십육 | Purpose ⚜
💕 행복한 독서💕
.
.
.
Postingan terbaru :
Menolak klarifikasi hubungan age-gap dengan Kim Jin Hyuk, Barbie Lily dan putra presdir Kirei Clothing Co tertangkap kamera sedang jalan bersama
Komentar terpopuler-
Pasangan ini jelas lebih masuk akal! Lily tidak mungkin merusak rumah tangga orang lain!
Kuharap pasangan ini nyata! Seseorang segera konfirmasikan hubungan mereka!
Ada apa dengan komentar yang menuduh Lily bermain dengan lelaki? Selebtiri juga manusia! Aku mendukung pasangan ini!
Profil Oh Sehun, putra presdir Kirei Clothing Co yang dikabarkan dekat dengan Barbie Lily
Komentar terpopuler-
Seorang pengusaha muda dan tampan! Barbie Lily jelas punya standar tinggi dibanding seorang aktor tua!
Seseorang dengan alis hitam, panjang, dan menukik tajam! Barbie Lily telah memberi bocoran tipe idealnya sebelum skandal age-gap itu beredar!
Sial! Aku sudah cukur alis!
Sempat dikabarkan gay, Oh Sehun sengaja menyembunyikan hubungannya dengan Lily?
Komentar terpopuler-
Bukankah ini sudah jelas? Mereka sama-sama menjaga karir!
Kirei Clothing Co. bahkan tidak pernah bekerja sama dengan Barbie Lily. Mereka sangat hati-hati!
Visual macam apa ini? Mereka seperti bukan manusia!
Berita terkait :
•Kesaksian staf Kirei Clothing Co
•Ramalan SeoulOrackle kembali disorot publik
Lily duduk gelisah sembari menautkan jari-jemarinya yang bergetar. Seakan tidak ingin memberi waktu baginya untuk bernapas dengan tenang, media kembali mempermainkan nasibnya. Sungguh, Lily tidak mengerti apa salah dan dosanya pada penggiat informasi di luar sana yang begitu terobsesi pada privasi orang lain sebagai bahan publikasi.
Kelopak mata Lily berkedut kanan-kiri, pelipisnya berkedut sakit. Berkat nasehat dari Sehun, Lily berani jujur pada Ara dan Yohan tentang hubungannya dengan Kim Jin Hyuk. Meski Ara sempat syok dan Yohan merajuk karena Sehun adalah orang pertama yang mengetahui rahasia masa kecilnya, pada akhirnya mereka bisa menerima dan memberikan dukungan. Namun, belum sempat Lily memejamkan mata dengan tenang, Yohan kembali memberi kabar mengejutkan yang membuatnya terus terjaga sampai pagi menjelang.
Kali ini media menyebar rumor tentang hubungan spesial antara dirinya dan Sehun. Lebih buruknya lagi, identitas Sehun bocor sehingga gosipnya melebar ke mana-mana. Berbagai pihak sekarang sibuk "memanaskan" berita dengan berbagai spekulasi.
Lily menguap lebar kemudian menepuk pipi untuk menghalau kantuk. Sekarang yang menjadi masalah adalah hubungannya dengan Sehun yang sulit dibantah. Tidak. Lily tidak sedang membenarkan berita palsu yang beredar tersebut. Namun, pertemuannya dengan Sehun terlalu rumit untuk diterima dengan akal sehat. Insiden di depan flagstore, tertangkap basah di dalam lemari di kamar hotel, lalu masalah dengan Hyun Jin di acara internal perusahaan kemarin. Dibanding percaya, Lily yakin orang-orang akan menyebutnya berhalusinasi lalu dituding menderita gangguan mental.
"Beritanya menyebar cepat!" Yohan yang sedang memantau linimasa sosial media berdecak. Jendela multi-platform di layar laptopnya berkedip silih-berganti, menampilkan demografi perkembangan rumor baru antara Lily dan Sehun yang menggemparkan media sejak tengah malam tadi.
Setiap menit berita baru tentang hubungan mereka bermunculan. Netizen terus membuat dugaan dan memunculkan "teori" tentang hubungan Lily dan Sehun--yang celakanya benar terjadi dan sulit dibantah. Bahkan mulai menghubung-hubungan wawancara terakhir Lily tentang tipe pria idamannya dan mengungkit kembali ramalan jodoh dari Seoul Orackle.
Yohan sudah memutar otak semalaman, tetapi segala idenya berujung pada jalan buntu. Beberapa staf yang bekerja di flagstore Kirei Clothing Co. memang mencurigai sosok Lily yang pernah berbelanja di sana dan nyaris ketahuan satpam. Ada pula yang memberi keterangan bila Sehun selaku kepala manajer tampak uring- sejak skandal Lily diberitakan. Belum lagi beberapa potret mesra mereka yang tersebar. Mulai dari di depan sebuah galeri, keluar dari rumah sakit, sampai saat mereka bergandengan tangan dan bertukar syal di depan rumah Ara. Yohan terlalu fokus pada aksi pelarian dirinya dengan Ara dari Gangseo sampai lupa mengawasi keadaan di sekitar Lily.
Sejujurnya Yohan kesal setengah mati pada Sehun yang melanggar perjanjian sampai membuat Lily masuk rumah sakit. Ia bahkan mengancam akan menghancurkan database perusahaan Kirei Clothing Co. dan menyebar foto masa kecil Sehun yang telanjang bulat di billboard terbesar Seoul bila laki-laki tersebut berani berbuat macam-macam pada noona kesayangannya. Akan tetapi, di lain pihak mereka juga berutang budi pada Sehun yang berhasil menyelamatkan Lily dari jebakan pihak agensi. Berkat Sehun pula, mereka bisa menemukan apartemen yang tepat untuk menghindar dari pihak media setelah lokasi rumah Ara diketahui publik.
Lebih jauh dari itu, Yohan sedang menimbang-nimbang reaksi netizen dari rumor yang sedang beredar. Secara tidak langsung, berita yang viral dalam waktu singkat tersebut berhasil menggeser skandal age-gap yang membuat karir Lily berada di ujung tanduk. Meski masih dipenuhi perdebatan, paling tidak komentar terpopuler tidak lagi berisi hujatan dan Yohan tidak harus bersiaga 24 jam di depan laptop untuk memblokir serangan verbal yang bisa menjatuhkan mental Lily.
"Lily!"
Seruan di depan pintu membuat Lily, Yohan, dan Ara menengok bersamaan. Sehun muncul dengan setelan pakaian rapi, kontras dengan air mukanya yang kusut. Lily tahu Sehun pun tidak bisa tidur dengan baik, sebab mereka terus terhubung sampai beberapa saat yang lalu saat Sehun mengabarkan padanya sedang dalam perjalanan.
"Oh Sehun!" Lily berdiri, berniat menyambut, tetapi Sehun malah merentangkan tangan memeluknya.
"Kau tidak apa-apa?" Sehun mengamati wajah Lily lekat-lekat, mengabaikan dehaman tak senang dari Yohan, juga Ara yang terbatuk-batuk penuh arti. Mereka bicara banyak lewat telepon, tetapi wajah pucat Lily tetap membuat Sehun khawatir.
"Tidak apa-apa," ringis Lily. "Bagaimana keadaan perusahaanmu?"
"Sekertaris Han akan mengurus semua." Sehun menatap Ara dan Yohan. "Kalian baik-baik saja? Tidak ada yang mengikuti?"
"Kami harap begitu." Ara menjawab. "Terima kasih sudah memberi tumpangan," sahutnya sungkan.
"Untuk apa berterima kasih? Semua ini karena dia juga!" cibir Yohan setengah berbisik. "Main peluk noona segala!"
Sehun membalas anggukan Ara dan menulikan telinganya untuk cemoohan Yohan. Anak laki-laki over-protektif tersebut barangkali seusia dengan Mark. Caranya mencibir membuat Sehun yakin bila Yohan adalah tipikal adik protektif yang sangat menyayangi Lily.
"Jarimu bisa putus kalau digigit terus."
Lily terkesiap ketika Sehun menahan pergelangan tangannya. Laki-laki tersebut menyoroti penampilannya dan berdecak. Lily balas menatap wajah Sehun yang menyiratkan keprihatinan dengan bibir dibuat manyun, padahal kelopak mata laki-laki itu sendiri tampak menggelap karena kurang tidur.
"Kau pucat," kata Sehun sembari menempelkan punggung tangan di dahi Lily. "Kau perlu multivitamin."
Selepas berkata demikian, tanpa memberi jeda bagi Lily untuk bersuara, Sehun lekas menyibukkan diri dengan ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Tuan Muda, apa yang bisa saya bantu?"
Suara sekertaris Han yang menjawab telepon terdengar tersengal. Sejak pagi perusahaan disesaki oleh awak media yang meminta konfirmasi, belum lagi ketegangan di kalangan internal perusahaan dan desas-desus para staf. Sehun memintanya untuk tidak memberikan keterangan sampai ia bertemu dan berbicara dengan Lily.
"Sekertaris Han, tolong siapkan multivitamin."
"Oh Sehun, tapi ...."
"Tidak ada tapi." Sehun meletakkan ponselnya di pangkuan dan beralih pada Lily. "Kalau kau sakit, semua akan semakin kacau."
"Masalahnya aku tidak bisa menelan tablet!" Lily menutup mulutnya dan menggeleng.
"Tidak bisa bagaimana? Tinggal ditelan saja apa susahnya!"
"Aku pernah tersedak!" Lily bersikeras.
Sehun mendecakkan lidah, "Tablet kunyah, bagaimana?" tawarnya.
Lily berpikir sebentar kemudian mengangguk ragu. Sebenarnya ia lebih suka gummy.
"Oh Sehun ...," panggil Lily pada Sehun yang baru ingin menempelkan ponselnya di telinga.
Sehun menoleh. "Apa lagi?"
"Itu ... kalau bisa yang rasa stroberi."
Sehun mendelik pada Lily yang membuang pandangan ke sembarangan arah sambil melipat bibir. Terlalu menggemaskan untuk ditolak. Dengan mendesah pasrah, ia beralih kembali pada teleponnya yang masih terhubung.
"Maaf sekertaris Han, tapi tolong siapkan tablet kunyah rasa stroberi." Terdengar suara berisik di seberang sebelum Sehun kembali berujar, "Ya, benar. Tablet kunyah rasa stoberi. Jangan sampai salah."
Ara dan Yohan yang merasa tersisih dari pembicaraan saling melirik satu sama lain. Lily dan Sehun bersikap seolah dunia hanya milik mereka berdua.
"Maafkan aku. Perusahaanmu jadi terlibat juga." Lily menghadap pada Sehun yang sedang mematikan panggilannya dengan sekertaris Han.
"Kau tidak dengar apa kata Yohan?" Sehun mengerling Yohan yang terkesiap mendengar namanya disebut. "Ini salahku juga."
"Jadi bagaimana selanjutnya? Apa yang harus kita lakukan?"
"Untuk sementara aku akan mencegah orang-orang perusahaan menambah rumor. Sekertaris Han sedang menahan media. Perusahaanku bisa menuntut pihak yang menyebar berita palsu." Sehun membasahi bibir. "Sekarang masalahnya ada pada agensimu. Kita tidak punya kendali atas mereka."
Yohan yang semula bersikap antipati pada Sehun kini bersedekap. Sehun benar. Kim Entertainment adalah agensi besar yang bisa mempengaruhi publik dengan mudah. Pihak agensi yang mengkambing-hitamkan aktrisnya sendiri bisa memanfaatkan situasi ini untuk menyerang Lily kembali.
"Itu benar, Noona. Kita tidak bisa tunduk pada agensi terus." Yohan tidak ingin terdengar mendukung Sehun, tetapi mereka harus bergerak cepat agar masalah tidak larut. "Noona adalah aktris besar. Agensi tidak mungkin mengorbankanmu bila tidak mendapat bayaran yang setimpal. Skandal age-gap itu pasti sengaja dibuat untuk menutupi sebuah kasus. Aku sedang mencari tahu masalah ini."
Sehun berdeham. "Tentang hubungan kita bisa dipikirkan nanti," terangnya dengan menekankan kata "hubungan." Melihat Lily menggigit bibir, ia menepuk pundak perempuan tersebut. "Kau belum siap membuka rahasia itu?"
Lily menarik napas dalam-dalam dan melenggut terpatah. "Aku sudah memikirkannya, tapi aku takut ...."
"Eonnie, kami ada di pihakmu." Ara menyikut Yohan yang langsung mengamini perkataannya.
"Kau punya buktinya, Noona," tambah Yohan berusaha meyakinkan. Mudah baginya mengungkap rahasia Kim Jin Hyuk terkutuk, tetapi ia tidak bisa melakukannya tanpa seizin Lily.
"Dulu mama juga punya bukti, tapi orang-orang berbalik menyudutkannya." Mata Lily berkaca. "Mama berusaha menutupi latar belakang keluarga kami selama bertahun-tahun. Bahkan di saat terakhir, mama berpesan padaku untuk tidak membuka masalah ini. Mama selalu mengkhawatirkan nasibku."
Ara menahan perih di hidungnya mendengar suara Lily bergetar. Yohan pun menghela napas, tidak tahu harus berkata apa. Hanya saja, sebelah kelopak mata bawahnya berkedip otonom saat Sehun merangkul Lily.
"Ibumu melakukan itu untuk melindungimu. Sekarang keadaannya berbeda. Menurutmu, ibumu akan tetap diam seandainya situasi seperti ini terjadi?"
"Oh Sehun ...."
"Jangan menatapku begitu." Sehun meneguk sebentar, berusaha menjaga fokusnya untuk tidak terjerumus dalam tatapan Lily yang berbinar. "Pada intinya, ibumu ingin anaknya hidup tenang dan bahagia. Saat itu, menyembunyikan identitas kalian adalah pilihannya. Sekarang keputusan ada padamu untuk meneruskan harapannya."
Bendungan air mata di pelupuk Lily runtuh. Kata-kata Sehun mengetuk hatinya. Lily harus menghadapi traumanya demi impian sang ibu yang ingin melihatnya bagahagia.
"Kami akan selalu ada di pihakmu, Eonnie!"
Ara bangkit dan memeluk Lily, diikuti oleh Yohan yang ikut mencibir sedih.
Sehun yang menjadi penonton hanya bisa menghela napas. Belum pernah sebelumnya ia menjumpai hubungan di luar lingkungan keluarga yang begitu hangat. Bahkan menemukan kehangatan dalam keluarganya sendiri sangat sulit.
"Bagaimana bila seandainya orang-orang tidak percaya?" tutur Lily mengakhiri tangisnya.
Yohan baru akan memberi pertimbangan saat tampilan notifikasi bermunculan di layar laptopnya. Dengan terburu ia menyambar perangkat tersebut yang dibiarkan menganggur di atas meja.
"Ada apa ini?" Kening Yohan saling bertautan. Sedetik kemudian matanya membola. "Noona! Pengikut noona kembali bertambah! Ada seratus orang ... bukan, dua ratus! Ah, ini sangat banyak!"
"Benarkah?" Ara ikut menyeruak. Diperhatikannya tampilan notifikasi di layar laptop Yohan yang tak berjeda. Sejak skandal age-gap Lily dan Kim Jin Hyuk tersebar, Fly's terpecah dan Lily telah kehilangan hampir setengah dari pengikutnya di media sosial.
"Tagar pencarian populer telah diperbaharui!" Yohan menatap jam digital di sudut monitornya lalu menuntun pointer untuk membuka sebuah tabulasi. Tampak tiga tagar yang berderet di tiga urutan teratas.
# apologizetolily
#fly'swithlily
#lilysehunrealcouple
Berbeda dengan Yohan dan Ara yang kegirangan, Lily dan Sehun justru saling berpandangan dengan gugup.
"Real couple?"
🎬🎬🎬
Derap angkle boots menapak mantap di sepanjang koridor utama gedung Kim Entertainment. Leather coat berwarna berwarna marun yang dikenakan Lily beberapa kali tersibak ketika kaki jenjangnya mengehentak dengan anggun. Mengabaikan beberapa pasang mata yang menatap dengan pandangan menusuk, Lily berjalan menuju sebuah ruangan. Biasanya Lily akan didampingi oleh Young Mi, tetapi kali ini ia membawa diri sendiri.
"Tidak ingin melanjutkan kontrak?" asisten manajer yang duduk berhadapan dengan Lily memperbaiki letak kacamatanya sembari memicing angkuh. "Apa maksudnya ini, Lily?"
"Kontrak eksklusif saya sudah berakhir bulan depan, Daeri-nim." Lily berujar tenang kemudian beralih pada direktur pengelola yang merangkap sebagai tangan kanan ibu Choi Bit Na. "Lagipula semua proyek dan jadwalku mendatang sudah dialihkan."
Sorot mata penuh intimidasi yang tertuju padanya membuat Lily mengigit bagian dalam pipi, berusaha meyakinkan diri dengan mengulang kata-kata Sehun dalam hati.
"Agensi besar punya otoritas hukum yang kuat. Kita harus berhati-hati sampai Yohan menemukan bukti. Sekarang yang bisa kau lakukan adalah lepas dari pengaruh agensi agar mereka tidak bisa memanipulasi keadaan lagi."
"Setelah menyebabkan kekacauan, kau datang tiba-tiba dan berniat lepas tangan?" Direktur pengelola yang duduk berhadapan dengan Lily berujar sarkastik. "Kau bisa vakum sementara. Sedikit menunjukkan rasa bersalah bisa membuatmu bertahan di agensi ini."
Lepas tangan? Menunjukkan rasa bersalah? Lily menahan geram dalam hati. Setelah berjuang keras dan dan mengangkat nama agensi, beginikah balasan mereka padanya?
"Skandal dengan Kim Jin Hyuk belum selesai dan kau membuat masalah baru dengan pria lain. Kau pikir bagaimana kacaunya agensi saat ini?" Asisten manajer ikut menimpali. "Pihak agensi akan membantumu membantah rumor dengan Oh Sehun. Sekarang tulis surat permintaan maaf dan jangan muncul di hadapan publik dalam waktu dekat ini."
Ujung bibir Lily tertarik membentuk seringai halus. Jadi, inilah tujuan agensi menahannya. Lily tidak sedemikian bodoh untuk menyadari bila pihak agensi tidak ingin mendapat sorotan bila dirinya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.
"Saya melakukan ini demi kebaikan bersama." Lily menarik napas perlahan. Keputusannya sudah bulat. "Saya akan mengatasi masalah ini sendiri. Agensi tidak perlu repot-repot membantah rumor dengan Oh Sehun. Bukankah bila dalam 24 jam pihak aktris tidak memberi klarifikasi, agensi akan mengeluarkan pernyataan untuk menghargai privasi selebriti sebagai jalan tengah? Mengapa perlakuan untuk kasus ini berbeda? Atau kalian sudah tahu seperti apa skandal itu akan berakhir?"
Asisten manajer dan direktur pengelola di hadapan Lily tercengang. Keduanya beradu pandang sebelum menuding Lily dengan kasar.
"Jaga bicaramu, Lily!" Direktur pengelola berdiri dari duduknya. "Selebriti yang terjerat kasus sepertimu tidak bisa melakukan apa-apa tanpa agensi. Karirmu akan hancur setelah ini!"
"Sangmuisa-nim, karir saya sudah hancur sejak skandal itu tersebar. Saya hanya ingin mempermaiki nama baik saya sekarang." Lily ikut berdiri. Wajahnya memerah menahan emosi, tetapi ia menahan diri untuk tidak membuka identitas Kim Jin Hyuk dan membuka kartu as mereka. Ia membungkukkan badan kemudian meninggalkan ruangan diiringi suara gebrakan meja oleh sang asisten manajer.
Dengan cepat Lily mengambil haluan ke arah lobi, tempat Ara dan Yohan menunggunya. Namun, seseorang yang yang menanti di ujung koridor terpaksa membuatnya menahan langkah.
"Lily!" Kim Ha Neul menyunggingkan senyum lega dan terburu menghampirinya.
"Sunbae-nim!" Lily mengangkat alis. "Bukankah Sunbae ada jadwal syuting?"
"Sekarang sedang break," dusta Kim Ha Neul. Saat briefing sebelum berangkat ke lokasi syuting tadi, ia mendengar orang-orang menyebut kedatangan Lily dan bergegas menemui aktris tersebut. "Kenapa kau tidak menjawab telpon? Aku dan Taeyeon sangat mengkhawatirkanmu!"
"Sunbae-nim ...."
"Ada apa dengan semua berita yang beredar ini?" Kim Ha Neul meraih tangan Lily. "Katakan itu tidak benar, Lily! Aku tahu kau bukan tipikal orang yang ceroboh dan berbuat demikian!"
Lily terdiam beberapa saat. Ketulusan Kim Ha Neul terpancar jelas di matanya, tetapi ia tidak bisa berbuat gegabah. Bahkan Young Mi sendiri bisa mengkhianatinya.
"Kim Ha Neul-ssi, terima kasih." Lily menatap Kim Ha Neul dalam-dalam dan melipat bibir. "Maaf, ini masalah privasi yang tidak bisa kubicarakan."
"Lily, tolonglah jangan bersikap begini! Kami benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu!"
Lily memejam erat ketika Kim Ha Neul menahan lengannya. Ia tahu tidak bisa pergi dengan mudah. Beruntung Yohan dan Ara muncul di waktu yang tepat.
"Nuna, kita harus pergi dari sini!" Yohan berseru. "Wartawan di depan gedung berhasil masuk!"
"Apa?" Kim Ha Neul mengerutkan dahi. Seiingatnya, keamanan agensi diperketat untuk menghindari media yang mengganggu.
Lily berbalik pada asisten manajer dan direktur pengelola yang melemparkan senyum licik dari ruangannya yang dibatasi dinding kaca. Dengan tangan terkepal, Lily mengikuti Yohan dan Ara menuju lapangan parkir. Akan tetapi, kerumunan awak media lebih dahulu mencegat.
"Itu Barbie Lily!"
"Barbie Lily, tunggu!"
"Tolong beri konfirmasi!"
Lily terpekur di tempat. Para wartawan mengerubunginya dengan tidak sabaran dan saling mendorong. Ara dan Yohan yang berusaha melindungi Lily pun terseret ke dalam kerumunan.
"Noona!" Yohan berteriak. Diperhatikannya kru yang berdesak-desakan. Mereka adalah media partner yang banyak bekerja sama dengan agensi. Pantas pencari warta tersebut diizinkan masuk dengan mudah.
Di tengah kepungan awak media, Lily berdiri gemetaran. Pandangannya berpendar. Para wartawan menyerang dengan pertanyaan bertubi-tubi, tetapi yang mampu ditangkap telinganya hanya hiruk-pikuk tidak jelas. Yohan dan Ara sudah tidak kelihatan di antara orang-orang yang sibuk mengarahkan kamera. Sementara dari sudut mata, Lily melihat bayangan Kim Ha Neul yang ditahan oleh petugas keamanan untuk tidak keluar dari gedung.
Ketika kepala Lily berdenyut sakit, sebuah suara yang belakangan ini akrab di telinganya berseru, mengalihkan perhatian awak media yang terus mendesak dan memojokkannya.
"Berhenti!" Sehun berdiri tegap di depan kerumunan. Tatapannya tertuju pada Lily yang tampak semakin pucat. Satuan pengawal berseragam yang mendampingnya lekas membuka jalan, menghalau para wartawan yang terpaksa mundur. Ara dan Yohan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meloloskan diri.
"Oh Sehun ...." Mata Lily membola, tidak menyangka Sehun akan menampakkan dirinya di depan publik.
"Tidak apa-apa. Aku di sini." Sehun menggenggam tangan Lily yang dingin dan gemetar.
"Ta-tapi ...." Lily mengedarkan pandangan pada orang-orang yang syok dengan kehadiran Sehun.
"Aku juga terlibat. Kita hadapi ini sama-sama." Sehun beralih pada Ara dan Yohan yang tampak kacau karena berdesak-desakan. "Kalian baik-baik saja?"
Ara mengangguk cepat dan memeluk lengan Yohan yang mengamati punggung Sehun. Laki-laki tersebut jauh lebih berani dari yang ia kira.
Sehun mengangkat sebelah tangannya di udara. Pergolakan para wartawan yang kembali ricuh perlahan mereda. Bila menuruti kehendak hatinya, Sehun mungkin sudah mengumpat dengan gusar. Namun, ia paham sedang berurusan dengan media massa yang bisa mempermainkan fakta. Maka, dengan tenang ia merangkul Lily dan mengumumkan sesuatu yang membungkam sekelompok orang di sana.
"Kami akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat ini."
⚜⚜⚜
TBC
🔥 Situasi semakin memanas 🔥
Yang mau gas baca bisa lanjut di Karyakarsa. Unlock chapter hanya 3000 rupiah. Terima kasih bagi yang sudah mendukung dan memberi tip. Aku kaget sampai ada tip yang bisa buka 2-3 chapter. Thankyou so much ❤❤❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top