십팔 | Press Conference ⚜
💕 행복한 독서💕
.
.
.
Tampil serasi di acara makan malam. Oh Sehun dan Barbie Lily berkencan?
#1 HOT SEARCH
"Oh Sehun ...! Oh Sehun ...!"
Sehun sedang fokus menggulirkan layar monitornya untuk membaca topik berita populer ketika suara ultrasonik Lily bergema dari ujung koridor. Dari kaca jendela yang setengah buram, Sehun bisa melihat Lily berlari dari ujung koridor dengan kecepatan tinggi. Sehun sampai bangkit dari duduknya dan menengok ke arah elevator, memikirkan kemungkinan Lily sedang dikejar wartawan--meski itu nyaris tidak mungkin terjadi mengingat penjagaan di kantor utama perusahaannya telah diperketat.
Berselang sekian detik, Lily tiba di depan pintu dengan menghentakkan kaki untuk mengerem langkah. Kibasan rambut Lily sempat membuat Sehun terpana, sebelum perempuan tersebut kehilangan keseimbangan karena berhenti mendadak.
"Lily, awas!" Sehun berseru kaget saat sebelah kaki Lily menyelip sehingga ia nyaris tergelincir. Namun, aktris dengan tingkah di luar nalar itu dengan sigap menahan satu tangan di lantai dan berpose bak pemain softball yang sedang melakukan adegan sliding.
Lily meringis kecil dan memasang senyum tanpa dosa. Berkebalikan dengan Sehun yang mengerjap berulang kali sambil mengelus dada.
"Ah, dasar! Perempuan ini selalu saja membuatku serangan jantung!" Sehun merutuk. Meski begitu, ia lekas meninggalkan mejanya dan menghampiri Lily yang memasuki ruangan dengan terburu. Sehun selalu dibuat gagal paham dengan kelakuan Lily yang tidak bisa ditebak. Semalam perempuan tersebut memeluknya sambil menangis haru. Di perjalanan pulang, ia bahkan tertidur di pangkuannya lantaran terlalu lelah. Namun sekarang, Lily tampak penuh energi, bahkan sempat-sempatnya melakukan atraksi.
"Ada apa lagi denganmu?" tegur Sehun dengan menekankan kata "lagi". Kedua tangannya menepuk pundak Lily yang naik-turun. "Aku memang meminta sekertaris Han menjemputmu, tapi tidak perlu tergesa-gesa begini juga."
Tidak mengindahkan Sehun, Lily bertanya balik dengan antusias. "Kau sudah lihat beritanya? Rencana kita berhasil! Paparazzi menyebar berita sampai semua media heboh!"
"Ya." Sehun tersenyum simpul kemudian menunjuk laptopnya dengan sedikit gerakan kepala. Beberapa pencarian panas yang dibeli oleh anti-fans Lily untuk menyangsikan hubungan mereka hilang dalam sekejap, tergeser oleh berita yang langsung menjadi topik populer di berbagai platform.
"Coba lihat berita ini! Maksudku fotonya!" Lily menunjukkan sebuah foto hasil tangkapan kamera paparazzi di ponselnya. "Aku jadi kelihatan sangat cantik di sini!"
Sehun menatap foto yang diperlihatkan Lily dengan kening tertekuk halus. Tidak ada perbedaan signifikan. Di matanya, foto tersebut sama seperti foto Lily yang lain. Sama-sama cantik.
"Cantik sekali, bukan?" Lily menatap ponselnya sekali lagi dan tersenyum.
"Biasa saja." Sehun berdeham, kerongkongannya mendadak gatal. "Maksudku seperti biasanya."
"Biasa dari mana?" Lily memanyunkan bibir. "Dasar laki-laki dengan gangguan orientasi seksual!" rutuknya sambil berbisik.
"Kau bilang apa barusan?"
"Ah, bukan apa-apa! Aku bilang fotomu juga sangaaat tampan! Lihat ini? Betul-betul alis hitam yang paripurna!" Lily menyengir lebar.
Sehun melipat bibir dan berusaha sedapat mungkin menahan tangannya untuk tidak menggaruk alis. Ia berdecak dan berlagak tidak menggubris, meski jauh dalam hati ia merasa terkesima juga disebut tampan.
"Jadi kau berlari ke sini hanya untuk itu?"
Lily menggeleng singkat. "Aku buru-buru ke sini untuk membicarakan pakaian untuk konferensi pers nanti. Kita harus tampil serasi."
"Aku belum memikirkan itu." Sehun menarik anak rambut yang jatuh ke bibir Lily. "Atur saja busana apa yang ingin kau kenakan."
"Tidak. Kali ini aku tidak akan merepotkanmu. Aku akan menyiapkan busana sendiri." Lily mengibaskan tangan dan mengempaskan tubuhnya di sofa. Sambil tersenyum percaya diri, ia berujar, "Oh Sehun, kau tahu? Aku menjual barang-barang koleksiku dan laku keras!"
"Oh, ya?" Sehun pura-pura terkejut. Ia tahu Lily menjual koleksi pribadinya ketika tidak sengaja bertemu dengan Ara dan Yohan yang sedang membawa kotak berisi tas dan sepatu milik aktris tersebut. Sehun ingat betul bagaimana Ara dan Yohan menekuk wajah dengan murung.
"Noona memutuskan untuk menjual barang-barangnya agar bisa menutupi pinalti dan membayar sewa."
"Eonnie sangat menyayangi tas ini. Aku jadi tidak rela menjualnya."
"Cluth bag kesayanganku ada yang tawar sampai dua kali lipat!" Lily berujar bangga, tetapi Sehun bisa melihat kesedihan di matanya. "Ya, setelah semua ini berakhir aku akan mengumpulkan koleksiku kembali."
Kalimat terakhir Lily membuat Sehun menahan napas. Tas tangan yang dimaksud Lily merupakan brand ternama yang diproduksi terbatas. Mustahil membelinya kembali. Sehun yakin Lily sadar akan hal itu dan sedang menghibur dirinya sendiri.
Sehun punya selera fashion tinggi dan ia tahu benar bila tas tangan bersulam emas yang dielus Lily dengan berat hati sampai dipeluknya ketika tertidur adalah "harta karun" yang tidak akan dijual oleh tangan kedua. Olehnya itu, ketika Yohan memasang harga di salah-satu situs penjualan barang mewah, Sehun menggunakan akun samaran dan memasang bid dengan harga tinggi yang tidak dapat ditawar lagi oleh orang lain.k
Maka, cluth bag kesayangan Lily sekarang berada di antara tas-tas kulit yang dipajang Sehun di lemari. Sehun tidak ingin membuat Lily tersinggung dan sengaja mengamankannya untuk dikembalikan di momen yang tepat.
"Baiklah. Kita pikirkan itu nanti." Sehun duduk di sebelah Lily kemudian membuka sebuah dokumen. "Sekarang kita harus membahas sesuatu yang lebih penting."
"Apa itu?" Lily membolakan mata.
"Pertama, tentang agensimu." Sehun melipat tangan di depan dada. "Mulai sekarang, kau akan bekerja di perusahaan ini sebagai model dan brand ambassador. Aku akan menjadi manajer untuk sementara, atau mungkin seterusnya. Tergantung situasi ke depan nanti. Ara dan Yohan bergabung sebagai tim kreatif lepas dan tetap menjadi asistenmu. Kau setuju dengan ini, Barbie Lily?"
"Setuju, manager Oh Sehun!" Lily memberi hormat yang ditanggapi Sehun dengan berdecak gemas.
"Hal kedua dan yang paling penting adalah ...."
"Adalah?" sambung Lily tidak sabaran.
"Kontrak pernikahan."
Sehun memperhatikan reaksi Lily sebelum menyerahkan sebuah dokumen. Pagi tadi Yohan menerornya habis-habisan tentang rencana pernikahan yang diberitahukan Lily. Yohan mewanti-wanti Sehun memanfaatkan Lily untuk hal di luar kesepakatan mereka--menutupi rumor masing-masing. Tentu saja, Sehun sudah memikirkan hal tersebut sebelumnya. Namun, ia ingin masalah kontrak pernikahan hanya dibahas oleh mereka berdua tanpa pihak ketiga.
"Kontrak pernikahan, ya." Lily bergumam, tetapi nada bicara terdengar serius . Untuk beberapa saat, ia terlupa bila pernikahannya dan Sehun adalah perjanjian hitam di atas putih.
Marriage Relationship Contract
This agreement was signed on 1st November 2022 by and between Mr. Oh Sehun and Mrs. Lily ...
... is legally binding and enforceable by and in the City of Seoul, South Korea. The agreement is valid for one year from one month after the contract is signed.
All parties agree to term and conditions of upon signing the contract.
Lily membaca isi dokumen yang ditunjukkan Sehun dengan saksama. Sementara Sehun mengeluarkan selembar kertas dari dalam laci.
"Sebelum itu, kita harus menyepakati beberapa peraturan."
"Peraturan?" tanya Lily dengan alis bertaut.
"Tentu saja." Sehun mengelus tengkuknya dengan kikuk. "Peraturan ini untuk membatasi hak dan kewajiban kita sebagai suami istri."
"Kenapa harus dibatasi?"
Sehun meninggikan alis. "Kau ingin melakukan 'kewajiban' sebagai istri dan aku meminta 'hak' sebagai suami?"
"Sebaliknya. Kau tidak ingin memberiku hak sebagai istri dan melakukan kewajibanmu sebagai suami?" tantang Lily.
"Bukan begitu, Lily." Sehun menyela. "Ini sedikit rumit. Terutama bagiku."
"Ah, jangan-jangan ...!" Lily menutup mulutnya dengan sebelah tangan.
"Jangan-jangan apa!" sergah Sehun dengan gemas. "Jangan berpikir yang tidak-tidak!"
Lily terkikik geli. "Oke, oke. Jadi, kita harus memulai dari mana?"
Sehun menghela napas. "Di sini tertulis beberapa peraturan. Kau bisa menambah poin penting ataupun mengurangi peraturan yang menurutmu tidak sesuai."
"Baiklah." Lily meraih pulpen di atas meja kemudian menimbang-nimbang peraturan yang termuat dalam berkas berkas. Sesekali ia mengetuk dagu, seperti mempertimbangkan sesuatu.
"Sudah?" tanya Sehun ketika Lily meletakkan kembali pulpennya.
"Sudah!"
"Baiklah. Kalau begitu, bacakan peraturannya."
"Ehm." Lily berdeham dan mengangkat dagu tinggi-tinggi. "Peraturan nomor satu. Kedua pihak tinggal bersama dalam rangka memperkuat status pernikahan."
"Sepakat," jawab Sehun menahan geli ketika Lily mendadak berbicara dengan gaya formal. Aktris yang satu itu memang ada saja kelakuannya.
"Kedua. Saling menjaga citra pasangan di hadapan publik."
"Sepakat."
"Ketiga. Tidak ada skinship yang berarti selain berpegangan tangan." Lily melirik Sehun sekilas sebelum kembali membaca dengan khidmat. "Interaksi lebih lanjut akan dipertimbangkan sesuai situasi dan kondisi menurut peraturan nomor dua."
"Oke."
"Peraturan keempat. Pihak laki-laki tidak boleh melakukan kekerasan psikis maupun psikologis pada pihak perempuan."
Sehun menekuk dahi dan menunjuk dirinya dan Lily bergantian. "Aku-padamu, begitu?"
"Jelas! Kamu kan pihak laki-laki!" Lily memicingkan mata, berniat merecoki Sehun lagi. "Atau jangan-jangan ... rumor itu benar?"
"Sembarangan! Siapa juga yang ingin melakukan kekerasan, ini bukan drama angst!" Sekali ini, Sehun tidak tahan untuk tidak menarik hidung Lily.
"Awh! Jangan menarik hidungku!" Lily megap-megap sampai Sehun puas menarik hidungnya.
"Berikan kertas itu, biar aku yang baca kelanjutannya." Sehun mendengkus.
Lily menyerahkan kertas pada Sehun dan bersedekap. "Baca dengan jelas, jangan ada titik dan koma yang terlewat!"
"Ehm, peraturan kelima." Tanpa sadar Sehun berdeham dan ikut meniru gaya Lily. "Tiga persen saham dari pihak laki-laki akan ditransfer pada pihak perempuan sebagai hadiah pernikahan."
"Hm ... lumayan."
Sehun mendelik pada Lily yang langsung memasang senyum manis sebagai pengalihan. Tiga persen saham sebenarnya cukup besar. Namun, Sehun ingin Lily punya pengaruh di perusahaan sebagai sekutu untuk melawan pihak ibu tirinya. Apalagi Lily ikut andil sebagai ambassador.
"Peraturan tambahan." Sehun baru melanjutkan sepatah kata, tetapi keningnya sudah dibuat terangkat. Ia menoleh pada Lily yang mesem-mesem mencurigakan. "Sebentar, ada peraturan tambahan?"
"Ya. Sebagai jaminan, pihak laki-laki harus melakukan transfer saham sebanyak 0,5 persen setiap kali melanggar peraturan keempat." Lily berujar mantap.
"Apa? 0,5 persen? Peraturan macam apa itu! Kamu ingin mengakuisisi perusahaanku, ya!"
"Jadi kamu punya niat melakukan kekerasan padaku?" Lily memasang wajah tersakiti yang dibuat-buat.
"Siapa yang bilang begitu!"
"Kalau begitu buktikan! Jangan takut!"
"0,1 persen!"
"0,15 persen!"
"Kenapa kamu malah menawar!"
"Kamu duluan yang membuka tawaran!"
"Baiklah, aku menyerah!" Sehun angkat tangan. "0,15 persen!"
"Yes! Terima kasih, calon suamiku!" Lily tertawa menang.
"Jangan menyebutku calon suami sambil tertawa!"
"Kamu sendiri yang bilang ini bukan drama angst! Awh! Berhenti menarik hidungku manajer Oh Sehun!"
"Berhenti berteriak di depan wajahku, Barbie Lily!"
Lily berkelit dan mengibaskan rambutnya dengan percaya diri. "Panggil aku 'calon istri' mulai dari sekarang."
"Untuk?"
"Ya ... hitung-hitung latihan menghadapi publik."
"Ah, benar-benar!" Sehun menghentakkan kepala. "Citramu di hadapan media sangat berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya."
Tanpa terlihat tersinggung, Lily terkekeh. Ia merapatkan tubuh lada Sehun dan berbisik. "Kamu ingin tahu satu rahasia?"
"Apa?" tanya Sehun curiga.
"Kurasa, itulah sebabnya aku disebut aktris kelas A."
Lily tertawa renyah, tetapi begitu Sehun mengacak rambutnya, ia kembali merasa haru.
"Oh Sehun," panggil Lily.
"Ya? Ada apa lagi? Masih ada yang kurang?"
"Tidak." Lily menggeleng. "Itu ... bagaimana aku membalas semua ini?"
"Dengan menuruti kata-kataku sebagai seorang manager." Sehun diam beberapa saat kemudian tersenyum simpul. "Dan sebagai seorang suami."
🎬🎬🎬
Topik Diskusi Populer :
Pertemuan Tertutup Kirei Clothing Co : Insiden jatuh dan tenggelam. Benarkah Barbie Lily jadi korban hingga dirawat di rumah sakit?
Komentar terbaru :
Beberapa staf menemukan wig di kolam renang. Apakah Lily benar-benar celaka? Aku sangat khawatir dengan keadaannya.
Jadi perempuan yang digendong Sehun itu adalah Lily? Dia sangat bertanggungjawab!
Wajah Sehun terlihat sangat khawatir! Dia benar-benar menyayangi Lily!
Untuk kesekian kali dalam beberap menit terakhir, Hyun Jin menyeka wajahnya dengan gelisah. Berita tentang Sehun dan Lily yang telah tersebar di mana-mana membuatnya tidak tenang. Saking penasaran, Hyun Jin sampai bergabung ke dalam salah-satu forum diskusi online di internet.
Hyun Jin masih ingat dengan jelas wajah perempuan yang datang sebagai kekasih Sehun sesaat sebelum jatuh tercebur ke kolam. Matanya bulat dan besar. Persis seperti mata Lily, aktris kelas A yang sedang terjerat skandal dan dengan sangat mengejutkan diberitakan menjalin hubungan spesial bersama Sehun.
"Ini masih sulit dipercaya!" Hyun Jin memejam erat. Ia bisa menarik perhatian publik dengan memberi kesaksian terhadap kemunculan Lily di acara internal perusahaan tempo hari, seperti yang sedang ramai-ramai dilakukan oleh para staf saat ini. Namun, demi apa pun itu, Hyun Jin merasa tidak perlu melakukannya. Lagipula, semua masih terasa janggal baginya.
Sehun memang tipikal pribadi yang tertutup, tetapi Hyun Jin yakin ia tidak menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain. Hal tersebut yang kemudian dijadikan senjata oleh bibinya untuk menciptakan rumor gay agar bisa mendesak Sehun menyetujui perjodohan. Oleh sebab itu, ketika Sehun memperkenalkan seorang perempuan sebagai kekasih di hadapan orang-orang, Hyun Jin masih bisa mengangkat dagu dan melenggang dengan tenang, sebab hal itu mustahil terjadi.
"Kasihan sekali. Apa kau perempuan yang menari di klub malam?"
"Kau dibayar berapa? Ingin kuberi lebih agar kau mengaku sebagai wanita sewaan Sehun?"
Hyun Jin mengigit bibir. Ia membuka file dari dewan direksi dan menelusuri database relasi perusahaan, tetapi tidak menemukan hubungan antara perusahaan mereka dengan agensi dan studio Lily.
"Ini aneh! Bagaimana Sehun dan Lily bisa bertemu?" Hyun Jin menyanggah pelipis. Mendepak wanita murahan mungkin semudah membalikkan telapak tangan, tetapi lawannya saat ini adalah Lily. Belum lagi penggemar yang semula kecewa pada skandalnya dengan aktor senior kembali memberi dukungan.
Bunyi notifikasi dari grup diskusi membuat Hyun Jin buru-buru menutup direktori dan kembali ke halaman web. Beberapa komentar yang masuk membuatnya terkesiap di tempat.
Komentar terbaru :
Menurut kesaksian staf, Lily jatuh ke kolam renang karena didorong dengan sengaja!
Jinja? Siapa yang berani melakukan itu pada Lily kita?
Orang itu jelas-jelas mencari masalah dengan kita!
"Sial! Siapa yang membocorkan masalah ini!"
Hyun Jin berseru panik. Ia menekan pilihan dislike berulang kali pada topik tersebut untuk menurunkan peringkatnya dari topik populer, tetapi berbagai komentar terus berdatangan. Beruntung saat itu pengumuman resmi dari perusahaan untuk jadwal konferensi pers besok pagi keluar sehingga tidak lama kemudian topik diskusi berganti.
Setengah mati mengatur napasnya yang tersengal, Hyun Jin merogoh ponsel di dalam tas yang berdering. Panggilan tersebut dijawabnya dengan segera.
"Halo, Bibi?" Hyun Jin menelan ludah, berharap tidak mendapat berita buruk.
"Hyun Jin, kau sudah lihat pengumumannya? Sehun akan menggelar konferensi pers besok. Kau harus bersiap-siap. Kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini untuk membalikkan keadaan!"
Pelipis Hyun Jin berkedut sedikit. Ia memelan suara kemudian berbisik, "Apa bibi punya rencana baru?"
Deru napas di seberang cukup menjadi isyarat bagi Hyun Jin bila sang bibi sedang menyeringai.
"Tentu saja. Kita akan buat Sehun gagal dan kehilangan muka."
🎬🎬🎬
Sorotan kamera dan blitz menyilaukan mata sama sekali tidak melunturkan senyum di wajah Sehun dan Lily yang berdiri di atas podium dengan percaya diri. Pandangan kedua lurus ke depan, seakan siap menerjang semua pertanyaan yang telah disiapkan para awak media yang hadir.
Sehun mencuri pandang ke deretan awak media yang diundang dalam konferensi pers hari itu. Sebagian besar adalah mitra perusahaannya yang bisa dipercaya, sementara sebagian lain dari pihak ibu tirinya. Untuk mengurangi kecurigaan, Sehun menyetujui usulan media partner dari salah-satu dewan direksi meski tahu hal tersebut adalah perintah dari ayah Hyun Jin. Namun begitu, Sehun telah mewanti-wanti mereka dengan meminta Yohan sebagai operator.
"Selamat pagi, hadirin sekalian." Sehun menarik napas dalam-dalam. Genggamannya yang tertaut dengan jemari Lily semakin erat. "Saya Oh Sehun, general manager Kirei Clothing Co sekaligus manager Barbie Lily untuk saat ini."
Pengumuman tidak langsung dari Sehun serta-merta disambut dengan riuh rendah oleh peserta konferensi, tetapi Sehun dengan tenang kembali melanjutkan.
"Kami berdiri di sini untuk meluruskan kesalahpahaman dan rumor yang menyebabkan berita simpang-siur. Terutama orang-orang yang bertanggungjwab di balik beredarnya informasi tidak benar dan memanfaatkan keadaaan."
Sehun menatap ibu tirinya yang duduk di barisan paling depan bersama Hyun Jin, baru kemudian memandang ke arah kamera. Tangannya bergerak menepuk punggung Lily dengan lembut. "Untuk itu, saya memberi kesempatan pada Lily untuk berbicara."
"Pihak yang bertanggungjawab?"
"Informasi tidak benar apa yang dimaksud?"
"Siapa yang memanfaatkan keadaan?"
Lily menunggu suasana tenang barang beberapa detik. Sembari mengisi paru-parunya dengan udara, bibirnya mengulas senyum tulus. Ini adalah kali pertama bagi Lily berdiri di hadapan publik dengan terbuka sejak skandalnya beredar.
"Selamat pagi. Senang bisa menyapa kalian lagi. Sebelumnya, izinkan saya, Barbie Lily, untuk meminta maaf kepada semua pihak, terutama kepada Fly's yang mendukung saya dengan sepenuh hati, karena telah menyebabkan kekacauan dan kepincangan informasi."
"Selama ini kami diam agar tidak memperkeruh situasi dan mencari bukti. Namun, rumor yang beredar sudah terlalu menyakitkan untuk dibiarkan berlarut."
Lily menoleh pada Sehun yang mengangguk. Matanya berkaca begitu terbayang semua masalah yang ia hadapi selama ini. Bila bukan karena Sehun, barangkali dirinya tidak akan berani berdiri di sana sekarang.
"Pencemaran nama baik, penyebaran informasi palsu, serta upaya penjebakan dan sabotase. Semua hal yang saya dan Sehun hadapi belakangan ini bukan tanpa alasan terjadi."
Lily mengambil jeda ketika suaranya bergetar. Membaca situasi, Sehun menenangkan Lily dengan mengusap punggungnya dan mengambil alih pembicaraan.
"Oleh karena banyak pihak yang terlibat dan terus memanfaatkan situasi, dengan ini kami akan memberikan pengumuman sekaligus berita bahagia pada publik."
Sehun dan Lily saling berpandangan dan tersenyum pada satu sama lain.
"Saya, Oh Sehun."
"Saya, Barbie Lily."
"Kami membuka status sebagai pasangan kekasih dan memutuskan untuk melangsungkan pernikahan secara resmi."
⚜⚜⚜
TBC
Halo, aku baru update lagi karena sempat drop setelah wisuda kemarin. Terima kasih sudah mendukung Lily dan Sehun 🥰🥰🥰
Cuplikan chapter 19 di Karyakarsa. Bisa dibaca via web dan aplikasi. Hanya 3000 untuk akses bab selengkapnya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top