking saat ribuan notifikasi itu masuk!" Yohan menunjukkan layar laptopnya. "Demi nama baik Noona, aku rela didepak dari tim!"

"Oh, Yohan-nie!" Lily bangkit dan menepuk kedua pundak Yohan untuk duduk di sofa. "Tenang saja, mereka yang akan rugi bila mendepak ahli strategi yang cerdas sepertimu."

"Terima kasih, Noona!"

"Sama-sama."

Lily tersenyum penuh arti, sementara Yong Mi dan Ara serempak mendengkus. Perhatian Yohan memang sangat mudah dialihkan.

"Memang Eonnie menulis apa?" tanya Ara meluruskan pembicaraan.

"Bukan apa-apa, Ara. Aku hanya memasang stiker." Lily membela diri. "Lagipula sudah berapa hari aku tidak aktif di media sosial karena jadwal endorsment yang padat. Fly's pasti merindukanku."

"Aku paham Noona ingin menyapa Fly's, tapi untuk apa membagikan postingan kontroversial seperti ini?" Yohan melipat kedua tangan di depan dada. Belum selesai bicara, matanya yang menatap ke monitor membelalak. "Oh My Gosh!"

Baik Lily, Young Mi, mapun Ara merapat ke meja mengikuti Yohan.

"Bagaimana bisa? Insight besar sekali." Yohan menekan serangkaian tombol di keyboard, menampilkan demografi hasil kiriman Lily yang berbanding terbalik dengan hipotesisnya. "Impression naik seratus persen di menit pertama!"

"Sepertinya orang-orang berpikir ini ramalan jodoh. Coba lihat!" Ara menunjuk layar. "Beberapa netizen berkomentar Eonnie akan segera menikah."

"Sembarangan!" Yohan merutuk. "Noona tidak boleh menikah!"

Ara langsung mencubit lengan Yohan. "Bagaimana mungkin Eonnie tidak boleh menikah!"

"Noona sedang di puncak karir, menikah akan menghambat karirnya." Yohan beralasan. "Apa komentar ini perlu diblokir?"

"Tidak perlu. Bukankah argumen ini bagus untuk menaikkan insight? Young Mi melirik Lily di sebelahnya. "Lagipula, sepertinya hari bahagia yang dimaksud adalah hari ulang tahun Lily minggu depan."

Lily membenarkan Young Mi dengan mengangguk. Sementara Ara yang sibuk memandang ke monitor tiba-tiba berseru.

"Tunggu sebentar! Ara menahan tangan Yohan yang menggulirkan layar. "Kenapa foto Bit Na ikut di tagar ini?"

"Ya-yang mana?" Yohan mendadak dilanda gugup saat jemari lembut Ara tetap berpijak di atas tangannya."

Ara menunjuk beberapa foto yang terpampang di layar, tanpa menyadari wajah Yohan semakin memerah saat ia menundukkan kepala.

"Choi Bit Na?" Young Mi mengerutkan dahi. "Sepupu Kim Tae Yeon?"

"Ya ...." Lily bergumam ragu. Pandangannya ikut tertuju pada monitor. Choi Bit Na adalah seniornya di agensi yang berprofesi sebagai model, tetapi mulai ikut casting beberapa bulan terakhir. Perempuan cantik tersebut tak lain sepupu dari Kim Tae Yeon, penyanyi papan atas Korea yang merupakan teman dekatnya.

Lily tidak begitu dekat dengan Bit Na, tetapi ia tahu hubungannya dengan Tae Yeon tidak begitu baik. Walau begitu, Lily tidak ingin ambil pusing. Bila Yohan sendiri yang berkata tidak masalah, maka sudah demikian itu.

"Apa-apaan, sih! Memang idola mereka tidak punya nama? Menumpang popularitas saja!" Ara berdecih tak suka.

"Bukan masalah." Yohan yang akhirnya bisa menguasai diri saat Ara beralih pada Lily kembali bersuara. "Justru mereka akan membuat exited pada akun Noona semakin bertambah."

"Tetap saja caranya salah!" Ara menghentak. "Sekarang kamu membela dia? Katanya loyal!"

"Ini demi kebaikan Noona juga, ya!"

Lily menutup telinga mendengar perdebatan Ara dan Yohan yang baru berakhir saat Young Mi menengahi. Setelah briefing sejenak untuk jadwal launching produk kecantikan, ketiganya kemudian bersiap pulang.

"Eonnie, busana untuk besok sudah beres!" Ara berteriak dari kamar rias.

Lily terburu menghampiri Ara. Ia menatap puas pada setelan yang disiapkan oleh asistennya tersebut. Victorian collar dress motif floral dengan tali pinggang berbentuk pilinan serat yang manis, hairpiece berbentuk ranting dan hiasan bunga, serta wedges bohemian open toe. Sangat mewakili produk baru yang akan dirilis besok.

"Perfect!" Lily bertepuk tangan kecil, mengapresiasi kerja keras Ara. Selanjutnya, ia berpaling pada Young Mi. "Eonnie, bagaimana dengan tawaran kerja sama Kirei Clothing Co? Setelah acara ulang tahun, jadwalku akan sangat padat. Kita harus memberi konfirmasi segera."

Pertanyaan Lily disambut Young Mi dengan mengembuskan napas. "Tawaran itu belum disetujui pihak studio."

"Waeyo? Bukankah itu brand yang cukup terkenal?" Lily menautkan kening. Kirei Clothing Co. adalah salah-satu perusahaan yang terlibat langsung dalam kampanye peduli alam. Di saat brand lain lebih mengutamakan fashion dan luxury item, Kirei Clothing Co. menggalakkan tekstil ramah lingkungan. Lily sudah lama tertarik pada perusahaan tersebut.

"Pemegang saham terbesarnya dikabarkan seorang gay. Dia putra presdir yang menjabat sebagai general manajer saat ini."

"Gay?" Lily terperangah. Rumor tersebut pasti sangat merugikan. "Bagaimana bisa?

"Ya, bisa saja. Beritanya seperti itu." Young Mi mengangkat bahu.

"Ah, aku pernah lihat profilnya di majalah!" Ara menjadi heboh. "Sayang sekali, padahal dia tampan!"

"Benarkah? Siapa namanya?" sambar Lily penasaran.

"Siapa, ya?" Ara mengingat-ingat. "Kalau tidak salah, Oh ... Oh ...."

"Oh Sehun!" sambung Yohan.

"Kamu tahu?" Ara menatap Yohan curiga.

"Aku pernah bekerja di salah satu perusahaan cabang perusahaan itu." Yohan menyunggingkan senyum manis pada Lily. "Sebelum mengabdikan diri pada Noona."

"Baiklah! Lily perlu istirahat! Mari kembali, Anak-anak!" Young Mi bertepuk tangan dan mengarahkan Yohan dan Ara untuk berbenah sebelum pulang. Bila diteruskan, mereka mungkin akan terus menggosipi Oh Sehun sampai subuh.

Lily menoleh dan menahan bahu Young Mi yang hendak mengambil tas. "Eonnie, kacamatamu pecah?"

"Ah, iya. Jadwal terlalu padat jadi tidak ada waktu untuk ke optik." Young Mi membalas dengan senyum kaku. "Kami pulang dulu. Awas ya, jangan makan cokelat malam-malam! Berat badanmu bisa naik!"

Lily hanya menggembungkan pipi dan mengantar Young Mi, Ara, dan Yohan sampai ke depan pintu. Belum sempat ia berbalik, bunyi pada sensor box di pintu membuatnya otomatis berbalik.

"Yohan?" tegur Lily heran saat mendapati Yohan melongokkan kepala di ambang pintu.

"Noona! Kalau Noona ingin makan cokelat, makan saja! Bilang aku yang makan!" Yohan berbisik pelan saat panggilan Ara bergema dari belakang. "Aku pulang dulu, Noona! Selamat malam!"

"Selamat malam, Yohan!" Lily membalas lambaian kecil dari Yohan dengan tawa kecil. Saat hening menguasai kamar apartemennya, ia melakukan ritual wajib yang dilakukan hampir seluruh perempuan menjelang tidur. Apalagi kalau bukan skincare.

Setelah mengenakan sleeping mask, Lily menuju tempat tidur. Sebelum mematikan ponsel, ia kembali menjelajahi dunia maya dan membuka profil Seoul Orackel. Sudut bibirnya mengembang saat melihat jumlah pengikut akun tersebut meningkat pesat.

Tahu-tahu, entah dorongan dari mana, Lily mendadak kepo dengan sosok Oh Sehun yang diceritakan Ara dan Yohan.

Seperti apa sosoknya? Apa benar ketampanannya sangat disayangkan karena dia seorang gay? Lily akan membuktikannya sendiri.

Setelah sibuk menjelajahi media sosial, Lily berinisiatif membuka browser dan mencari sosok Oh Sehun dikolom pencarian. Laki-laki itu bahkan tidak memiliki akun pribadi.

"Ini dia!" Lily berseru. Dipandanginya sosok lelaki dalam profil tersebut lekat-lekat. Rahang yang tegas, alis hitam yang panjang, dan juga ... philtrum bibirnya yang seksi.

"Astaga! Dia sangat tampan!" Lily melentingkan badan dan bangkit dari tidurnya. Potret Oh Sehun di ponselnya diperbesar sampai batas maksimum. "Kenapa laki-laki tampan seperti ini harus menjadi seorang gay?!"

⚜⚜⚜
TBC

Desclaimer ©️
Song by Ailee : Goodbye My Love

Kamus Mini 📑
Jeoha : Panggilan hormat untuk putra mahkota
Bing-gung : Putri mahkota
Andwae : Jangan/Tidak
Jwesonghamnida : Maafkan aku (formal)
Noona : Panggilan untuk kakak perempuan (digunakan oleh laki-laki)
Eonnie : Panggilan untuk kakak perempuan (digunakan oleh perempuan)
Waeyo? : Kenapa?

Author Notes 📝
Halo, Kiereders. Perfect Scandals diupload ulang karena ada beberapa hal yang berubah untuk kesesuaian isi cerita ke depannya nanti. Ada yang tahu bagian mana saja di chapter ini yang berubah?

Perfect Scandals upload tiap hari minggu dan kamis. Bab 1-3 sudah tayang di Karyakarsa. Follow akun KaryaKarsa Kireiskye untuk akses bab lebih cepat

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top