Masa Lalu

Jika seseorang dari masa lalumu kembali datang, dan mengganggu kebahagiaanmu dengan orang barumu. Maka, percayalah dia datang untuk menguji serta menguatkan ketulusanmu terhadap orang yang kamu cintai saat ini.

Dengan langkah penuh wibawa, Ryu menggandeng Alisha keluar dari dalam mobil. Membuat semua pasang mata yang ada di bandara menatap penuh pujian ke arah mereka.

Mungkin kebanyakan dari mereka baru pertama kali bertatapan langsung dengan seseorang yang begitu populer di Korea. Siapa yang tidak mengenal Alexander Ryu Daesung, pria terkaya nomor dua di Korea. Dan lagi, kabar pernikahan Ryu pernah menjadi berita trending nomor satu pada saat itu.

Ryu baru saja mendapatkan kabar bahwa kedua orang tuanya akan tiba di Korea, dan menyuruhnya untuk menjemput kedua orang tuanya di bandara.

Entahlah, apa sebenarnya tujuan kedua orang tuanya kembali ke Korea secara tiba-tiba.

Dan hal itu membuat Alisha sedikit gugup. Pasalnya, dia dan orang tua Ryu belum terlalu akrab, dan Alisha masih merasa canggung apalagi dengan ibu Ryu.

Alisha melambaikan tangannya, memanggil Daehwa yang kebetulan ikut ke bandara. Namun, berangkat dengan mobil terpisah dengannya.

Begitu sampai di loby bandara, langkah Ryu terhenti, dan itu membuat dua orang yang tengah mengikutinya juga ikut terhenti.

Masing-masing dari mereka mulai mengedarkan pandangan mereka ke seluruh penjuru arah, mencari sosok kedua orang tua Ryu.

Ryu merogoh saku celananya, meraih ponselnya. Pria itu kembali menghubungi ayahnya untuk menanyakan di mana posisi ayahnya sekarang.

Wajah Daehwa berbinar ketika matanya menangkap sosok yang ditunggu tengah melambai ke arah mereka. Dua orang paruh baya yang tengah melambaikan tangannya, dengan senyuman lebar di wajah mereka. Mereka masih terlihat begitu tampan dan cantik walaupun umur mereka sekarang tidak muda lagi.

Ayah Ryu dengan rambut putih bercampur hitam yang tertata rapi masih memancarkan aura ketampanannya dengan setelan jas abu-abu. Dan di sampingnya, terdapat seorang wanita paruh baya dengan dres anggun berwarna merah muda yang dipadukan dengan make up natural, memberikan kesan begitu cantik.

Ryu ikut melambaikan tangannya, seraya melangkah menemui kedua orang tuanya.

Langkah Alisha terhenti tatkala melihat sosok yang tidak asing berjalan di belakang kedua orang tua Ryu. Kedua tangannya mengepal, tubuhnya sedikit bergetar antara ketakutan atau kebencian.

Setelah lama melupakan masa lalunya yang kelam, dan mulai menjalani kehidupan baru yang bahagia bersama seseorang yang ia cintai sekarang, mengapa masa lalu itu kembali lagi?

Ryu ikut menghentikan langkahnya, senyuman yang beberapa detik lalu terukir begitu indah, kini padam. Dengan segera, Ryu menarik Alisha, merangkul lenagn wanita itu dari samping. Berusaha membuat Alisha untuk tetap fokus ke tujuan awal mereka, yaitu menjemput kedua orang tua Ryu.

"Alisha, fokus," desis Ryu pelan di telinga Alisha.

Alisha mulai menyadarkan dirinya kembali. Ia tidak boleh terlihat seperti ini di depan mertuanya. Kedua orang tua Ryu tidak boleh mengetahui jika orang yang dibawa mereka ada kaitannya dengan masalalu Alisha.

"Iya," sahut Alisha.

Wanita itu menarik napasnya dalam, kemudian ia embuskan perlahan. Menguatkan dirinya untuk tidak hanyut lagi kedalam masa lalu.

Ryu memeluk ayahnya ketika mereka kini sudah ada di depannya. Menurut Ryu, tidak ada bedanya jika orang tuanya kembali atau tidak. Sejak kecil ia sudah biasa tanpa mereka, dan ketika mereka datang untuk berlibur pun sama, mereka masih sibuk dengaan pekerjaan masing-masing. Namun, mereka tetap orang tua Ryu, dan Ryu akan selalu menghormati mereka.

"Kenapa kalian datang ke Korea?" pertanyaan itu langsung terlontar dari mulut Ryu ketika mereka sudah selesai melepas rindu. "Dan, siapa pria yang bersama kalian?"

Ryu menunjuk seorang pria di belakang ayahnya. Berpura-pura tidak pernah mengenal pria itu, walaupun dulu Ryu sendiri yang mengirim mantan kekasih Alisha ke tempat ayahnya, Ryu tidak pernah mengatakan bahwa ia mengenal Reiga-mantan tunangan istrinya.

"Hai ... nama saya Reiga Dafandra, saya sekarang adalah asisten pribadi Tuan Daesung," jawab Reiga seraya menundukkan badannya sekilas.

"Dia akan ikut bersama ayah ke rumah, karna pekerjaan ayah begitu banyak sekarang," ujar ayah Ryu.

Ryu, Alisha, dan Daehwa menunjukkan ekspresi terkejut serta marah. Ada apa dengan semua ini? Kebetulan seperti apakah ini?

"Ayah ... Kenapa dia harus ikut pulang ke rumah juga?" tanya Ryu tidak setuju.

"Pekerjaan ayah begitu banyak, dan ayah tidak bisa mengerjakannya sendiri. Lagi pula, Reiga pria yang baik, sopan, dan pintar. Tidak apa-apa jika---"

Belum selesai Ayah Ryu menyelesaikan ucapannya, Ryu sudh terlebih dahulu memotong.

"Cukup, Yah. Aku tidak suka ayah membicarakan pria ini."

Ayah Ryu tertawa, kemudian menggandeng tangan istrinya. "Lihatlah putra kita begitu cemburu dengan Reiga."

Ryu terlihat kesal, namun tidak bisa berkata apa-apa karena ini masih di tempat umum. Pria itu menoleh ke sekitarnya, dan benar saja. Banyak orang yang masih setia menatap dirinya.

"Baikalh, mari bicarakan ini di rumah," ujar Ryu kemudian pergi menggandeng Alisha. Sebelum benar-benar melangk lebih jauh lagi, Ryu segera menoleh ke belakang kembali. "Mobil kalian sudah tersedia di sana ... Suruh asisten pribadi ayah saja yang menyetir."

Setelah mengatakan itu, Ryu pergi meninggalkan kedua orang tuanya. Menahn diri agar bisa mengontrol emosi ketika melihat wajah Reiga kembali, dan paling membuatnya kesal adalah Reiga sekarang menjadi asisten pribadi ayahnya, dan akan tinggal di rumahnya. Bersama Alisha-istrinya sekaligus mantan kekasih Reiga. Apa yang akan terjadi nantinya? Sekarang, Ryu hanya bisa percaya kepada Alisha jika wanita itu memang benar-benar mencintainya, dan sudah melupakan masa lalu.

"Sayang," panggil Alisha seraya mengeratkan genggamannya.

"Kenapa?" tanya Ryu. "Apa kamu takut akan goyah?"

Alisha menggeleng dengan cepat. Bukan itu yang ia takuti, tapi keadaan pernikahan mereka nantinya. Alisha paham sifat Reiga, dia adalah tipe pria yang tidak bisa melupakan apa pun begitu saja. Alisha yakin, Reiga mungkin masih memiliki dendam kepadanya, dan Ryu.

Apalagi jika Reiga mengatakan kepada kedua orang tua Ryu bahwa dia adalah mantan tunangan Alisha. Apa yang akan terjadi?

"Aku takut Reiga mengacaukan pernikahan kita."

Ryu merangkul Alisha kembali, menenangkan istrinya untuk tetap percaya bahwa pernikahan mereka akan sempurna nantinya. Mereka akan menjalani cobaan pernikahan ini bersama-sama.

"Tidak apa-apa, pun jika nantinya orang tuaku mengetahui Reiga adalah masa lalumu. Mereka mungkin tidak akan bereaksi berlebihan. Mereka akan menerima itu karena itu masa lalu."

Alisha mulai menerbitkan senyumannya kembali, menatap binar ke wajah suaminya. Dalam hati, ia bersyukur bisa mendapatkan suami seperti Ryu ini.

"Terima kasih untuk semuanya," ujar Alisha.

"Tidak perlu repot-repot berterima kasih, aku tahu kamu pasti begitu bangga memiliki suami sepertiku," sahut Ryu begitu percaya diri.

Alisha ingin menyangkal perkataan Ryu agar pria itu tidak terlalu membanggakan diri. Namun, semua yang dikatakan suaminya itu memanglah benar. Alisha begitu mengagumi, dan mencintai Ryu.

To be continued....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top